Kesimpulan Saran Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara (Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara)

Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008. USU Repository © 2009

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Luas tanam usahatani selama 5 tahun terakhir 2003-2007 di daerah penelitan mengalami kenaikan sebesar 73 ha atau sekitar 96,05. 2. Produksi usahatani kakao selama 5 tahun terakhir 2003-2007 di daerah penelitian mengalami kenaikan sebesar 49,75 ton atau sekitar 92,23. 3. Perkembangan sub-sub sistem agribisnis input produksi, pengolahan, pemasaran mengalami peningkatan. Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008. USU Repository © 2009 4. Usahatani kakao di daerah penelitian layak diusahakan karena memiliki rata- rata nilai ROI sebesar 163. Artinya dengan penggunaan modal 100, maka usahatani memberikan keuntungan sebesar 163. 5. Masalah-masalah yang terjadi di daerah penelitian adalah serangan hama dan penyakit, harga kakao yang rendah dibandingkan dengan tempat lain, kurangnya pengetahuan petani dengan informasi pasar, transportasi yang tidak lancer karena jalan rusak, modal yang terbatas, tidak adanya lembaga yang menyatukan petani, kurangnya penyuluhan kepada masyarakat petani 6. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah sebagai berikut : pemberantasan hama dan penyakit, berusaha meningkatkan harga dengan cara mengetahui informasi harga di pasaran dan membentuk kelompok tani, meminta bantuan pemerintah dan menggalakkan gotong royong untuk memeperbaiki jalan rusak, meminjam modal, menggalakkan penyuluhan kepada masyarakat

6.2. Saran

1. Diharapkan kepada petani agar dapat memanfaatkan sarana dan prasarana produksi dengan seefisien mungkin, agar hasil yang diperoleh maksimal. 2. Petani Kakao perlu mengajukan kepada pemerintah untuk membentuk suatu lembaga misalnya KUD, Koperasi Pertanian, Kelompok Tani. 3. Pemerintah sebaiknya memberikan bantuan kepada petani dalam bentuk bantuan sarana dan prasarana produksi, modal, penyuluhan. 60 Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008. USU Repository © 2009 4. Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai usahatani kakao yang belum dijelaskan pada penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2005. Pengantar Ilmu Pertanian. IPB Press, Bogor, hlm. 2-3 Anonimous, 2006. Ekonomi Petani Indonesia. FSPI, Jakarta, hlm. 1 Anonimous, 2007. Ekspor Kakao Sumatera Utara. Indobic, Medan, hlm. 3 Anonimous, 2007. Kerjasama Peningkatan Komoditas Kakao. HSFIndo, Tarutung, hlm. 2 Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008. USU Repository © 2009 Anonimous, 2008. Prospek dan Arah Pengembangan agribisnis Kakao Final. Kompas, hlm. 4 . Arifin, Bustanul., 2001. Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia. Erlangga, Jakarta, hlm. 77 BPS, 2008. Sumatera Utara dalam Angka, BPS Propinsi Sumatera Utara, Medan, hlm.56 Cocoa., 1989. A Commodity in Crisis. London, hlm.83 Gittinger, J.P., 1986. Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. UI Press, Jakarta, hlm.49 Gray. C., 1993. Pengantar Metode Penelitian. UI-Press, Jakarta, hlm. 46 Gumbira-sa’id, E dan A. Harizt, Intan., 2001. Manajemen Agribisnis. Ghalia Indonesia, hlm.16 Kamaruddi, R dan Sudirman, A.N.I., Pengolahan Kakao. Litbangdasulsel, Makasar, hlm. 1 Najiyanti, S dan Danarti., 2001. Kopi, Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Penebar Swadaya, Jakarta, hlm. 92 Pakpahan, Agus., 2004. Petani Menggugat. Max Havelaar Indonesia Foundation. Jakarta, hlm. 98 Poedjiwidodo., 1996. Sambung Samping Kakao, Trubus Agriwidya, Yogyakarta, hlm. 19 Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia., 2004. Panduan Lengkap Budidaya Kakao . Agromedia Pustaka, hlm. 24 Soehardjo dkk., 1996. Kakao. PTPN IV. Bah Jambi, Pematang Siantar. hlm.53-56 Susanto.X.F., 1994. Tanaman Kakao. Budidaya dan pengolahan Hasil. Kanisius, Yogyakarta, hlm. 72-75 Tumpal, H.S dkk., 2003. Cokelat, pembudidayaan, pengolahan, pemasaran. Penebar Swadaya, Jakarta, hlm.67 Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008. USU Repository © 2009 Simon K.V. Napitupulu : Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao Di Kabupaten Tapanuli Utara Studi Kasus : Desa Pagaran Pisang Kecamatan Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara, 2008. USU Repository © 2009 Lampiran 1. Karakteristik Petani Sampel di Daerah Penelitian No.Sampel Luas Lahan Ha Umur Thn Jlh Tanggungan Jiwa Pengalaman Bertani Thn Pendidikan Terakhir Thn 1 1 32 2 7 6 2 0.7 21 4 6 6 3 0.6 23 6 6 12 4 1 22 4 6 12 5 1 30 6 6 12 6 0.8 34 3 6 6 7 0.5 23 4 6 9 8 1 23 5 7 9 9 1 43 4 6 6 10 1 45 3 7 6 11 1 24 4 7 12 12 1 42 2 6 6 13 0.5 51 4 7 9 14 0.8 34 6 7 15 15 1 34 4 8 12 16 1 29 6 7 12 17 0.8 40 3 6 9 18 1 38 4 6 12 19 1 60 5 7 6 20 1 49 4 8 9 21 1.5 49 3 10 9 22 2 38 2 9 15 23 2 35 4 7 12 24 2 28 6 8 12 25 2.5 32 4 9 9 26 3 28 6 7 12 27 1.2 26 3 9 6 28 3 51 4 9 9 29 1.5 44 5 8 9 30 2 28 4 9 12 Jumlah 38.4 804 124 217 207 Rataan 1.28

26.8 4.13