i. Business Judgment Rule
51
Adalah prinsip yang menyatakan bahwa direksi tidak dapat dituntut karena keputusannya ternyata mendatangkan kerugian pada perusahaan, sepanjang
ia mengambil keputusan tersebut dengan penuh kehati-hatian, telah mengikuti ketentuan-ketentuan dalam perseroan, beritikad baik, tidak
terdapat kelalaian atau penipuan. j.
Fiduciary of Duty Fiduaciay Duty - An obligation to act in the best interest of another
party. For instance, a corporations board member has a fiduciary duty to the shareholders, a trustee has a fiduciary duty to the trusts
beneficiaries, and an attorney has a fiduciary duty to a client.
52
4. Tanggung Jawab Terbatas Pemegang Saham
UUPT menyatakan bahwa perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan
hukum perseroan.
53
Dengan diperolehnya statusnya sebagai badan hukum, maka tanggung jawab pemegang saham menjadi terbatas.
54
Artinya, pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang
dibuat atas nama erseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan
51
Erman Rajagukguk, Pengelolaan Perusahaan Yang Baik: Tanggung Jawab Pemegang Saham, Komisaris, dan Direksi,
Jurnal Hukum Bisnis, Volume 26-No.3 Tahun 2007, hlm.27
52
www.lectlaw.comdeff026.htm The ‘Lectric Law Library’s Legal Lexicon On FifuciaryF.Duty
53
Lihat Pasal 7 ayat 4 UUPT
54
IG Rai Widjaya, Op.cit, hlm.11
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
melebihi saham yang dimiliki.
55
Ini berarti secara prinsipnya pemegang saham tidak bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh perikatan yang dibuat oleh
dan atas nama perseroan dengan pihak ketiga, dan oleh karenanya tidak bertanggung jawab atas setiap kerugian yang diderita oleh perseroan. Para
pemegang saham tersebut hanya bertanggung jawab atas penyetoran penuh dari nilai saham yang telah diambil bagian olehnya.
56
Pengaturan tentang tanggung jawab terbatas dari pemegang saham ini merupakan ciri utama dari perseroan
sebagai badan hukum. UUPT menyatakan pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama
perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian perseroan melebihi saham yang dimiliki.
57
5. Karakteristik Perseroan Sebagai Badan Hukum
Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas limited liability yang mempunyai lima ciri khusus atau karakteristik
sebagai berikut : sebagai personalitas hukum legal personality; memiliki tanggung jawab terbatas limited liability; sahamnya dapat dialihkan
transferable shares; ada pendelegasian manajemen oleh struktur dewan direksi; dan kepemilikan oleh investor.
58
Perseroan Terbatas PT merupakan badan hukum yang oleh hukum diakui secara tegas sebagai badan hukum.
Hukum mengakui pula bahwa badan hukum merupakan subyek hukum yang
55
Lihat Pasal 3 ayat 1 UUPT
56
Ahmad Yani Gunawan Widjaja, Op.cit, hlm 9
57
Lihat Pasal 3 ayat 1 UUPT
58
Ahmad Yani Gunawan Widjaja, Op.cit, hlm.5
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
cakap melakukan perbuatan hukum atau mengadakan hubungan hukum dengan berbagai pihak layaknya seperti manusia.
59
By incorporation, the company acquires separate legal personality, that is, the company is recognized as a
person separate form its members, a principle established in Salomon v Salomon Co Ltd 1897
60
. Perseroan Terbatas sebagai badan hukum memiliki kekayaan sendiri
yang terlepas dari kekayaan sendiri yang terlepas dari kekayaan pribadi pemegang sahamnya. Badan ini juga dapat menggugat dan digugat dihadapan
pengadilan. Konsep mendasar badan hukum yang demikian sering disalah pahami masyarakat pada umumnya dan bahkan oleh para praktisi hukum.
Misalnya, dalam beberapa perkara korupsi di BUMN yang berbentuk perusahaan perseroan Persero, kekayaan atau asset yang dimiliki oleh
perseroan dikategorikan sebagai kekayaan negara.
61
a. Didirikan Atas Dasar Perjanjian
Pengertian Perjanjian dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1313 dirumuskan suatu persertujuan adalah adalah suatu perbuatan
dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
62
Dari rumusan tersebut terdapat suatu kelemahan yaitu tidak adanya penjelasan apakah pihak lainnya dapat menerima atau menolak
59
Ibid, hlm.5
60
Ann Ridley, Op.cit, hlm 8
61
Ibid, hlm 5
62
Lihat Pasal 1313 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
terhadap pihak yang mengikatkan diri.
63
Dalam transaksi bisnis hal yang utama adalah adanya kesepakatan dengan para pihak khususnya
menyangkut obyek transaksinya. Menurut Subekti, perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang
berjanji kepada seorang lain atau antara dua orang saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Dari peristiwa ini timbulah suatu hubungan
antara dua orang tersebut yang dinamakan perikatan, yaitu suatu hubungan hukum antara dua orang atau dua pihak dan berdasarkan hubungan tersebut
pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. Tiap-tiap perikatan
adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu. Pasal 1234 KHUPerdata.
64
Jadi perjanjian ini menimbulkan suatu perikatan antara dua orang atau pihak yang membuatnya. Dalam bentuknya, perjanjian itu berupa suatu
rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diucapkan atau yang ditulis, dan yang tertulis ini disebut kontrak.
65
Menurut Black’s Law Dictionary, kontrak adalah suatu perjanjian antara dua orang atau lebih yang menciptakan kewajiban untuk mengerjakan
63
Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata merumuskan tentang syarat syahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat :
1. sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. suatu hal tertentu;
4. suatu sebab yang halal.
64
I.G. Rai Widjaya, Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas Khusus Pemahaman Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995
, Bekasi-Indonesia: Megapoin, 2006, hlm. 10.
65
Ibid, hlm. 10
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
atau tidak mengerjakan sesuatu.
66
Perseroan yang didirikan atas dasar perjanjian antara 2 dua orang atau lebih tersebut dibuat dengan akta
notaris dalam bahasa Indonesia.
67
Namum demikian, tidak semua sistem hukum di dunia menganut teori perjanjian ini. Ada juga negara yang
hukumnya dapat memperkenankan adanya Perseroan Terbatas yang pemegang sahamnya tunggal, yang disebut dengan perusahaan satu orang
sole corporation . Sebenarnya teori perjanjian ini sudah terbilang klasik,
telah banyak diganti dengan teori institusional, yang menyatakan bahwa Perseroan Terbatas itu bukanlah perjanjian, melainkan suatu institusi,
sehingga pemegang sahamnya dapat saja hanya terdiri dari satu orang saja. Bahkan, Negeri Belanda sendiri sudah membenarkan suatu perusahaan yang
didirikan hanya oleh satu orangbadan hukum saja.
68
Indonesia sebenarnya menganut juga teori institusional ini yaitu perseroan didirikan oleh satu
subyek hukum, namun hal ini baru dimungkinkan oleh BUMN yang berbentuk persero yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah.
b. Menjalankan Usaha Tertentu
Perseroan sebagai badan hukum yang merupakan suatu asosiasi modal harus mempunyai kegiatan usaha dengan tujuan utamanya adalah
berbisnis untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan usaha perseroan tersebut harus sesuai dengan maksud dan tujuannya serta tidak
66
Ibid, hlm 10.
67
Lihat Pasal 7 ayat 1 UUPT
68
Munir Fuady, Op.cit, hlm. 5
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan , ketertiban umum dan atau kesusilaan.
69
Yang dimaksud dengan ”kegiatan usaha” dalam Pasal 1 ayat 1 tersebut adalah usaha bisnis, bukan usaha sosial. Karena
itu, dengan kegiatan usaha bisnis tersebut diharapkan perusahaan terbatas yang bersangkutan akan mendapatkan keuntungan laba, yang
akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, sesuai policy
dari perusahaan tersebut setelah diputuskan dalam rapat umum pemegang sahamnya.
70
c. Memiliki Modal Yang Terbagi Atas Saham
Perseroan sebagai badan hukum sebagaimana layaknya subyek hukum memiliki kekayaan sendiri yang terlepas dari harta kekayaan
pendiri, pengurus dan pemegang saham. Dalam berbagai referensi penggunaan istilah modal capital dinamakan juga stock yang
memperjelas diperuntukkan bagi suatu perseroan yang modalnya terdiri atas saham-sahamsero-sero. Struktur modal perseroan dalam ilmu
hukum terdiri dari modal dasar, modal ditempatkan, dan modal di setor. Modal dasar menunjukkan nilai saham maksimum yang dapat
dikeluarkan oleh suatu perseroan. Modal ditempatkan menyatakan komitmen atau kewajiban penyertaan modal yang disanggupi untuk
diambil bagian oleh para pendiri maupun pemegang saham perseroan. Modal disetor memperlihatkan besarnya penyertaan modal
69
Lihat Pasal 2 UUPT
70
Munir Fuady, Op.cit, hlm. 9
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
sesungguhnya yang dilakukan oleh para pendiri maupun pemegang saham dalam perseroan.
71
Dalam Black’s Law Dictionay Authorized Stock didefinisikan sebagai: “ That amount of stock which the corporate charter permits the
corporation to issue. The shares described in articles of incorporation which a corporation may issue.”
Issued stock sebagai “stock which has been authorized and actually sold to subscribers. It may include
treasury stock”; dan Paid-up stock adalah “stock for which full payment
has been made to the corporation”.
72
Sementara Ann
Ridley
73
tentang Share Capital menjelaskan : Authorized shared capital nominal share capital: the total nominal
value of share that may be allotted to members in accordance with the memorandum of association. There is no correlation between the
nominal value of share and the market value. The authorized shared capital can be increased by ordinary resolution s121 CA 1985.
Issued shared capital: the proportion of the authorized share capital that has actually been issued to shareholders.
Paid up share capital: the amount actually contributed to the share capital of the company, excluding any premium and excluding calls
made but not yet paid. If partly paid share are issued, the shareholder will pay part of the price when the shares are issued and will be liable to
pay the remainder at some time in the future.
UUPT menyatakan bahwa modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham dalam perseroan.
74
Pada saat perseroan
71
Ibid, hlm. 43.
72
Ahmad Yani Gunawan Widjaja, Op.cit, hlm.42.
73
Ann Ridley, Op.cit, hlm. 41
74
Lihat Pasal 31 ayat 1 UUPT.
Kusmono: Tanggung Jawab Direksi Persero pada Pengelolaan Penyertaan Modal Negara dalam Hal Terjadi Kerugian. USU e-Repository © 2008.
didirikan, sekurang-kurangnya 25 dua puluh lima persen dari modal dasar perseroan harus telah ditempatkan dan disetor penuh.
75
d. Memenuhi Persyaratan Undang-Undang
Perseroan sebagai suatu bentuk usaha yang melakukan kegiatan bisnis pendirian maupun ruang lingkup kegiatannya diatur dalam
Undang-Undang tentang korporasi dan peraturan pelaksanaannya serta dalam Anggaran Dasar perseroan. Apabila perusahaan melakukan
kegiatan di luar dari yang disebutkan dalam Anggaran Dasarnya perusahaan tersebut dikatakan telah melakukan “Ultra Vires” dengan
berbagai konsekwensi yuridis yang menyertainya.
76
Dari ketentuan yang ada hal ini menunjukkan bahwa UUP menganut sistem tertutup closed
system .
B. Organ Perseroan Terbatas