Rapat Umum Pemegang Saham RUPS

organ badan hukum, dalam hal perseroan organ dimaksud adalah RUPS, Direksi, dan Dewan Komisaris, memungkinkan perseroan mengambil bagian dalam lalu lintas hukum selaku subyek hukum mandiri seperti halnya manusia yang bertindak dengan memakai organ-organnya tangan, mulut, otak dsb. 78 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menjelaskan bahwa Organ perseroan terdiri dari RUPS, Direksi, dan Komisaris. 79

1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS

Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah organ yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi maupun komisaris. 80 Kewenangan tersebut adalah sebagai berikut : a. Perubahan AD PT. 81 b. Memeriksa, menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan. 82 c. Penetapan penggunaan laba. 83 d. Pengangkatan dan pemberhentian direksi dan komisaris. 84 e. Penetapan mengenai penggabungan, peleburan dan pengambilalihan. 85 f. Pembubaran PT. 86 78 Fred B.G. Tumbuan, Tugas dan Wewenang Organ Perseroan Terbatas Menurut Undang- Undang Tentang Perseroan Terbatas, Newsletter, Hukum Perkembangannya, No.70 September 2007, hlm.16 79 Lihat Pasal 1 angka 2 UUPT 80 Lihat Pasal 1 angka 4 UUPT 81 Lihat Pasal 19 ayat 1 UUPT 82 Lihat Pasal 69 UUPT 83 Lihat Pasal 71 UUPT 84 Lihat Pasal 94, 105, dan 106 UUPT 85 Lihat Pasal 128 UUPT 86 Lihat Pasal 142 UUPT Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008. Perseroan sebagai asosiasi modal, kepemilikan modal atau yang dikenal dengan saham adalah merupakan hal yang utama. Oleh karena itu siapa yang memegang modal yang paling banyak, maka suaranya dalam rapat juga paling banyak. Artinya dengan komposisi saham yang dimiliki cukup banyak atau mayoritas sebagai pemegang saham, maka ia dapat menentukan kebijakan perusahaan melalui institusi RUPS. 87 Ada 2 dua macam RUPS, yaitu : 88 1 RUPS Tahunan adalah RUPS yang wajib dilakukan oleh perseroan sekali dalam setahun, dilakukan paling lambat dalam waktu enam bulan setelah tahun buku, dengan pokok pembicaraan adalah di sekitar perkembangan perusahaan selama setahun tersebut disampaikan oleh direksi dengan laporan tahunan, yang harus ditandatangani oleh direksi dan komisaris, yang minimal memuat enam hal sebagai berikut : a Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun dan penjelasannya. b Terhadap perusahaan dalam satu grup, dibuat neraca konsolidasi dan neraca masing-masing perseroan. c Laporan tentang keadaan dan jalannya perusahaan dalam setahun serta hasil-hasil yang telah dicapai. Kegiatan utama perusahaan dan perusahaannya selama tahun buku. d Rincian masalah-masalah yang terjadi. 87 Sentosa Sembiring, Op.cit. hlm.34 88 Lihat Pasal 78 UUPT Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008. e Nama, gaji dan tunjangan bagi semua anggota direksi dan komisaris. 89 2 RUPS lainnya. Yang dimaksud dengan RUPS lainnya dalam praktik sering dikenal sebagai RUPS luar biasa. 90 RUPS luar biasa dapat dilakukan kapan saja bila diperlukan oleh perusahaan dengan mata acara yang juga sangat beraneka ragam, yakni terhadap kegiatan yang tidak termasuk ke dalam ruang lingkup RUPS tahunan. Pada prinsipnya, kegiatan perseroan yang memerlukan persetujuan dari RUPS luar biasa dari suatu Perseroan Terbatas adalah sebagai berikut : a kegiatan-kegiatan yang memerlukan persetujuan RUPS sebagaimana disebut dalam anggaran dasar perseroan. b kegiatan-kegiatan yang memerlukan persetujuan RUPS sebagaimana disebut dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. c kegiatan-kegiatan yang dianggap penting bagi perseroan tersebut sebaiknya juga dilakukan dengan persetujuan RUPS, meskipun tidak diharuskan oleh anggaran dasar maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. 91

2. Direksi