Emotional Spiritual Quotient ESQ

84 ―Variabel terikat atau variabel tergantung dependent varible adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain ‖ Sanusi : 2011. Begitu juga dengan Erlina 2011 uang mengatakan bahwa ― variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena ada nya variabel sebab atau variabel bebas‖. Jadi variabel dependen bisa juga dikatakan sebagai konsekuensi dari variabel independen. Kualitas Audit Pelaksanaan audit tersebut perlu mempertimbangkan masalah kualitas audit dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Kualitas audit menurut De Angelo 1981 mendefinisikan bahwa ―kualitas audit sebagai probabilitas seorang auditor dapat menemukan dan melaporkan suatu penyelewengan dalam sistem akuntansi klien‖. Probabilitas dari penemuan suatu penyelewengan tersebut tergantung pada kemampuan teknikal auditor dan probabilitas dari pelaporan kesalahan tergantung pada independensi auditor. Pada sektor publik berarti kualitas audit adalah probabilitas seorang auditor atau pemeriksa dalam hal ini di Indonesia adalah BPKP dapat menemukan dan melaporkan suatu penyelewengan yang terjadi pada suatu instansi atau pemerintah baik pusat maupun daerah. Probabilitas dari temuan dan penyelewengan tergantung pada kemampuan teknikal pemeriksa BPKP dan probabilitas pelaporan kesalahan tergantung pada independensi pemeriksa dan kompetensi pemeriksa tersebut untuk mengungkapkan penyelewengan. Untuk dapat meningkatkan kualitas audit maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit tersebut.

3.2.2.1 Emotional Spiritual Quotient ESQ

Universitas Sumatera Utara 85 Menurut Adipurna dan Pasiak mengenai model-model kecerdasan : Model-model kecerdasan yang kini dikembangkan dalam dunia yang mendasarkan argumen-argumennya pada temuan-temuan ilmiah dari studi dan penelitian neuroscience. Mulai dari model kecerdasan konvensional Intelegency Quotient, kecerdasan emosional Emotional Quotient, hingga model kecerdasan ultimat yakni kecerdasan spiritual Spiritual Quotient. Seluruhnya masih menjelaskan kesadaran manusia dengan segenap aspek- aspeknya sebagai proses-proses yang secara esensial berlangsung pada jaringan syaraf Adhipurna, 2001; Pasiak, 2002. Kecerdasan pertama, adalah IQ merupakan ―kecerdasan seseorang yang dibawa sejak lahir dan pengaruh didikan dan pengalaman‖ Thoha, 2000. ―IQ adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental‖ Robin, 1996. ―Unsur-unsur yang terdapat di dalam IQ adalah: kecerdasan numeris, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang, ingatan‖ Robin, 1996. Kecerdasan kedua, Emotional Quotient EQ merupakan ―kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya serta kepekaan emosi sebagai sumber e nergi, informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi‖ Cooper dan Sawaf, 1998. Kecerdasan ketiga, adalah Spiritual Quotient SQ, Zohar dan Marshall mengikutsertakan aspek konteks nilai sebagai suatu bagian dari proses berpikirberkecerdasan dalam hidup yang bermakna, untuk ini mereka mempergunakan istilah kecerdasan spiritual Spiritual QuotientSQ Zohar dan Marshal, 2000. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain secara positif dan diukur dari self awareness yang merupakan Universitas Sumatera Utara 86 kemampuan seseorang untuk mengetahui perasaan dalam dirinya, self management yaitu merupakan kemampuan menangani emosinya sendiri, motivation adalah kemampuan menggunakan hasrat untuk setiap saat membangkitkan semangat dan tenaga, emphaty merupakan kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, relationship management merupakan kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain. Disisi lain, kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan serta menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bernilai dan bermakna yang diukur berdasarkan komponen-komponen dalam SQ, yaitu mutlak jujur dalam arti berkata benar dan konsisten akan kebenaran, keterbukaan ialah bersikap fair atau terbuka, pengetahuan diri, fokus pada kontribusi yang mengutamakan memberi daripada menerima, spiritual non-dogmatis di dalamnya terdapat tingkat kesadaran yang tinggi, kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan serta kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai. Variabel ini diukur dengan skala likert lima poin dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, tidak ada pendapat 3, setuju 4, sampai sangat setuju 5.

3.2.2.2 Locus of Control LOC

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, pengalaman auditor, komitmen profesional dan etika perofesional terhadap perilaku auditor dalam stuasi konflik audit

0 6 118

Pengaruh Karakteristik Personal Auditor,Pengalaman Audit,Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

1 7 106

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika, Motivasi, dan Time Budget Pressure Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Auditor Pemerintah di Inspektorat Kab. Boyolali).

0 2 12

PENGARUH INDEPENDENSI, TIME BUDGET PRESSURE, SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN PENGALAMAN Pengaruh Independensi, Time Budget Pressure, Skeptisisme Profesional Auditor, Etika Auditor Dan Pengalaman Kerja Auditor Terhadap Kualitas Ha

0 3 17

PENGARUH INDEPENDENSI, TIME BUDGET PRESSURE, SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN PENGALAMAN Pengaruh Independensi, Time Budget Pressure, Skeptisisme Profesional Auditor, Etika Auditor Dan Pengalaman Kerja Auditor Terhadap Kualitas Ha

0 3 16

Keywords : locus of control, time budget pressure,

0 2 13

Pengaruh Independensi Auditor, Kompetensi Auditor, dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan - UNS Institutional Repository

0 2 16

PENGARUH LOCUS OF CONTROL EKSTERNAL, KINERJA AUDITOR, KEINGINAN BERPINDAH, HARGA DIRI, MORALITAS AUDITOR, TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR - Unika Repository

0 0 10

ANALISIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL, EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT, KOMITMEN ORGANISASI, KINERJA, TURNOVER INTENTIONS DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP PENYIMPANGAN PERILAKU AUDITOR - Unika Repository

0 0 18

ANALISIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL, EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT, KOMITMEN ORGANISASI, KINERJA, TURNOVER INTENTIONS DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP PENYIMPANGAN PERILAKU AUDITOR - Unika Repository

0 0 54