danatau dewan komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan perseroan.
132
D. Kekayaan Negara dan Modal Persero
1. Pengertian Kekayaan Negara
Cakupan kekayaan negara sebagai suatu aset negara begitu luas ruang lingkupnya yang secara umum meliputi dua hal, yaitu barang yang dikuasai oleh
negara domain publik dan yang dimiliki oleh negara domain privat. Barang milik negara sebagai domein publik tersebut bersumber dari Konstitusi RI yaitu
UUD 1945 amandemen keempat. Untuk domein publik pengaturannya bersumber dari pasal 33 ayat 3 UUD 1945 amandemen keempat, yang
menyatakan : Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.Yang dimaksud dengan barang “dikuasai” negara sebagaimana diatur Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 amandemen keempat tersebut utamanya dalam
bentuk kemampuan untuk melakukan kontrol dan pengaturan serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas kepentingan mayoritas
masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pengaturan ini berdasarkan anggapan bahwa pemerintah adalah merupakan perpanjangan
tangan dari negara sebagai pemegang mandat untuk melaksanakan kehidupan kenegaraan di Indonesia.
132
Lihat Pasal 75 ayat 2 UUPT
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2001 Tentang Pengamanan Dan Pengalihan Barang MilikKekayaan Negara Dari Pemerintah
Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah, menyatakan: Barang MilikKekayaan Negara yang selanjutnya disebut BMKN
adalah barang bergerakbarang tidak bergerak yang dimilikidikuasai oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruhnya dibeli atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara atau dengan perolehan lain yang sah, yang tidak termasuk kekayaan negara yang dipisahkan dikelola Badan Usaha Milik
Negara dan kekayaan Pemerintah Daerah. Pengertian kekayaan negara dalam rumusan Pasal 1 angka 1 PP Nomor 2 Tahun 2001 tersebut tidak membedakan
antara barang yang dimiliki dengan yang dikuasai oleh instansi pemerintah, namun cakupannya kemudian dipersempit melalui perolehan acquisition yaitu
yang sebagian atau seluruhnya dibeli atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau dengan perolehan lain yang sah, yang tidak termasuk
kekayaan negara yang dipisahkan dikelola Badan Usaha Milik Negara. Sedangkan cakupan domein privat adalah yang diluar yang dikuasai oleh negara
yang dimiliki oleh negara. Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 Tentang tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara Daerah menyatakan, barang “milik” negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau
perolehan lain yang sah. Adapun cakupan barang milik negaradaerah
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
meliputi
133
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBND, dan barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah, yang meliputi :
a. barang yang diperoleh dari hibahsumbangan atau yang sejenis;
b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjiankontrak;
c. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; atau
d. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap. Dalam Peraturan Menteri keuangan Nomor 96PMK.062007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, Dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara pada Pasal 1 angka 1 disebutkan
bahwa Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Sementara itu pihak aparat penegak hukum Kejaksaan Agung melalui pernyataan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Hendarman
Supanji
134
menjelaskan pengertian kekayaan negara terkait dengan unsur dapat merugikan Keuangan Negara dan perekonomian negara, Hendarman
menegaskan, kekayaan negara yang dimaksud adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun, baik yang dipisahkan maupun tidak. Termasuk
di dalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban yang berada dalam pengawasan BUMN. Jadi aset-aset BUMN termasuk
133
Lihat Pasal 2 ayat 1 dan ayat 2 PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah
134
Sumber Media Indonesia, tanggal 4-4-2006.
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
dalam kekayaan negara yang harus dilindungi dari korupsi. Aset-aset BUMN termasuk dalam kekayaan negara yang harus dilindungi dari
korupsi. Kekayaan negara yang dimaksud adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun, baik yang dipisahkan maupun tidak. Termasuk di
dalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban yang berada dalam pengawasan BUMN.
2. Pengertian Keuangan Negara