104
Ukur‖ Ghozali, 2007. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis butir. Jika koefisien korelasi r bernilai positif dan lebih besar
dari r tabel, maka dinyatakan bahwa butir pernyataan tersebut valid atau sah. Jika sebaliknya, bernilai negatif, atau positif namun lebih kecil dari r tabel, maka
butir pernyataan dinyatakan invalid dan harus dihapus.
3.6.2.2 Uji reliabilitas
―Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuisioner dalam mengukur suatu kontrak yang sama atau stabilitas kuisioner jika digunakan dari
waktu ke waktu‖ Ghozali, 2007. ―Uji reabilitas dilakukan dengan metode Internal consistency. Reliabilitas instrument penelitian dalam penelitian ini diuji dengan
menggunakan koefisien cronbach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari
0,6 maka disimpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut handal atau reliable‖ Nunnaly dalam Ghozali, 2007.
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik disebut juga dengan pengujian asumsi atas analisa multivariate. Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square OLS. Tujuan dari dilakukannnya pengujian ini adalah untuk menghindari atau mengurangi bias
atas hasil penelitian yang diperoleh. Uji asumsi klasik ini terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
3.6.3.1 Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
105
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mendekati distribusi normal yaitu distibusi data dalam bentuk lonceng. Menurut
Situmorang dan Lufti data yang baik adalah ― data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak menceng ke kirir atau menceng
ke kanan‖. Ada dua cara untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak yakni dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dapat dilakukan
dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Distribusi dapat dikatakan normal jika garis tren pada histogram berbentuk lonceng dan garis tren
pada grafik normal probability plot tidak melenceng jauh dari garis tren. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai signifikansi 0,05
maka data berdistribusi normal. Dalam Ghozali 2007 pengambilan keputusan dalam uji normalitas didasarkan pada:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
3.6.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk melihat apakah ada korelasi diantara variabel independen. Menurut Erlina 2011 multikolinearitas adalah
―situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang
Universitas Sumatera Utara
106
lainnya‖. ―Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolarance value dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Tolerance value adalah mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya
‖ Situmorang dan Lutfi, 2012. Sedangkan VIF menurut Erlina 2011 adalah ―estimasi berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien
estimasi sebuah variabel indepe nden‖. ―Nilai cut off yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai toleransi 0.10 atau sama dengan nilai VIF
10‖ Ghozali, 2007.
3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas