Latar Belakang Dr. Ir. Tavi Supriana, MS 2.

B A B I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kondisi makro ekonomi sebagai perwujudan pembangunan ekonomi nasional, dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat pada berbagai sektor perekonomian. Untuk menunjang keberhasilan pembangunan, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, sehingga pencapaian kesejahteraan masyarakat secara umum dapat tercapai. Demikian pula terhadap pembangunan regional, keikutsertaan masyarakat daerah sangat menentukan. Potensi sumber daya alam yang tersedia di daerah sangat potensial untuk digali dan dimanfaatkan keberadaannya. Peranserta yang diberikan masyarakat tidak semata untuk kepentingan pembangunan regional tetapi secara langsung berpengaruh terhadap pembangunan nasional. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam yang tersedia dapat dimanfaatkan daerah bagi pengembangan daerah sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah itu sendiri. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat pada berbagai sektor pada hakekatnya merupakan upaya penciptaan produksi di samping sebagai upaya untuk memperoleh pendapatan. Keadaan ini merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan disebut sebagai proses pembangunan ekonomi. Untuk mengetahui keberhasilan pembangunan ekonomi yang telah dilakukan dapat diukur melalui pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat atau dewasa ini berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia IPM. Hal ini berarti bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi tidak semata bertumpu kepada tingkat pendapatan per kapita tetapi masih banyak faktor lain seperti tingkat pendidikan, harapan hidup dan lainnya. Oleh karena itu keberadaan sumber daya sebagai faktor produksi perlu mendapat Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009 perhatian yang serius bagaimana upaya pengendaliannya sehingga mampu memberi arti bagi kehidupan manusia itu sendiri. Tujuan utama pembangunan ekonomi pada prinsipnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum yang berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan, di samping tujuan lainnya. Untuk itu berbagai upaya perlu dilakukan guna peningkatan Produk Domestik Bruto PDB mengingat Indonesia dianugerahkan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Potensi sumber daya laut guna pengembangan kegiatan usaha subsektor perikanan budidaya laut mempunyai peluang ganda; tidak hanya bermanfaat untuk memproduksi ikan, tetapi dewasa ini lebih jauh berkembang dan dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata pemancingan. Begitupun objek wisata pemancingan mampu memperluas kesempatan kerja dan lebih jauh berpotensi sebagai sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD. Sektor pariwisata dalam perkembangannya dewasa ini sangat berperan dalam pengumpulan Produk Domestik Bruto PDB Indonesia, sehingga keberadaannya perlu perhatian yang serius. Indonesia yang memiliki banyak pulau memiliki potensi sumber daya alam untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata. Dewasa ini berbagai bentuk industri pariwisata muncul, tidak hanya menciptakan barang ataupun jasa tetapi mampu memberikan perluasan kesempatan kerja yang menjanjikan. Keberadaan sumber daya laut dewasa ini berkembang tidak hanya dimanfaatkan sebagai kegiatan budidaya tambak ikan, namun lebih luas lagi sebagai usaha pariwisata pemancingan. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara dalam perkembangannya bertumpu pada sektor pertanian sebagai sektor utama leading sector. Potensi lahan yang tersedia tidak hanya mampu meningkatkan pendapatan regional Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009 PDRB tetapi dapat memperluas kesempatan kerja. Begitupun kekayaan lahan pertanian tidak hanya mampu berperan menciptakan produk tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan, akan tetapi produk perikanan juga sangat berarti. Kegiatan budidaya perikanan air tawar dan air payau di Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara dalam perkembangannya terus menunjukkan peningkatan yang berarti. Kegiatan budidaya perikanan tidak hanya menyediakan ikan yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar dan di luar untuk dikonsumsi, akan tetapi lahan budidaya perikanan dapat berfungsi sebagai objek wisata yang digunakan oleh masyarakat untuk memancing. Lahan subsektor perikanan budidaya tambak air payau di Kabupaten Deli Serdang yang digunakan dewasa ini diperkirakan mencapai luas areal 1.241,20 Ha Deli Serdang Dalam Angka, Tahun 2008 dan keberadaannya telah beralih fungsi sebagai lokasi wisata kolam pancing. Lokasi wisata ini terdapat di empat kecamatan yang meliputi Kecamatan Pantai Labu, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kecamatan Labuhan Deli dan Kecamatan Hamparan Perak. Lahan budidaya ikan air payau yang tersedia di keempat kecamatan ini tidak hanya untuk objek wisata pemancingan, akan tetapi mampu menyediakan lapangan pekerjaan. Lebih jauh lagi bahwa lokasi objek wisata pemancingan berpotensi menciptakan Pendapatan Asli Daerah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor : 23 Tahun 2003 Tentang Retribusi Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum. Dalam perkembangannya dewasa ini, kolam pancing ikan air payau ini terus menunjukkan kemajuan yang pesat, ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah pemancing yang berduyun-duyun melakukan wisata pemancingan pada hari libur dan hari minggu khususnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang keberadaan lokasi pemancingan sebagai Syahrir Hakim Nasution : Peranan Wisata Pemancingan Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, 2009 salah satu objek wisata dalam kerangka pengembangan wilayah di Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara.

1.2. Rumusan Masalah