Kedudukan Bank Mandiri Studi Kasus Bank Mandiri ECW Neloe, Mantan Dirut Bank Mandiri

CGN jatuh tempo pada tahun 2007. Selain itu, hingga saat ini PT CGN juga masih melakukan pencicilan hutang kepada Bank Mandiri. Atas putusan bebas tersebut Jaksa mendaftarkan kasasi atas putusan bebas PN Jakarta Selatan atas tiga mantan Direksi bank tersebut, ECW Neloe, I wayan Pugeg dan M Sholeh Tasripan. Atas kasasi tersebut majelis kasasi Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi jaksa penuntut umum. Putusan hakim kasasi MA menyatakan Edward Cornelis William, I Wayan Pugeg, M Tasrifan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Korupsi secara bersama-sama dan berlanjut, menjatuhkan hukuman pidana penjara masing-masing selama 10 sepuluh tahun, dan hukuman denda masing-masing sebesar Rp500.000.000,- lima ratus juta rupiah, subsider enam bulan kurungan.

2. Kedudukan Bank Mandiri

Bank Mandiri berkedudukan sebagai BUMN Persero maksud dan tujuan pendiriannya adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang perbankan dalam arti seluas-luasnya, memupuk keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan usaha-usaha lain yang menunjang kegiatan di bidang perbankan. Didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 1998 Tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan perseroan Persero Di Bidang Perbankan. Dengan kedudukan sebagai BUMN Persero yang melakukan kegiatan usaha bisnis di bidang jasa keuangan perbankan dalam operasional sehari-hari dilakukan oleh direksi. Dalam gerak Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008. operasionalnya direksi menjalankan perusahaan dengan prinsip-prinsip good coporate governance berdasarkan Undang-Undang, Anggaran Dasar, dan aturan perusahaan. Kegiatan usaha selalu mengandung risiko bisnis. Tidak ada yang bisa menjamin suatu usaha bisnis termasuk jasa keuangan di bidang perbankan akan selalu mendatangkan profit atau keuntungan. Usaha jasa keuangan bidang perbankan justru paling banyak risikonya, mengelola dana masyarakat, mengelola barang jaminan, menyalurkan kredit kepada pihak ketiga baik perorangan maupun korporasi semuanya mengandung risiko. Resiko kerugian selalu ada. Dalam hal terjadi kerugian maka kerugian tersebut merupakan kerugian Bank Mandiri selaku BUMN Persero sebagai badan usaha yang mandiri, bukan lagi merupakan kerugian negara. Resiko negara yang menyertakan modalnya pada Bank Mandiri hanya sebesar modal yang disetor. Hal ini sebagaimana dideskripsikan dalam Bab II huruf E angka 3 dan 4. Direksi yang memimpin operasional kegiatan sehari-hari perusahaan bertanggung jawab terhadap jalannya perusahaan yang dipimpinnya, termasuk terhadap risiko kerugian. Direksi yang menjalankan perusahaan dengan itikad baik, penuh dengan kehati-hatian, kejururan, dan tanggung jawab duty of care, loyalty and candor harus di lindungi berdasarkan prinsip-prinsip business judgment rule , karena kalau tidak, maka tidak akan ada orang yang mau menjadi direksi. Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.

3. Penyertaan Modal Negara Pada Bank Mandiri