Tabel 4.4. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Deli Serdang Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2005 – 2007
Jutaan Rupiah
LAPANGAN USAHA 2005
2006
r
2007
1. Pertanian 1.977.111.10
2.039.826.89 2.060.587.60
2. Pertambangan dan Penggalian 132.470.93
158.484.99 172.094.08
3. Industri Pengolahan 4.485.430.90
4.702.236.45 4.953.437.94
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 23.926.20
25.148.23 26.416.90
5. Bangunan 293.910.63
305.162.06 322.611.89
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.350.910.48
2.438.204.66 2.595.386.50
7. Pengangkutan dan Komunikasi 229.451.39
241.401.98 253.751.72
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa PI 256.280.99
285.775.24 328.848.83
9. Jasa-jasa 1.249.923.63
1.402.094.35 1.551.029.98
PDRB 10.999.416.24 11.598.334.86
12.264.165.42
Sumber : PDRB Deli Sedang, Tahun 2007
4.3. Deskripsi Responden
4.3.1. Deskripsi Responden Pengusaha Wisata Pemancingan
Deskripsi responden menurut usia dapat dilihat pada Tabel 4.5; bahwa pengusaha pemancingan yang memiliki rentang usia 41 – 45 tahun sebanyak 7 tujuh responden adalah
terbesar 23 dan terkecil pada rentang usia 51 – 55 tahun dan 65 tahun keatas masing- masing 2 dua responden 6 .
Tabel 4.5. Usia Pengusaha Wisata Pemancingan Kelompok Usia Tahun
Banyaknya orang
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
30 - 35 36 - 40
41 - 45 46 - 50
51 - 55 56 - 60
61 - 65
65 Keatas 5
4 7
5 2
3 3
2 16
13 23
16
6 10
10 6
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer 2009 Tingkat pendidikan pengusaha pemancingan berdasarkan Tabel 4.6, menunjukkan tingkat
pendidikan SLTA mencapai 23 dua puluh tiga orang atau 74 dan tingkat pendidikan SLTP adalah terkecil hanya 1 satu orang pengusaha 3 . Untuk tingkat pendidikan Akademi
dijumpai sebanyak 4 empat orang 13 dan hanya 3 tiga orang 10 yang berpendidikan Sarjana.
Tabel 4.6. Tingkat Pendidikan Pengusaha Wisata Pemancingan Kelompok Pendidikan
Banyaknya orang
1. SLTP
2. SLTA
3. Akademi
4. Sarjana
1 23
4 3
3 74
13 10
Jumlah 31
100
Sumber : Data Primer 2009
Berdasarkan Tabel 4.7 diungkapkan bahwa pada umumnya status lahan pengusaha adalah milik sendiri, yaitu mencapai 84 26 orang pengusaha. Terungkap pula bahwa pengusaha
wisata pemancingan yang mempunyai status lahan sewa adalah 16 atau 5 lima orang pengusaha.
Tabel 4.7. Status Lahan Pengusaha Wisata Pemancingan Keterangan Banyaknya
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
1. Milik Sendiri
2. Sewa
26 5
84 16
Jumlah 31
100
Sumber : Data Primer 2009 Luas lahan pengusaha pemancingan melalui Tabel 4.8 terlihat bahwa untuk rentang
1,00 – 2,49 Ha adalah terbanyak 36 atau sebanyak 11 sebelas orang pengusaha dan hanya 1 satu orang pengusaha yang menggunakan lahan dibawah 1,00 Ha 3 . Namun demikian
ditemukan pula 4 empat orang pengusaha 13 memiliki lahan diatas 6,50 Ha. Lahan yang digunakan untuk usaha wisata pemancingan pada dasarnya merupakan lahan marginal sektor
pertanian.
Tabel 4.8. Luas Lahan Wisata Pemancingan Kelompok Lahan Ha
Banyaknya unit
1,00 1,00 – 2,49
2,50 – 3,49 3,50 – 4,49
4,50 – 5,49 5,50 – 6,49
6,50 Keatas 1
11 7
5 1
2 4
3 36
23 16
3 6
13
Jumlah 31
100 Sumber : Data Primer 2009
Berdasarkan Tabel 4.9, terlihat bahwa modal yang digunakan pengusaha wisata pemancingan rentang Rp 100 juta sampai dengan Rp 199 juta mencapai 55 atau sebanyak 17
tujuh belas orang pengusaha dan 2 dua orang 6 untuk kelompok modal Rp 300 juta sampai Rp 399 juta. Namun demikian dijumpai pula 4 empat orang pengusaha yang
menggunakan modal usaha mencapai Rp 400 juta ke atas 13 ; 2 dua orang terdapat di Desa Sungai Baharu Kecamatan Hamparan Perak dan 2 dua orang lagi di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan.
Tabel 4.9. Jumlah Modal Pengusaha Wisata Pemancingan
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
Kelompok Modal Rp. Juta Banyaknya orang
100 100 - 199
200 - 299 300 - 399
400 Keatas 4
17 4
2 4
13 55
13
6 13
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer 2009 Modal yang digunakan oleh para pengusaha wisata pemancingan dapat berupa modal
sendiri dan modal sendiri ditambah pinjaman. Tabel 4.10 mengungkapkan bahwa pada umumnya modal yang digunakan diperoleh sebagai modal sendiri sebanyak 22 dua puluh dua
responden atau 71 dan modal sendiri ditambah pinjaman yang berasal dari bank sebanyak 9 sembilan orang pengusaha 29 .
Tabel 4.10. Perolehan Modal Pengusaha Wisata Pemancingan Keterangan
Banyaknya orang
1. Modal Sendiri
2. Modal Sendiri + Pinjaman
22 9
71 29
Jumlah 31
100
Sumber : Data Primer 2009 Modal yang digunakan oleh para pengusaha pemancingan tidak semata untuk kebutuhan
lahan milik sendiri atau sewa dan upah tenaga kerja, akan tetapi digunakan pula untuk keperluan lain. Berdasarkan Tabel 4.11 terungkap bahwa pengusaha wisata pemancingan yang
menggunakan modal untuk pembibitan ikan dan sekaligus makanan ikan sebanyak 5 lima orang pengusaha 16 . Sedangkan pengusaha yang menggunakan modal untuk membeli bibit
ikan dilakukan oleh 7 tujuh pengusaha 23 . Dengan demikian 19 sembilan belas orang pengusaha tidak menggunakan modal untuk pembibitan ikan atau 61 . Pengusaha wisata
pemancingan ini hanya memanfaatkan aliran sungai masuk ke tambakkolam dan memasukkan berbagai ikan dan udang sebagai karunia Illahi.
Tabel 4.11. Komposisi Penggunaan Modal
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
No. Keterangan
Pengusaha orang
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
Lahan Pembibitan Ikan
Makanan Ikan MakananMinuman
Upah Tenaga Kerja Beli Bibit Ikan
Pajak bumi dan bangunan Lain-lain
31 5
5 4
31 7
26 15
100 16
16 13
100 23
84 48
Sumber : Data Primer 2009 Tabel 4.12 mengungkapkan bahwa pengusaha wisata pemancingan menggunakan tenaga
kerja bervariasi; sebanyak 25 dua puluh lima orang pengusaha menggunakan tenaga kerja 1 – 4 orang tenaga kerja 81 dan masing-masing 4 empat orang pengusaha menggunakan 5 – 8
tenaga kerja 13 dan hanya 2 dua orang pengusaha yang mengunakan tenaga kerja 9 – 12 orang 6 .
Tabel 4.12. Penggunaan Tenaga Kerja Kelompok Tenaga Kerja orang
Banyaknya orang
1 - 4 5 - 8
9 – 12 25
4 2
81 13
6
Jumlah 31
100
Sumber : Data Primer 2009 Berdasarkan Tabel 4.13, bahwa pengusaha wisata pemancingan membuka kegiatan
usaha pemancingan tidak hanya hari minggu + hari libur, akan tetapi banyak dijumpai pengusaha membuka kegiatan usaha setiap hari. Terungkap sebanyak 29 dua puluh sembilan orang
pengusaha membuka kegiatan setiap hari 94 dan hanya 2 dua pengusaha yang membuka kegiatan hanya hari minggu + hari libur 6 .
Tabel 4.13. Hari Kegiatan Pemancingan No.
Keterangan Banyaknya orang
1. 2.
Minggu + Hari Libur Setiap Hari
2 29
6 94
Jumlah 31
100
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
Sumber : Data Primer 2009 Berdasarkan Tabel 4.14 terungkap bahwa jumlah pemancing di lokasi wisata
pemancingan tidak hanya berkisar 50 – 150 orang per-minggu, bahkan dijumpai pemancing berjumlah di atas 150 orang. Ditemukan 20 dua puluh lokasi wisata pemancingan dikunjungi di
atas 150 orang 65 dan 35 atau sebanyak 11 sebelas lokasi wisata pemancingan dikunjungi pemancing rentang 50 – 150 orang.
Tabel 4.14. Banyaknya Pemancing Per-minggu
No. Kelompok Pemancing
orang Lokasi
Pemancingan
1. 2.
3. Dibawah 50
50 – 150 Diatas 150
11 20
35 65
Jumlah 31
100
Sumber : Data Primer 2009 Ikan yang disediakan oleh para pengusaha wisata pemancingan sangat bervariasi, seperti
ikan nila, mujair, bawal, siakap dan ikan emas. Tabel 4.15 mengungkapkan bahwa tambakkolam pengusaha yang menyediakan ikan nila dan mujair dijumpai pada keseluruhan
lokasi wisata pemancingan 100 . Untuk ikan mujair tidak diperlukan pembibitan disebabkan telah tersedia melalui aliran air sungai yang masuk ke dalam tambakkolam yang tersedia.
Pengusaha yang menyediakan ikan bawal, siakap dan ikan emas ditemukan pada 3 tiga lokasi pemancingan yang berbeda 10 ; untuk ikan bandeng hanya tersedia pada 8 delapan lokasi
pemancingan 26 .
Tabel 4.15. Jenis Ikan yang Dipancing No.
Jenis Ikan Pengusaha orang
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Nila Mujair
Bandeng Bawal
Siakap Emas
31 31
8 3
3 3
100 100
26 10
10 10
Sumber : Data Primer 2009 Berdasarkan Tabel 4.16, bahwa pendapatan pengusaha wisata pemancingan per-minggu
bervariasi. Pendapatan pengusaha pemancingan di bawah Rp 1 juta per-minggu hanya pada satu orang pengusaha saja dan terbanyak pada kelompok pendapatan Rp 1 juta sampai di bawah Rp 3
juta mencapai 20 dua puluh orang atau 65 . Meskipun demikian dijumpai pula pengusaha wisata pemancingan yang memperoleh pendapatan per-minggu di atas Rp 5 juta sebanyak 2
dua orang pengusaha di Desa Sungai Baharu Kecamatan Hamparan Perak 6 . Besaran pendapatan yang diperoleh pengusaha wisata pemancingan ini pada dasarnya tergantung kepada
banyaknya pengunjung yang menikmati wisata pemancingan dan besarnya biaya yang dikeluarkan.
Tabel 4.16. Pendapatan Pengusaha Wisata Pemancingan Per-minggu Kelompok Pendapatan Rupiah
Pengusaha orang
1.000.000 1.000.000 – 2.999.000
3.000.000 – 4.999.999 Diatas 5.000.000
1 20
8 2
3 65
26 6
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer 2009 Pendapatan pengusaha pemancingan diperoleh dari berbagai pendapatan, yang meliputi
penjualan ikan, penjualan makanan, penjualan minuman, penjualan umpan dan sewa lapak. Tabel 4.17 mengungkapkan bahwa 29 dua puluh sembilan orang pengusaha memperoleh
pendapatan yang bersumber dari sewa lapak. Sewa lapak ini dikenakan kepada setiap pemancing sejumlah biaya tertentu dimulai dari waktu memancing, yaitu pagi hari sampai dengan sore hari
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
07.00 wib – 18.00 wib. Biaya sewa lapak biasanya dikenakan mulai dari yang terendah Rp 10.000,- sampai dengan yang tertinggi Rp 25.000,-. Di Kecamatan Pantai Labu Desa
Rugemuk ada yang mengenakan sewa lapak relatif murah, yaitu sebesar Rp 5.000,-. Sedangkan pengusaha wisata pemancingan yang menyediakan umpan untuk dijual kepada pemancing hanya
ditemukan di 2 dua lokasi atau 6 , yaitu di Kecamatan Hamparan Perak Desa Sungai Baharu. Terungkap pula sebanyak 10 sepuluh orang pengusaha memperoleh pendapatan dari penjualan
ikan 32 ; masing-masing 20 dua puluh orang pendapatan dari penjualan makanan 64 dan 19 sembilan belas orang mendapat pendapatan dengan menjual minuman 61 .
Tabel 4.17. Distribusi Pendapatan Pengusaha Pemancingan Per-minggu No.
Perolehan Pendapatan Pengusaha orang
1. 2.
3. 4.
5. Ikan
Makanan Minuman
Umpan Sewa
10 20
19
2 29
32 64
61
6 94
Sumber : Data Primer 2009 Catatan : Ikan : termasuk udangkepiting
Sewa : Sewa Lapak Berdasarkan Tabel 4.18 yang disajikan di bawah ini terungkap bahwa 11 sebelas orang
pengusaha wisata pemancingan melakukan penjualan ikan kepada pihak luar 35 dan 20 dua puluh orang tidak ada melakukan penjualan 65 . Hal ini berarti bahwa ikan yang tersedia di
kolam tidak semata untuk dipancingkan tetapi dapat pula dijual kepada pihak lain.
Tabel 4.18. AdaTidaknya Penjualan Ikan No. Keterangan
Pengusaha orang
1. 2.
Ada Tidak ada
11 20
35 65
Jumlah 31
100
Sumber : Data Primer 2009
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
Selanjutnya berdasarkan Tabel 4.19 dapat terlihat bahwa pihak yang membeli ikan kepada pengusaha pemancingan terbanyak kepada masyarakat lokal 9 sembilan orang atau 82
, di samping pedagang lokal dan pedagang luar masing-masing 9 . Tabel 4.19. Pembeli Ikan di luar Pemancingan
No. Keterangan Pengusaha
orang
1. 2.
3. Masyarakat lokal
Pedagang lokal Pedagang luar
9 1
1 82
9 9
Jumlah 11
100
Sumber : Data Primer 2009 Jalan menuju ke Lokasi pemancingan dalam perkembangannya sebagaimana disajikan
pada Tabel 4.20 disediakan oleh pemerintah dan pihak pengusaha sendiri. Penyedia jalan menuju lokasi yang dilakukan oleh pengusaha hanya terdapat pada 12 dua belas lokasi atau 39 dan
selebihnya sebanyak 19 sembilan belas lokasi atau 61 telah tersedia oleh pemerintah.
Tabel 4.20. Penyedia Jalan Menuju Lokasi No. Penyedia
Jalan Lokasi
1. 2.
Pengusaha Pemerintah
12 19
39 61
Jumlah 31
100
Sumber : Data Primer 2009 Pengusaha pemancingan yang mempunyai rencana untuk ekspansi usaha terlihat pada
Tabel 4.21, hanya 11 sebelas pengusaha yang mempunyai rencana ekspansi usaha 35 dan selebihnya tidak ada rencana ekspansi 65 .
Tabel 4.21 Rencana Ekspansi Usaha No. Keterangan
Pengusaha
1. 2.
Ada Tidak ada
11 20
35 65
Jumlah 31
100
Sumber : Data Primer 2009
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
Biaya yang akan digunakan oleh pengusaha untuk ekspansi berdasarkan Tabel 4.22 menggunakan modal sendiri dan modal pinjaman. Pengusaha pemancingan yang akan
menggunakan modal sendiri dan modal pinjaman sebanyak 6 enam orang pengusaha 55 di samping menggunakan modal sendiri dari keuntungan operasional usaha sebanyak 5 lima
orang pengusaha 45 .
Tabel 4.22. Pembiayaan Ekspansi Usaha No. Keterangan
Pengusaha
1. 2.
3. Modal Sendiri
Pinjaman Modal Sendiri + Pinjaman
5 6
45 55
Jumlah 11
100
Sumber : Data Primer 2009
4.3.2. Deskripsi Responden Pemancing
Usia pemancing terungkap pada Tabel 4.23 dimana pada umumnya pemancing sekaligus pengguna wisata pemancingan terbanyak pada rentang usia 40 – 49 tahun sebanyak 24 dua
puluh empat orang atau 36 , dan paling sedikit 3 pada usia 60 tahun ke atas hanya sebanyak 2 satu orang. Terungkap pula bahwa pada umumnya para pemancing yang
mengunjungi lokasi wisata pemancingan dominan di bawah usia 50 lima puluh tahun atau mencapai 79 .
Tabel 4.23. Usia Pemancing Kelompok Usia Tahun
Banyaknya orang
20 - 29 30 - 39
40 - 49 50 - 59
60 Keatas 13
16 24
12 2
19 24
36 18
3
Jumlah 67 100
Sumber : Data Primer 2009
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
Tabel 4.24 mengungkapkan tingkat pendidikan pemancing, bahwa tingkat pendidikan pemancing terbesar pada tingkat pendidikan SLTA yaitu 26 dua puluh enam orang 39
dan diikuti tingkat pendidikan Akademi sebanyak 23 dua puluh tiga orang 34 . Sedangkan responden pemancing dengan tingkat pendidikan SLTP hanya 1 satu orang 2 dan 17 tujuh
belas orang pemancing berpendidikan Sarjana 25 .
Tabel 4.24. Tingkat Pendidikan Pemancing Kelompok Pendidikan
Banyaknya orang
1. SLTP
2. SLTA
3. Akademi
4. Sarjana
1 26
23 17
2 39
34 25
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009 Berdasarkan Tabel 4.25 terungkap bahwa pemancing yang mengunjungi lokasi wisata
pemancingan dominan berasal dari Medan, yaitu sebanyak 45 empat puluh lima orang 82 , diikuti yang berasal dari Tanjung Morawa sebesar 11 7 orang dan seterusnya masing-masing
3 tiga orang responden pemancing yang berasal dari Belawan 4 dan Lubuk Pakam sebanyak 2 dua orang 3 .
Tabel 4.25. Asal Pemancing No. Kota
Asal Pemancing
orang
1. 2.
3. 4.
Medan Tj.Morawa
Belawan Lubuk Pakam
55 7
3 2
82 11
4 3
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009
Pemancing yang mengunjungi lokasi wisata pemancingan pada prinsipnya berlatar
belakang apakah sebagai hobi, penyegaran dan rekreasi. Berdasarkan Tabel 4.26, bahwa alasan
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
memancing untuk penyegaran adalah terbesar 45 sebanyak 30 tiga puluh orang, diikuti dengan alasan hobi 39 dan dengan alasan rekreasi sebanyak 16 .
Tabel 4.26. Alasan Memancing No. Alasan
Pemancing orang
1. 2.
3. Hobi
Penyegaran Rekreasi
26 30
11 39
45 16
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009 Tabel 4.27 mengungkapkan penggunaan kelengkapan peralatan pancing oleh para
pemancing. Penggunaan lebih dari 2 dua kelengkapan peralatan pancing adalah terbanyak yaitu 28 dua puluh delapan orang responden 57 , 21 dua puluh satu orang menggunakan
dua pancing 31 dan 8 delapan orang pemancing yang menggunakan 1 satu pancing 12 .
Tabel 4.27. Kelengkapan Peralatan Pancing Keterangan
Pemancing orang
Satu Dua
Lebih dari Dua 8
21 38
12 31
57
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009 Kegiatan memancing yang dilakukan oleh para pengunjung wisata pemancingan selama
satu bulan terlihat pada Tabel 4.28. Berdasarkan Tabel 4.26 tersebut terungkap bahwa frekuensi memancing rentang 3 – 4 kali sebulan adalah terbesar, yaitu 31 tiga puluh satu orang
pemancing 46 , diikuti frekuensi memancing lebih besar dari 4 kali sebulan sebanyak 27 dua puluh tujuh orang pemancing 41 , dan pemancing dengan frekuensi memancing rentang
1 – 2 kali sebulan sebanyak 9 sembilan orang pemancing 13 .
Tabel 4.28. Frekuensi Memancing Per-bulan No. Frekuensi
Pemancing orang
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
1. 2.
3. 1 - 2 kali
3 - 4 kali 4 kali
9 31
27 13
46 41
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009 Biaya yang digunakan oleh pemacing disajikan pada Tabel 4.29, biaya yang digunakan
untuk memancing dimulai dari Rp 20.000,- sampai di atas Rp 60.000,- setiap memancing. Terungkap sebanyak 41 empat puluh satu orang pemancing 61 menggunakan biaya
rentang Rp 20.000,- sampai Rp 40.000,-, diikuti penggunaan biaya memancing rentang Rp 41.000,- sampai Rp 60.000,- sebanyak 16 enam belas orang pemancing 24 dan hanya 10
sepuluh orang yang mengeluarkan biaya untuk memancing di atas Rp 60.000,- 15 . Pengeluaran biaya memancing di atas Rp 60.000,- ini digunakan oleh para pemancing di lokasi
wisata pemancingan Desa Sungai Baharu Kecamatan Hamparan Perak.
Tabel 4.29. Biaya Memancing Kelompok Biaya Rp
Pemancing orang
20.000 – 40.000 41.000 - 60.000
Di atas 60.000 41
16 10
61 24
15
Jumlah 67 100
Sumber : Data Primer 2009 Biaya pemancingan digunakan oleh para pemancing untuk berbagai keperluan, seperti
membeli ikan, membeli makanan, membeli minuman, membeli umpan dan sewa lapak. Berdasarkan Tabel 4.30 dijelaskan bahwa sebanyak 60 enam puluh orang pemancing
menggunakan biaya untuk membayar sewa lapak 90 , sebanyak 7 tujuh orang pemancing membeli ikan 10 dan 43 empat puluh tiga orang pemancing menggunakan biaya untuk
membeli umpan 64 . Sedangkan untuk keperluan membeli makanan dilakukan oleh 49
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
empat puluh sembilan orang pemancing 73 dan keperluan membeli minuman digunakan
oleh 59 lima puluh sembilan orang 88 . Tabel 4.30. Jenis Pengeluaran Biaya Memancing
No. Penggunaan Pemancing
orang
1. 2.
3. 4.
5. Ikan
Makanan Minuman
Umpan Sewa Lapak
7 49
59 43
60 10
73 88
64 90
Sumber : Data Primer 2009 Tabel 4.31 mengungkapkan jumlah pemancing terbanyak 57 lima puluh tujuh orang,
menyatakan fasilitas pemancingan tidak ada 85 dan hanya sebanyak 10 sepuluh orang menyatakan ada 15 . Fasilitas pemancingan ini mencakup berbagai kelengkapan yang
tersedia di tempat memancing seperti pondok tempat berteduh, kursi, tempat ikan keramba dan lainnya.
Tabel 4.31. Fasilitas Pemancingan No. Fasilitas
Pemancing orang
1. 2.
Ada Tidak ada
10 57
15 85
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009 Fasilitas wisata pemancingan ada dan tersedia terdapat di 2 dua lokasi wisata
pemancingan Kecamatan Hamparan Perak Desa Sungai Baharu sehingga pengunjung tertarik mengunjungi kedua lokasi wisata pemancingan tersebut. Berbeda dengan lokasi wisata
pemancingan di Kecamatan Percut Sei Tuan Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Labuhan Deli pada masing-masing desa dan Kecamatan Pantai Labu Desa Rugemuk, fasilitas pemancingan tidak
ada. Meskipun fasilitas wisata pemancingan tidak ada tetapi banyak dikunjungi oleh pemancing.
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
Pemancing tertarik mengunjungi dan menikmati wisata pemancingan yang tersedia disebabkan oleh tantangan yang dihadapi.
Lokasi wisata pemancingan dengan fasilitas tidak ada, memperhitungkan biaya memancing berdasarkan sewa lapak dengan rentang biaya Rp 5.000,- lima ribu rupiah dan Rp
25.000,- dua puluh lima ribu rupiah per-hari. Meskipun fasilitas yang tersedia rawan terhadap terik matahari dan hujan tetapi tetap banyak dikunjungi oleh pemancing. Pemancing ditantang
untuk mendapat ikan yang tersedia di kolam pancing dengan beban biaya minimal tetapi sulit mendapatkan ikan. Berbeda dengan lokasi wisata pemancingan dengan fasilitas ada, bahwa
pemancing tidak memperhitungkan sewa lapak. Biaya memancing diperhitungkan berdasarkan banyaknya ikan yang dapat dipancing dalam satuan kilogram sesuai dengan harga pasar yang
berlaku. Ikan tersedia banyak di kolam, semakin banyak ikan yang dapat dipancing maka semakin besar biaya memancing dikeluarkan dan sebaliknya.
Akses jalan menuju lokasi wisata pemancingan seyogiyanya berpengaruh kepada ketertarikan pemancing mengunjungi lokasi wisata pemancingan dan akhirnya akan berpengaruh
kepada pendapatan pengusaha pemancingan. Jalan menuju lokasi wisata pemancingan di luar 2 dua lokasi wisata pemancingan Kecamatan Hamparan Perak Desa Sungai Baharu dan
Kecamatan Percut Sei Tuan Desa Bagan Percut adalah tidak baik. Di Kecamatan Percut Sei Tuan Desa Tanjung Rejo bahwa akses jalan menuju lokasi pemancingan tidak baik dan
membahayakan pemancing pada waktu hujan turun. Seyogiyanya lokasi pemancingan ini tidak diminati pemancing, tetapi dalam kenyataan justru banyak dikunjungi oleh pemancing terutama
pada hari libur dan hari minggu. Jalan menuju lokasi pemancingan berdasarkan Tabel 4.32, menerangkan akses jalan
tidak baik adalah terbesar, yaitu 63 yang dinyatakan oleh 42 empat puluh dua orang
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
pemancing dan akses jalan baik menuju lokasi pemancingan dinyatakan oleh 25 dua puluh lima orang pemancing 37 . Prasarana dan sarana jalan yang tersedia di Kecamatan Percut Sei
Tuan Desa Tanjung Rejo menuju lokasi pemancingan sangat memperihatinkan, jembatan yang rusak dan jalan yang licin pada saat turun hujan. Namun para pemancing tetap melakukan
kunjungan wisata pemancingan meskipun menghadapi resiko kecelakaan.
Tabel 4.32. Akses Menuju Lokasi Pemancingan No. Akses
Jalan Pemancing
orang
1. 2.
Baik Tidak baik
25 42
37 63
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009 Faktor kenyamanan secara mendasar ikut menentukan mengapa pengunjung wisata
pemancingan mengunjungi lokasi wisata pemancingan; disebabkan pemancing berharap memperoleh kenyamanan untuk memancing. Kecuali di 2 dua lokasi wisata pemancingan yang
terletak di Kecamatan Hamparan Perak Desa Baharu, bahwa lokasi pemancingan lain tidak nyaman. Di Kecamatan Percut Sei Tuan Desa Tanjung Rejo bahwa lokasi pemancingan sangat
tidak nyaman pada siang hari sehingga pemancing harus menyediakan payung untuk menghindari sengatan terik matahari dan pada waktu hujan harus berhati-hati disebabkan rawan
banjir dan lainnya. Kenyamanan pemancing menikmati wisata pemancingan di lokasi pemancingan
terungkap berdasarkan Tabel 4.33, pemancing yang menyatakan lokasi pemancingan tidak
nyaman adalah terbesar sebanyak 50 lima puluh orang pemancing 75 dan yang menyatakan nyaman hanya dinyatakan oleh 17 tujuh belas orang pemancing 25 . Hal ini
berarti bahwa faktor kenyaman pemancing kurang mendapat perhatian dari pihak pengusaha atau sebaliknya pemancing tidak berharap kenyaman. Untuk mendapatkan kenyamanan memancing,
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
di Kecamatan Percut Sei Tuan Desa Tanjung Rejo dan Kecamatan Pantai Labu Desa Rugemuk dijumpai para pemancing membawa perlengkapan seperti jas hujan, payung dan sebagainya
untuk menghindari terik matahari dan hujan yang mungkin turun sehingga kenyamanan memancing tidak terganggu.
Tabel 4.33. Kenyamanan Memancing No. Penilaian
Kenyamanan Pemancing
orang
1. 2.
Nyaman Tidak nyaman
17 50
25 75
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009 Pemancing dapat membawa bekal makanan dari rumah, beli di lokasi dan beli disekitar
lokasi. Berdasarkan Tabel 4.34, bahwa pada umumnya pemancing lebih banyak membeli makan di sekitar lokasi pemancingan 39 tiga puluh sembilan orang 58 dibandingkan dengan
dibawa dari rumah 18 delapan belas orang 27 dan beli di lokasi wisata pemancingan 10 sepuluh orang 15 .
Tabel 4.34. Perolehan Makanan No. Keterangan
Pemancing orang
1. 2.
3. Bawa dari Rumah
Beli di Lokasi Beli di Sekitar Lokasi
18 10
39 27
15 58
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009 Tingkat harga makanan yang dibeli oleh responden pemancing terungkap berdasarkan
Tabel 4.35, bahwa harga makanan mahal di lokasi pemancingan dinyatakan oleh 8 delapan orang responden 80 dan di luar lokasi tidak ditemukan yang menyatakan mahal. Demikian
pula di luar lokasi terbesar menyatakan harga makanan biasanormal 29 dua puluh sembilan orang 74 dan di lokasi dinyatakan oleh 2 dua orang pemancing. Untuk pernyataan bahwa
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
harga makanan murah untuk di luar lokasi dinyatakan oleh 10 sepuluh orang pemancing dan tidak ditemukan yang menyatakan murah harga makanan di lokasi pemancingan.
Tabel 4.35. Penilaian Harga Makanan No.
Keterangan Di Lokasi
Di luar Lokasi
1. 2.
3. Mahal
Murah BiasaNormal
8 2
80 20
10 29
26 74
Jumlah 10
100 39
100
Sumber : Data Primer 2009 Tabel 4.36 mengungkapkan perolehan minuman oleh para pemancing, bahwa lebih
banyak pemancing 50 lima puluh orang 75 membeli minuman di sekitar lokasi dibandingkan dengan bawa dari rumah 8 delapan orang 12 dan beli di lokasi 9 sembilan
orang 13 .
Tabel 4.36. Perolehan Minuman No. Keterangan
Pemancing orang
1. 2.
3. Bawa dari Rumah
Beli di Lokasi Beli di Sekitar
8 9
50 12
13 75
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009 Harga minuman menurut pemancing dinyatakan pada Tabel 4.37. Pemancing
menyatakan harga minuman di lokasi mahal 8 delapan orang 89 dibandingkan dengan yang menyatakan biasanormal 1 satu orang. Sedangkan di luar lokasi yang menyatakan
biasanormal terbesar sebanyak 45 empat puluh lima orang 90 dan 5 lima orang menyatakan murah 10 . Harga minuman murah dibeli di lokasi tidak ditemukan pernyataan
dan demikian pula terhadap pernyataan harga mahal di luar lokasi.
Tabel. 4.37. Penilaian Harga Minuman No.
Keterangan Di Lokasi
Di luar Lokasi
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
1. 2.
3. Mahal
Murah BiasaNormal
8 1
89 11
5 45
10 90
Jumlah 9
100 50
100
Sumber : Kuesioner Kepuasan setelah memancing dinyatakan pada Tabel 4.38. Pemancing ternyata hanya
menyatakan puas dan sangat puas. Terbanyak pemancing menyatakan bahwa setelah memancing sangat puas 45 empat puluh lima orang 67 dan 22 dua puluh dua orang
pemancing memberi pernyataan puas 33 .
Tabel 4.38. Kepuasan Setelah Memancing No. Keterangan
Pemancing orang
1. 2.
Sangat Puas Puas
45 22
67 33
Jumlah 67
100
Sumber : Data Primer 2009
4.3.3. Deskripsi Responden Masyarakat
Usia responden masyarakat sekitar lokasi wisata pemancingan terungkap berdasarkan Tabel 4.39. Adapun usia responden masyarakat dimulai dari usia 30 tahun terendah sampai
dengan usia di atas 60 tahun. Responden masyarakat yang berusia rentang usia 40 – 49 tahun adalah terbanyak, yaitu sebanyak 56 lima puluh enam orang 38 dan terkecil pada rentang
usia 60 tahun keatas 14 empat belas orang 9 .
Tabel 4.39. Usia Responden Masyarakat Kelompok Usia Tahun
Masyarakat orang
30 – 39 40 – 49
50 – 59
60 Keatas 40
56 38
14 27
38 26
9
Jumlah 148 100
Sumber : Data Primer 2009
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
Selanjutnya Tabel 4.40 mengungkapkan tingkat pendidikan responden masyarakat. Responden dengan tingkat pendidikan SLTA adalah terbesar, yakni sebesar 49 atau sebanyak
73 tujuh puluh tiga orang, diikuti 67 enam puluh tujuh orang 45 berpendidikan SLTP dan yang berpendikan SD terkecil hanya 8 delapan orang 6 .
Tabel 4.40. Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelompok Pendidikan
Masyarakat orang
SD SLTP
SLTA 8
67 73
6 45
49
Jumlah 148 100
Sumber : Data Primer 2009 Kesesuaian lokasi pemancingan dinyatakan berdasarkan Tabel 4.41. Penilaian
masyarakat terhadap kesesuaian lokasi wisata pemancingan dinyatakan sebanyak 128 seratus dua puluh delapan orang 86 dan hanya 20 dua puluh orang yang menyatakan tidak sesuai
14 .
Tabel 4.41. Kesesuaian Lokasi Pemancingan No. Keterangan
Masyarakat orang
1. 2.
Sesuai Tidak Sesuai
128 20
86 14
Jumlah 148
100
Sumber : Data Primer 2009 Penilaian masyarakat terhadap limbah pemancingan terungkap pada Tabel 4.42, bahwa
sebanyak 125 seratus dua puluh lima orang masyarakat menyatakan lokasi pemancingan tidak menimbulkan limbah 84 dan hanya 23 dua puluh tiga orang masyarakat menyatakan
lokasi pemancingan menimbulkan limbah 16 .
Tabel 4.42. Penilaian Limbah Pemancingan No. Keterangan Masyarakat
orang
1. 2.
Ya Tidak
23 125
16 84
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
Jumlah 148
100
Sumber : Data Primer 2009
4.4. Hasil Analisis dan Pembahasan