41
M = Eq OW
Dimana : M = Motivasi
Eq = Keadilan yang diterapkan pada pekerja lain O = Hasil apa yang diberikan orang lain
W = Gaji
2.1.4 Teori U Terbalik Inverted U Theory
Teori kurva U terbalik adalah model yang paling banyak digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tekanan dan kinerja.
Menurut Robbins 2006, ―logika yang mendasari teori U terbalik adalah bahwa stres pada tingkat rendah sampai
sedang merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuan bereaksi. Namun apabila stres berlebihan maka akan menempatkan tuntutan yang tidak dapat dicapai, yang
mengakibatkan kinerja menurun‖. Tetapi model teori U terbalik banyak mendapat kritik dari para peneliti seperti Otley dan Pierce 1996b, yang tidak menemukan
bukti hubungan kurva U terbalik; Demikian juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pierce dan Sweeney 2004, yang menemukan adanya hubungan yang
linier antara anggaran tekanan waktu dan perilaku disfungsional. Robbins 2006, juga menyebutkan bahwa model ini tidak mendapatkan banyak dukungan secara
empiris.
2.1.5 Variabel Terikat Dependent Variable : Kualitas audit
2.1.5.1 Pengertian audit
Universitas Sumatera Utara
42
Menurut Arens et al. 2008 : 4 “Auditing is accumulation and evaluation of
evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a
competent, independent person ”. After a specific number of years, excessive
familiarity can result and serve as a eterrent to the qualit of financial reports. Long tenure is assume to lead
to less objectivity in the auditor’s behavior, where a “learned confidence” in the client is developed Hoyle, 1978; Arrunada and Paz-
Ares, 1997 dalam Al-Thuneibat et al., 2011. Sementara itu, pengertian audit menurut Mulyadi 2002 : 9 adalah
―suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengawasi bukti secara objektif mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemkai yang berkepentingan
‖. Kane an Velury 2005:14 mendefinisikan kualitas audit sebagai ―kapasitas auditor eksternal untuk mendeteksi terjadinya kesalahan material dan
bentuk penyimpangan lainnya ‖. ―Kualitas audit merupakan fungsi jaminan dimana
kualitas tersebut akan digunakan untuk membandingkan kondisi yang sebenarnya dengan yang seharusnya
‖ Simanjuntak, 2008:3 Menurut Watkins et al. 2004 dalam Febrianto dan Widiastuty kualitas audit
adalah ―seberapa sesuai audit dengan standar pengauditan‖. Lee, Liu, dan Wang
1999 dalam Febrianto dan Widiastuty mengatakan bahwa ―kualitas audit adalah
probabilitas bahwa auditor tidak akan melaporkan laporan audit dengan opini wajar
Universitas Sumatera Utara
43
tanpa pengecualian untuk laporan keuangan yang mengandung kekeliruan material ‖.
Davidson dan Neu 1993, Krinsky dan Rotenberg 1989, Beaty 1986, dan Titman dan Trueman 1986 dalam Febrianto dan Widiastuty menyatakan bahwa
―kualitas audit diukur dari akurasi informasi yang dilaporkan oleh auditor
‖. Ikatan Akuntan Indonesia IAI menyatakan bahwa
―audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu
‖. DeAngelo 1981 mengatakan bahwa
―kualitas audit tergantung pada 2 faktor, yaitu : 1 kemampuan auditor untuk menguji akun-akun dan mengidentifikasi kesalahan
atau anomali melalui kompetensi teknisnya; dan 2 objektivitas melalui independensinya
‖. Oleh karena itu DeAngelo mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan auditor dapat mendeteksi dan melaporkan kesalahan atau kecurangan
dalam sistem informasi akuntansi klien. ―Probabilitas untuk menemukan pelanggaran
tergantung pada kemampuan teknis auditor, dan profitabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor
‖ Deis dan Giroux, 1992 dalam Batubara, 2008.
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan tentang karakteristik audit adalah sebagai berikut :
a. Audit merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti atau
informasi.
Universitas Sumatera Utara
44
b. Adanya bukti audit evidence yang merupakan informasi atas keterangan
yang digunakan oleh seorang auditor untuk menilai tingkat kesesuaian informasi.
c. Adanya tingkat kesesuaian degree of correspondence dan kriteria tertentu
established criteria. d.
Audit harus dilakukan oleh seorang auditor yang memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk melakukan audit. Seorang auditor harus kompeten dan
independen terhadap fungsi atau satuan usaha yang diperiksanya. e.
Adanya pelaporan dan mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2.1.5.2 Tujuan Audit