60
yang memiliki locus of control internal berkinerja lebih baik dari auditor yang memiliki locus of control eksternal.
2.1.6.3 Time Budget Pressure
Menurut Meigs, et al. 1992 : 133, time budget memiliki definisi sebagai berikut :
“ A time buget for an audit is constructed by estimating the time required for each step in the audit program”. Menurut Kelley, et al. 2005:24 time budgeted
pressure diartikan sebagai : “Budget relate time pressure can only occcur when the
bugeted amount of time is l ess than total available time”. Sementara itu, Basuki, dkk
menyatakan bahwa : Time budget pressure merupakan suatu kondisi yang terjadi dimana waktu
yang dianggarkan kurang dari waktu yang telah tersedia untuk menyelesaikan prosedur audit yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, auditor mendapat
tekanan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu. Anggaran waktu merupakan hal yang sangan penting bagi semua akuntan publik karena
menyediakan dasar untuk memperkirakan biaya audit, pengalokasian staf ke dalam pekerjaan audit, dan sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja auditor
Basuki, dkk., 2006:2.
De zoort 1998 mendefinisikan time budget pressure sebagai berikut : “Time
budgeted pressure is a relatively chronic, pervasive form of pressure that arises from limitations on the resources allocable to perform tasks. Resorces are limited for a
variety of reasons, including profitability concerns, personel limitations and fee constraints”. DeZoort mengartikan time budgeted pressure sebagai bentuk tekanan
yang muncul dari keterbatasan sumber daya yang dapat diberikan untuk melaksanakan tugas. Sumber daya dapat diartikan sebagai waktu yang digunakan
auditor dalam pelaksanaan tugasnya.
Universitas Sumatera Utara
61
―Tekanan anggaran waktu adalah keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat
pembatasan waktu dan anggaran yang sangat ketat dan kaku ‖ Sososutikno, 2003.
Tekanan anggaran waktu merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja seorang. ―Anggaran waktu Dibutuhkan untuk menentukan cost audit dan mengukur kinerja
auditor ‖ Simamora, 2006:63. Lestari, 2010:18 menyatakan bahwa :
Semakin cepat waktu pengerjaan audit, maka biaya pelaksanaan audit akan semakin kecil. Keberadaan time budget pressure memaksa auditor untuk
menyelesaikan tugas secepatnya atau sesuai dengan anggaran waktu yang telah ditetapkan. Pelaksanaan prosedur audit seperti ini tentu saja tidak akan sama
hasilnya bila prosedur audit dilakukan dalam kondisi tanpa time pressure. Agar menepati anggaran waktu yang telah ditetapkan, ada kemungkinan bagi auditor
untuk melakukan pengabaian terhadap prosedur audit bahkan pemberhentian prosedur audit.
Berdasarkan definisi tersebut, time budget didefinisikan sebagai waktu yang dianggarkan untuk melaksanakan langkah-langkah dalam setiap program audit.
Contohnya, bagi KAP, tekanan waktu merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari dalam menghadapi iklim persaingan antar KAP. KAP harus mampu mengalokasikan
waktu secara tepat dalam menentukan besarnya cost audit. Alokasi waktu yang terlalu lama dapat berarti cost audit yang semakin besar, akibatnya klien akan
menanggung fee audit yang besar pula. Hal ini bisa menjadi kontraproduktif mengingat ada kemungkinan klien memilih menggunakan KAP lain yang lebih
kompetitif. Waktu pengauditan harus dialokasikan secara realistis, tidak terlalu lama atau terlalu cepat.
Waggoner dan Cashell 1991 menyatakan bahwa ―alokasi waktu yang terlalu lama justru membuat auditor lebih banyak melamunberangan-angan dan
tidak termotivasi untuk lebih giat dalam bekerja. Sebaliknya apabila alokasi waktu
Universitas Sumatera Utara
62
yang diberikan terlalu sempit, maka dapat menyebabkan perilaku yang kontraproduktif, dikarenakan adanya tugas-tugas yang d
iabaikan‖. Dalam risetnya ini, Waggoner dan Cashell 1991 menemukan bahwa ―makin sedikit waktu yang
disediakan tekanan anggaran waktu semakin tinggi, maka makin besar transaksi ya
ng tidak diuji oleh auditor‖. Anggaran waktu dianggap sebagai faktor timbulnya kerja audit dibawah standar dan mendorong terjadinya pelanggaran terhadap standar
audit dan perilaku-perilaku yang tidak etis. McDaniel 1990 menemukan bahwa ―tekanan anggaran waktu menyebabkan menurunnya efektifitas dan efisiensi kegiatan
penga uditan‖. Penyusunan time budget dilakukan pada tahap awal perencanaan.
Time budget digunakan untuk mengendalikan kerja dari suatu penugasan audit dan varians dari time budget merupakan pentunjuk adanya masalah yang membutuhkan
perhatian lebih. Varians yang bisa menunjukkan masalah akuntansi dan audit yang tidak diperkirakan sebelumnya, kurangnya instruksi dari supervisor atau
kesalahpahaman dari staf. Time budget disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari langkah awal audit, yaitu memperoleh pemahaman atas klien, Time
budget pendahuluan yang dipersiapkan selama tahap awal dari perencanaan audit merupakan dasar kompeten untuk menetapkan syarat-syarat perjanjian kerja dan
perumusan rencana audit. Time budget total disusun berdasar perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah dari program audit pada setiap auditor yang ditugasi
sesuai dengan posisi atau jabatan untuk penugasan rutin, catatan waktu yang terperinci atas kerja audit pada tahun sebelumnya merupakan faktor yang penting
dalam menentukan time budget yang baru. Keberadaan time pressure memaksa
Universitas Sumatera Utara
63
auditor untuk menyelesaikan tugas secepatnya atau sesuai dengan anggaran waktu yang telah ditetapkan. Pelaksanaan prosedur ini tentu tidak akan sama hasilnya bila
prosedur audit dilakukan tanpa time pressure. Agar menepati anggaran waktu yang telah ditetapkan, ada kemungkinan bagi auditor untuk melakukan pengabaian
terhadap prosedur audit bahkan pemberhentian prosedur audit. DeZoort dan Lord 1997 mengelompokkan dampak time budget pressure
sebagai berikut : 1.
Impacting attitudes Termasuk ke dalam impacting attitudes yaitu : stress, feeling or
failure, job dissatisfaction , undesired turnover. 2.
Impacting intention Termasuk ke dalam impacting intention yaitu : unerreporting time an
accepting weak from evidence during the audit. 3. Impacting behavior
Termasuk ke dalam impacting behavior yaitu : premature sign-off dan neglect needed research and accounting standars.
Sedangkan menurut Alderman dan Deitrick 1982, dampak negatif dari time budgeted pressure adalah sebagai berikut :
1. Narrowed scopes ;
2. Reduced work on certain procedures ;
Universitas Sumatera Utara
64
3. Reliance on lower quality evidence ;
4. Premature signs-off ;
5. Omission of some audit procedures;
Menurut Sweeney dan Pierce 2004 selain memiliki dampak negatif, time budget pressure juga memiliki dampak yang positif yaitu :
1. Greater focus on completion of work ;
2. More effective dealings with clients ;
3. Greater attention to relevant information ;
4. Elemination of unnecessary work ;
5. Better communication with superiors ;
Saat menghadapi tekanan anggaran waktu, auditor akan memberikan respon dengan dua cara yaitu, respon yang bersifat fungsional dan respon yang bersifat
disfungsional. ―Tipe fungsional adalah perilaku auditor untuk bekerja lebih baik dan
menggunakan waktu sebaik-baiknya. Sedangkan, tipe disfungsional adalah perilaku auditor yang membuat penurunan kualitas audit
‖ Setyorini, 2011:15. ―Tekanan yang diberikan oleh manajemen dalam menentukan anggaran waktu diperkirakan
merupakan faktor yang terlibat penting dalam perilaku auditor ‖ Alderman dan
Deitrick 1982. Tekanan anggaran waktu merupakan penyebab potensial dari perilaku penurunan kualitas audit Alderman dan Deitrick 1982. Namun Malone dan Roberts
1996, tidak menemukan hubungan apapun antara tingkatan anggaran waktu dan penurunan kualitas audit. Penelitian ini menduga bahwa perilaku kualitas audit akan
Universitas Sumatera Utara
65
meningkat seiring peningkatan tekanan anggaran waktu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Outley dan Pierce 1996, yang menyebutkan bahwa
―hubungan antara tekanan anggaran waktu dan perilaku kualitas audit adalah linear‖ walaupun literatur psikologi menduga teori U terbalik berhubungan dengan efek
tekanan. Dalam konteks ini diduga bahwa semakin tinggi tingkat kualitas audit akan membuat semakin rendah dan tinggi tekanan anggaran waktu. Penelitian Prasita dan
Adi 2007 menunjukkan bahwa : tekanan anggaran waktu memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap
kualitas audit, sehingga menimbulkan stress yang pada akhirnya mendorong auditor melakukan pelanggaran terhadap standar audit dan mendorong adanya
perilaku-perilaku yang tidak etis atau disfungsional yang justru menghasilkan kinerja buruk auditor yang berakibat rendahnya kualitas audit.
Namun penelitian tersebut berbeda dengan Basuki dan Mahardani 2007:217 yang meneliti bahwa
―tekanan anggaran dan waktu tidak memiliki pengaruh negatif yang signifikan secara langsung terhadap kualitas audit, namun harus melalui
perilaku unresponing of time terlebih dahulu ‖. Mereka meyakini, anggaran waktu
yang ketat telah dianggap sebagai suatu realita yang tidak dapat dihindari dan merupakan cara untuk mendorong auditor untuk bekerja keras dan efisien.
2.1.6.4 Moralitas auditor