Substrat Dasar TSS Total Suspended Solid

karena berkaitan langsung dengan paparan cahaya matahari yang menembus lapisan perairan.

h. Substrat Dasar

Ukuran partikel substrat merupakan salah satu faktor ekologis utama dalam mempengaruhi struktur komunitas makrobentik seperti kandungan bahan organik substrat. Penyebaran epibentik dapat dengan jelas berkorelasi dengan tipe substrat. Epibentik yang mempunyai sifat penggali pemakan deposit cenderung melimpah pada sedimen lumpur dan sedimen lunak yang merupakan daerah yang mengandung bahan organik yang tinggi Nybakken, 1988. Substrat di dasar perairan akan menentukan kelimpahan dan komposisi jenis dari hewan bentos, bahwa jenis substrat dasar merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan organisme epibenttik.

i. TSS Total Suspended Solid

Zat padat tersuspensi Total Suspended Solid adalah semua zat padat pasir, lumpur, dan tanah liat atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup biotik seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati abiotik seperti detritus dan partikel- partikel anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan. Penetrasi cahaya matahari ke permukaan dan bagian yang lebih dalam tidak berlangsung efektif akibat terhalang oleh zat padat tersuspensi, sehingga fotosintesis tidak berlangsung sempurna Edward, 2003. TSS dapat meningkatkan nilai kekeruhan dan kecerahan di dalam suatu perairan yang selanjutnya akan menghambat penetrasi cahaya masuk dalam air dan akhirnya berpengaruh terhadap proses fotosintesis dan komunitas biota perairan seperti : bentos, ikan, dan fitoplankton Effendi, 2003.

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 di Perairan Pulau Ungge, Desa Sitardas, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. Sampel yang diperoleh dibawa ke Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam, Universitas Sumatera Utara untuk diidentifikasi.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat selam, perahu motor, kamera bawah air, termometer, tongkat berskala, alat tulis, kamera bawah air, roll meter , pH meter, refraktometer, erlenmeyer, pipet tetes, spit 3 ml, lux meter, GPS, botol winkler, pH meter, botol alkohol. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tisu, lugol, alkohol 70, akuades, MnSO 4 , KOH-KI, H 2 SO 4 , Na 2 S 2 O 3 , dan amilum. 3.3 Deskripsi Area 3.3.1 Stasiun 1 Gambar 3.3.1 Stasiun 1 Daerah ini terletak di sebelah Timur Laut pulau Ungge, dimana daerah ini merupakan daerah alami yang secara geografis terletak pada 01 ° 34’43,9” LU dan