Arus DO Disolved Oksigen Kecerahan

sebaran hewan epibentik secara geografik dan suhu yang baik untuk pertumbuhan hewan epibentik berkisar antara 25 - 31°C.

b. pH Derajat Keasaman

Nilai pH perairan merupakan salah satu parameter yang penting dalam pemantauan kualitas perairan. Organisme perairan mempunyai kemampuan berbeda dalam mentoleransi pH perairan. Kematian lebih sering diakibatkan karena pH yang rendah daripada pH yang tinggi Pescod, 1973 dalam Wijayanti, 2007 Setiap spesies organisme perairan memiliki kisaran toleransi yang berbeda terhadap pH. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik pada umumnya berkisar 7 - 8,5. Menurut Nybakken 1992 kadar pH di lingkungan laut umumnya relatif stabil dengan kisaran 7,5-8,4. Nilai pH yang rendah menunjukkan adanya reaksi kimiawi dalam suasana basa. Umumnya kematian organisme lebih banyak diakibatkan oleh pH yang rendah dibandingkan dengan pH yang tinggi.

c. Salinitas

Perairan laut tropis memiliki kisaran nilai 34‰ - 35‰ untuk salinitas Nontji, 1993. Menurut Nybakken 1992, perubahan salinitas pada zona intertidal akan menimbulkan masalah tekanan osmotik bagi organisme intertidal yang kebanyakan menunjukan toleransi yang terbatas terhadap perubahan salinitas. Kisaran yang masih dapat ditolerir oleh hewan epibentik adalah 15‰ - 30‰. Keadaan salinitas akan mempengaruhi penyebaran organisme, baik secara vertikal maupun horizontal. Menurut Barnes 1980 pengaruh salinitas secara tidak langsung mengakibatkan adanya perubahan komposisi dalam suatu ekosistem.

d. Arus

Secara umum kecepatan arus, langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keadaan substrat dasar yang merupakan faktor yang sangat menentukan komposisi hewan bentik, gerakan ombak akan menambah jumlah oksigen dalam air dan mempengaruhi partikel penyusun substrat dasar yang merupakan faktor yang menentukan komunitas bentos yang umumnya hidup pada substrat dasar perairan Hawkes, 1978 dalam Ruswahyuni, 2010. Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, karena perbedaan dalam densitas air laut atau disebabkan oleh gerakan gelombang Nontji, 2002. Selanjutnya dikatakan bahwa pada dasar perairan dangkal, dimana terdapat arus yang tinggi, hewan yang mampu hidup adalah organisme periphitik atau bentos.

e. DO Disolved Oksigen

Oksigen merupakan faktor penting dalam lingkungan bentik. Hampir semua sedimen laut memiliki lapisan oksik pada permukaan, sedangkan bagian bawahnya merupakan lapisan anoksik yang bebas oksigen dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Secara umum, fauna bentik akan terganggu aktivitanya apabila kandungan oksigen terlarut di dalam air kurang dari 2mgL Lasmana, 2004. Oksigen terlarut merupakan variabel kimia yang mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan biota air sekaligus menjadi faktor pembatas bagi kehidupan biota. Daya larut oksigen dapat berkurang disebabkan naiknya suhu air dan meningkatnya salinitas. Konsentrasi oksigen terlarut dipengaruhi oleh proses respirasi biota air dan proses dekomposisi bahan organik oleh mikroba. Pengaruh ekologi lain yang menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut menurun adalah penambahan zat organik buangan organik Connel Miller, 1995.

f. Kecerahan

Kecerahan merupakan parameter untuk menyatakan sebagian dari cahaya matahari yang menembus ke dalam air. Kecerahan suatu perairan sangat dipengaruhi oleh kekeruhan. Secara langsung, kekeruhan akan mempengaruhi komunitas hewan epibentik pada perairan tersebut Hawkes, 1978 dalam Ruswahyuni, 2010. Menurut Giere et all., 1988 dalam Trisnawati 2012, kecerahan merupakan salah satu peranan penting dalam produktivitas perairan karena berkaitan langsung dengan paparan cahaya matahari yang menembus lapisan perairan.

h. Substrat Dasar