B A B II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pariwisata
Kegiatan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang untuk bepergian dari suatu tempat ke tempat lain dan menikmatinya merupakan Pariwisata. Apa saja yang dilakukan oleh
masyarakat ini tidak semata dari suatu negara ke negara lain, akan tetapi dalam perkembangannya dewasa ini dapat dinyatakan dari suatu tempat atau lokasi ke tempat lain pada
satu negara atau bahkan satu daerah. Sebagai contoh Wisata Danau Toba yang berada di Propinsi Sumatera Utara Kabupaten Tobasa dikunjungi dan dinikmati keindahan alamnya tidak hanya
oleh wisatawan mancanegara wisman, tetapi dikunjungi pula oleh wisatawan nusantara wisnu dan wisatawan lokal wislok. Banyak contoh lain tentang pariwisata seperti wisata sejarah,
wisata bahari dan lainnya.
Kepariwisataan dalam perkembangannya sebagai disiplin ilmu tersendiri untuk pertama kali diajarkan di Kota Dubrounik Yugoslavia pada tahun 1920 Suwantoro, 2004. Kemudian
disiplin ilmu ini terus berkembang hingga dewasa ini. Kepariwisataan tidak semata kegiatan bepergian dari suatu negara ke negara lain dan menikmatinya, tetapi lebih jauh terhadap objek
wisata yang dikunjungi dan untuk apa mengunjunginya. Pernyataan pariwisata ini dapat bermakna sebagai perjalanan wisata yang dilakukan atas perubahan tempat tinggal sementara
disebabkan alasan menikmati dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Kepuasan yang didapat dengan menikmati wisata yang dilakukan tidak dapat diukur dengan seberapa besar
kepuasan yang telah dicapai, bahkan akan merasa sangat rugi besar dan kehilangan sesuatu apabila tidak dapat menikmatinya. Hal ini berarti bahwa kegiatan wisata mengandung makna
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
yang sangat luas tidak semata dikonsumsi sebagaimana layaknya barang tetapi lebih jauh dinikmati dan memahami tentang sesuatu.
Beberapa pengertian pariwisata dalam perkembangannya antara lain sebagai berikut : Tourism is the sum of the phenomena and relationships arising from the travel and stay of non
residents, in so far as they do not lead to permanent residence and are not connected with any earning activity www.subadra.wordpress.com. Kemudian Tourism is totally of relationship
and phenomena arising from the travel and stay of stranger, provided the stay does not imply the establishment of permanent residence and is not connected with a rumenerated activity
www.subadra.wordpress.com. Definisi lain menyebutkan pariwisata sebagai interrelated system that includes tourists and associated services that are provided and utilized facilities,
attractions, transportation, and accommodation Fennel, 1999. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat
lain untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya atau rekreasi, melihat dan menyaksikan atraksi wisata di tempat lain atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam
yang mencakup keseluruhan fenomena alam maupun buatan manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan wisatawan dan kegiatan-kegiatan lain yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan wisatawan selama melakukan aktivitas perjalanan bukan untuk mencari nafkah Manajemen Usaha Pariwisata Indonesia, 1996. Berdasarkan definisi di atas maka diperoleh
bahwa pariwisata merupakan fenomena hubungan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain untuk melakukan kegiatan tanpa mendapatkan uang tetapi mengeluarkan uang.
Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009
2.2. Pembangunan Pariwisata