Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008.
USU Repository © 2009
8 Banuaji IV
- -
9 Banuaji I
- -
10 Banuaji II
- -
11 Pansur Batu
- -
12 Pardomuan Nauli
70,36 21,36
13 Siantar Naipos-pos
88,29 25,39
14 Pagaran Lambung IV
70,37 21,43
Total 786,00
195,53
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa desa Pagaran Pisang merupakan daerah yang memiliki luas tanam usahatani kakao terluas, yaitu seluas 88,47 ha. Akan
tetapi produksinya sebesar 25,86 ton.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan usahatani kakao di Desa Pagaran Pisang, Kecamatan Adian Koting. Adapun sampel dalam
penelitian ini adalah petani yang mengusahakan usahatani kakao yang mendapat program bantuan dari pemerintah. Penentuan jumlah besar sampel dan
penetapan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling. Jumlah populasi petani sampel di daerah penelitian sebanyak 107 petani kakao. Besarnya sampel
ini ditentukan secara purposive yaitu sebanyak 30 orang. Adapun dasar penentuannya 30 petani sampel yaitu sesuai dengan pendapat Wirantha, 2006;
233, mengatakan bahwa uji statistik dapat dilakukan dengan jumlah sampel kecil yaitu sebanyak 30 sampel, dengan tingkat homogenitas yang tinggi. Selain itu ada
juga beberapa dasar yaitu untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya tanpa mengurangi tingkat akurasi dari penelitian ini.
3.3 Metode Pengumpulan Data
20
Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani
kakao di Kecamatan Adian Koting pedagang dan pengolah kakao di Kecamatan Adian Koting dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait: Dinas Perkebunan Sumatera Utara, Dinas Perkebunan Kabupaten Tapanuli Utara, Kantor Kecamatan
Adian Koting, serta literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.4 Metode Analisis Data
Data yang telah diperoleh, kemudian ditabulasi untuk selanjutnya dianalisa dengan menggunakan metode analisa sebagai berikut:
Identifikasi masalah 1, dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan menganalisa perkembangan luas lahan dan produksi usahatani
kakao selama 5 tahun terakhir. Identifikasi masalah 2, dianalisis dengan menggunakan metode analisis
deskriptif dengan menganalisis perkembangan sub-sub agribisnis input, budidaya, pengolahan, pemasaran, lembaga penunjang usahatani kakao di daerah
penelitian selama 5 tahun terakhir. Identifikasi masalah 3, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
dengan cara mengamati program-program yang telah dilaksanakan pemerintah
Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Kabupaten Tapanuli Utara dalam pengembangan usahatani kakao di daerah penelitian selama 5 tahun terakhir.
Hipotesis 1, bagaimana kelayakan usahatani kakao secara finansial di daerah penelitian, dianalisis dengan menggunakan: analisis kelayakan finansial
yakni Return On Investment ROI. Metode ROI menjelaskan variabel pengamatan berupa produksi, biaya produksi dan laba bersih pada tahun 2006-
2007
ROI =
Identifikasi masalah 5, masalah-masalah apa saja yang terjadi pada usahatani kakao di daerah penelitian, dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif dengan mengamati masalah yang dihadapi petani dalam berusahatani kakao.
Identifikasi masalah 6, upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di daerah penelitian, dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif dengan mengamati upaya-upaya apa saja yang dilakukan di dalam mengatasi masalah-masalah.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional