47
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak
dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus
memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh
auditor.
2.1.5.4 Prosedur Audit
Standar pekerjaan lapangan yang ketiga menyebutkan beberapa prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor dalam mengumpulkan berbagai tipe bukti audit.
―Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit
‖. Prosedur audit yang disebutkan dalam standar tersebut meliputi Mulyadi, 2002:56 :
a. Inspeksi
Inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik sesuatu. Prosedur audit ini banyak dilakukan oleh auditor. Dengan
melakukan inspeksi terhadap sebuah dokumen, auditor dapat menentukan keaslian dokumen tersebut.
b. Pengamatan
Universitas Sumatera Utara
48
Pengamatan merupakan prosedur audit yang digunakan oleh auditor untuk melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan. Objek yang diamati
auditor adalah karyawan, prosedur dan proses. c.
Permintaan Keterangan Permintaan keterangan merupakan prosedur bukti audit yang dilaukan dengan
meminta keterangan secara lisan. Bukti audit yang dihasilkan dari prosedur ini adalah bukti lisan dan bukti dokumenter.
d. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas.
―Prosedur ini sangat diperlukan bagi asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif Lestari, 2010:2
‖. Generally Accepted Audit Standars GAAS yang merupakan standar audit baku
merinci prosedur audit adalah sebagai berikut Elen, dkk., 2001:42 : a.
Kegiatan pendahuluan Pre-engagement activities terdiri dari : 1.
Menerima atau menolak klien baru. 2.
Membuat jangka waktu perjanjian. 3.
Menetapkan staf audit. b.
Aktivitas perencanaan Planning activities, terdiri dari 4 langkah, yaitu : 1.
Pemahaman tentang bisnis klien, dalam langkah ini auditor harus melakukan :
Universitas Sumatera Utara
49
a. Persipapan evaluasi analitik.
b. Menaksir risiko.
c. Penaksiran atas materialitas.
2. Mengevaluasi akuntansi pengendalian intern, dilakukan melalui dua tahap,
yaitu : a.
Tahap awal. b.
Tahap pelengkap. 3.
Mengembangkan perencanaan audit secara menyeluruh : a.
Menjelaskan kepercayaan yang optimal terhadap pengendalian intern. b.
Merancang prosedur compliance test. c.
Merancang prosedur substantif. d.
Pencatatan program audit. 4.
Kegiatan pengujian kepatuhan, dilakukan melalui dua langkah, yaitu : a.
Melakukan pengujian ; b.
Melakukan evaluasi akhir terhadap pengendalian intern, dengan cara berikut :
1. Melakukan evaluasi ;
2. Memodifikasi rencana audit.
c. Kegiatan pengujian substantif, dilakukan dengan lima langkah, yaitu
sebagai berikut : 1.
Melakukan pengujian substantif dari transaksi; 2.
Melakukan prosedur pemeriksaan analitik ;
Universitas Sumatera Utara
50
3. Memeriksa secara detail terhadap pengujian atas saldo;
4. Prosedur pemeriksaan post balance sheets;
5. Memeriksa hasil dari prosedur substantif, dengan cara :
a. Penemuan agregatif ;
b. Melakukan evaluasi ;
c. Modifikasi perencanaan audit.
6. Auditor harus memberikan penjelasan kepada :
a. Manajemen.
b. Pengacara.
c. Lainnya.
d. Kegiatan Merancang Opini dan Laporan, dilakukan melalui
empat langkah, yaitu : 1.
Mengevaluasi laporan keuangan; 2.
Mengevaluasi hasil audit ; 3.
Perumusan opini ; 4.
Draft dan menerbitkan laporan. e.
Kegiatan berkelanjutan, dilakukan melalui enam langkah, yaitu :
1. Mengadakan pengawasan terhadap pengujian ;
2. Evaluasi pekerjaan asisten ;
Universitas Sumatera Utara
51
3. Mempertimbangkan kelayakan hubungan dengan klien
melakukan komunikasi khusus yang diperlukan, mengenai hal berikut :
a. Kelemahan yang material dalam pengendalian internal.
b. Kesalahan yang bersifat material.
c. Kegiatan ilegal oleh klien.
4. Melakukan konsultasi dengan pihak yang berkompeten
tentang masalah-masalah khusus. 5.
Merancang dokumen kerja, memutuskan dan ; 6.
Menyimpulkan dalam kertas kerja yang tepat. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa prosedur audit merupakan
kumpulan jenis bukti audit yang diperoleh pada suatu waktu tertentu saat berlangsungnya proses audit yang harus dijalankan auditor dalam melaksanakan
pemeriksaan secara efisien dan efektif. Auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-
prinsip profesi. Menurut Simamora 2002:47 dalam Elfarini 2007 ada 8 prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu :
1. Tanggung jawab profesi
Setiap anggota harus menggunkan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan Publik
Universitas Sumatera Utara
52
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertinak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme. 3.
Integritas Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya
dengan integritas setinggi mungkin. 4.
Objektivitas Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 5.
Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan hati-
hati, kompetensi dan ketekunan serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional.
6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai
atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. 7.
Perilaku Profesional Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi
profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8. Standar Teknis
Universitas Sumatera Utara
53
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.
Selain hal tersebut, Akuntan juga harus berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik SPAP yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI, dalam
hal ini adalah standar auditing. Peneliti akuntansi telah menguji isu dari kualitas audit melalui 3 pendekatan
yang berbeda. Pendekatan yang pertama menguji kualitas audit berdasarkan perbedaan harga jasa audit. Pendekatan yang kedua menguji kualitas audit melalui
perbedaan jenis-jenis perusahaan dan bagi perusahaan individual menggunakan pengukuran-pengukuran
kualitas kinerja,
di antaranya
adalah kewajiban
hukumligitasi KAP, dan seleksi auditor, perpindahan auditor dan besarnya Kantor Akuntan Publik KAP. Pendekatan ketiga menguji isu dari kualitas audit melalui
perspektif perilaku dengan mengidentifikasi atribut yang dipersepsikan oleh penyusun laporan keuangan, auditor dan pengguna laporan audit dihubungkan dengan
kualitas audit. Kualitas audit yang baik pada prinsipnya dapat dicapai jika auditor menerapkan standar-standar dan prinsip-prinsip audit, bersikap bebas independen,
patuh kepada hukum serta mentaati kode etik profesi. Kualitas audit adalah pemeriksaan yang sistematis dan independen untuk menentukan aktivitas, mutu, dan
hasilnya sesuai dengan pengaturan yang telah direncanakan dan apakah pengaturan tersebut diimplementasikan secara efektif dan cocok dengan tujuan. Pasuraman, dkk.,
1985 menyatakan bahwa ―terdapat dua atribut utama yang mempengaruhi kualitas
yaitu expected service dan perceived service ”. ―Apabila jasa yang diterima atau
Universitas Sumatera Utara
54
dirasakan sudah memenuhi dengan yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan, begitu juga dengan jasa yang diterima melampaui harapan
pelanggan maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal ‖ Basuki,
2006:8. Simanjuntak 2008:17 menyebutkan bahwa ―terdapat berbagai dimensi dari
kualitas audit. Hal ini dapat dilihat dari hubungan antara komponen kualitas audit yaitu produk yang dihasilkan dari kualitas audit dan pengaruh nya terhadap informasi
laporan keuangan ‖. Komponen dari kualitas audit adalah reputasi auditor dan
kekuatan monitoring auditor yang didapatkan dari para profesional dan literatur akademis. Wallace, 1980 dalam Elder, dkk., 2010 berpendapat bahwa
―the audit function plays three important roles : monitoring managerial actions monitoring,
creating a better information environment information, and providing a secondary source of insurance against corporate failures insurance
”. Informasi yang lebih berkualitas dapat ditingkatkan dengan memperbaiki kualitas audit. Hal ini dapat
dilihat dari pernyataan Johnson et al 2002 dalam Al-Thuneibat et al., 2011 bahwa : improved quality is a function of not only the auditor’s detection of material
misstatements, but also the auditor’s behavior towards this detection. Therefore, if the auditor rectifies the discovered material misstatements, a higher audit
quality results, while failure to correct material misstatements upon detection and prior to issuing a clean audit report or moreover failure to uncover
material misstatements obstructs the improvement of audit quality.
2.1.6 Variabel Tidak Terikat Independent 2.1.6.1