Solomon
177
mengatakan Directors are not insurers. Business inherently risky. Directors, particularly when first elected to board, may be concerned about the
possibility that they will be held liable for losses the corporation suffer as consequence of the board’s decisions. They often ask what they must do avoid such
liability. Melakukan kegiatan bisnis tidak selamanya membawa keuntungan,
adakalanya juga mengalami kerugian.
1. Konsep Kerugian
Dalam kondisi normal keuntungan yang seharusnya diperoleh adalah merupakan profit bagi perusahaan, demikian sebaliknya adalah merupakan
kerugian. H. Masyhud Ali
178
dalam kontek kerugian perbankan menyatakan, expected losses adalah semua kerugian yang diderita bank sepanjang bank
melakukan kegiatan operasionalnya atas dasar normal business yang berlaku. Sementara itu, yang dimaksud dengan unexpected losses adalah semua kerugian
yang jumlahnya secara signifikan berada di atas dari jumlah yang dapat diterima sebagai expected losses. Inilah kerugian yang dapat dipandang sebagai kerugian
yang diakibatkan oleh unexpected atau extreem events.
2. Untung atau Rugi Bagi BUMN Persero
BUMN Persero sebagai suatu entitas bisnis tidak bisa terlepas dari pengaruh pasar yang sangat dinamis, ada kalanya direksi dalam mengambil
keputusan bisnis di dasarkan pada spekulasi yang tidak selamanya akan membawa keuntungan tetapi juga menghadapai risiko kerugian. Oleh karena itu
177
Lewis D Solomon et al, Op.cit, hlm.672
178
H Masyhud Ali, Op.cit, hlm.451
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
kerugian yang dialami BUMN Persero haruslah dipandang sebagai suatu hal yang wajar sepanjang Direksi BUMN Persero dalam melakukan keputusan
bisnis telah didasarkan pada prinsip kehati-hatian, melakukan pengurusan dengan tata kelola perusahaan yang sehat yang didasarkan pada peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan peraturan internal maupun eksternal perusahaan. Konsep kerugian menurut akuntansi dapat diketahui melalui
penyusunan laba-rugi dikenal adanya konsep penandingan matching concept yaitu menandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode
terjadinya beban dan pendapatan tersebut. Apabila jumlah beban yang terjadi dalam periode waktu tertentu lebih besar daripada jumlah pendapatan yang
dihasilkan, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Laba bersih merupakan
jumlah dalam laporan laba rugi apabila pendapatan melebihi beban.
179
Kelebihan pendapatan atas beban yang dikeluarkan dalam proses menghasilkan pendapatan.
180
Laba juga bisa diartikan jumlah rupiah bersih yang diperoleh setelah semua pendapatan dan untung dikurangi dengan semua biaya dan
rugi.
181
Laba bersih adalah penambahan bersih pada modal pemilik yang berasal dari kegiatan mencari laba.
182
Laba yang diakumulasikan selama beberapa periode disebut Earning yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
mengasilkan laba dalam beberapa periode.
183
Sedangkan laba komprehensif
179
Carl S Warren, et al, Accounting Principle, South-Western of Thomson Learning, 2005, hlm.427
180
Ibid, hlm. 27
181
Suwardjono, Akutansi Pengantar, Yogyakarta: BPFE, hlm.74
182
Carl S Warren, Op.cit, hlm.201
183
Suwardjono, Loc.cit
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
adalah penghasilan bersih yang terjadi dari semua transaksi selain transaksi modal.
184
Rugi bersih merupakan pengurangan bersih pada modal pemilik yang berasal dari kegiatan mencari laba.
185
Rugi juga bisa diartikan sebagai jumlah dalam laporan laba rugi apabila pendapatan kurang dari beban.
186
3. Upaya pemerintah