Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
2.4. Hipotesis
Dari uraian diatas maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut: 1
Perkembangan usahatani kakao selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan di daerah penelitian
2 Sub-sub sistem agribisnis input, budidaya, pengolahan, pemasaran kakao
di daerah penelitian mengalami perkembangan yang signifikan. 3
Secara finansial usahatani kakao layak untuk diusahakan di daerah penelitian.
4 Ada masalah-masalah yang dihadapi petani dalam pengembangan
produksi usahatani kakao di daerah penelitian 5
Ada upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah dalam pengembangan produksi usahatani kakao di daerah penelitian.
Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008.
USU Repository © 2009
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian adalah Kecamatan Adian Koting yang ditentukan secara purposive, dengan pertimbangan data luas areal dan produksi kakao dari Dinas
Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara. Kecamatan Adian Koting merupakan salah satu daerah yang terbesar untuk areal pertanaman kakao. Mudahnya aksesibilitas
ke daerah penelitian juga menjadi acuan dalam penentuan daerah sampel penelitian.
Tabel 2. Luas Tanam, Produksi Usahatani Kakao di kecamtan Adian Koting
No DesaKelurahan
Luas Tanam ha Produksi ton
1 Pagaran Lambung I
52,41 10,87
2 Sibalanga
52,41 10,78
3 Pagaran Lambung II
52,41 13,6
4 Pagaran Lambung III
88,46 25,00
5 Pagaran Pisang
88,47 25,86
6 Adian Koting
70,38 24,25
7 Dolok Nauli
52,41 10,99
Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008.
USU Repository © 2009
8 Banuaji IV
- -
9 Banuaji I
- -
10 Banuaji II
- -
11 Pansur Batu
- -
12 Pardomuan Nauli
70,36 21,36
13 Siantar Naipos-pos
88,29 25,39
14 Pagaran Lambung IV
70,37 21,43
Total 786,00
195,53
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa desa Pagaran Pisang merupakan daerah yang memiliki luas tanam usahatani kakao terluas, yaitu seluas 88,47 ha. Akan
tetapi produksinya sebesar 25,86 ton.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan usahatani kakao di Desa Pagaran Pisang, Kecamatan Adian Koting. Adapun sampel dalam
penelitian ini adalah petani yang mengusahakan usahatani kakao yang mendapat program bantuan dari pemerintah. Penentuan jumlah besar sampel dan
penetapan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling. Jumlah populasi petani sampel di daerah penelitian sebanyak 107 petani kakao. Besarnya sampel
ini ditentukan secara purposive yaitu sebanyak 30 orang. Adapun dasar penentuannya 30 petani sampel yaitu sesuai dengan pendapat Wirantha, 2006;
233, mengatakan bahwa uji statistik dapat dilakukan dengan jumlah sampel kecil yaitu sebanyak 30 sampel, dengan tingkat homogenitas yang tinggi. Selain itu ada
juga beberapa dasar yaitu untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya tanpa mengurangi tingkat akurasi dari penelitian ini.
3.3 Metode Pengumpulan Data