Latar Belakang Pengembangan Bahan Magnetik Berbasis BaNixAl6-xFe6O19 Untuk Bahan Absorber Gelombang Elektromagnetik

metode reaksi padatan solid state reaction. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan material penyerap gelombang dari campuran oksida besi Fe 2 O 3 dari bahan lokal pasir besi yang ditambahkan dengan BaCO 3 . Al 2 O 3 , NiO.

1.2. Rumusan Masalah

1. Untuk meningkatkan kualitas bahan absorber gelombang elektromagnetik perlu dipertimbangkan penambahan Ni-Al pada material barium heksaferit. 2. Dengan demikian perlu diperhitungkan bagaimana pengaruh struktur Kristal, struktur mikro dan sifat magnetik material barium heksaferit.

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk melihat bagaimana pengaruh pemberian Ni-Al yang berbeda x = 0; 0,5; 1; 2; 3 pada material barium heksaferit. 2. Untuk meneliti karakteristik absorpsi gelombang elektromagnetik pada barium heksaferit dengan penambahan Ni-Al x = 0; 0,5; 1; 2; 3.

1.4. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang akan dibahas dapat menjadi terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup yaitu difokuskan pada pengaruh variasi konsentrasi Al 2 O 3 dan NiO terhadap struktur kristal, struktur mikro, sifat magnetik dan absorpsi gelombang elektromagnetik pada bahan barium heksaferit dengan perlakuan sintering pada suhu 1000 ˚C selama 5 jam.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diambil dari penelitian ini adalah : Diharapkan riset penelitian ini mampu memberikan informasi dalam pembuatan absorber anti radar di bidang pertahanan dan berperan dalam pengembangan teknologi serta aplikasi bahan magnetik absorber berbasis barium M-Heksaferit.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada masing-masing Bab adalah sebagai berikut: Bab I PENDAHULUAN Bab ini mencakup latar belakang penelitian, batasan masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tempat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengambilan data, analisa data serta pembahasan. Bab III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan penelitian, diagram alir penelitian, prosedur penelitian, pengujian sampel. Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa data yang diperoleh dari penelitian. Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan memberikan saran untuk penelitian yang lebih lanjut. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sintesis Fe

2 O 3 Dari Pasir Besi Dalam rangka meningkatkan nilai ekonomis pasir besi dapat dilakukan dengan pengolahan mineral magnetik Fe 3 O 4 yang diambil dari pasir besi menjadi mineral hematit α-Fe 2 O 3 melalui proses oksidasi. Hasil oksidasi mempunyai susceptibility magnetik yang lebih kecil jika dibandingkan dengan mineral magnetit awalnya. Dikarenakan semakin tingginya suhu oksidasi Yulianto, 2007. Ferit dapat diaplikasikan terutama pada teknologi seperti gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi berkisar seperti Radar. Namun Penyerapan gelombang membutuhkan subsitusi Fe kation dengan rasio tetap. Pada tingkat subsitusi yang lebih tinggi anisotropi uniaksial berubah menjadi planar magnetocystalline Wisnu, Azwar, 2012. Magnetit dan maghemit memiliki fasa kubus sedangkan hematit memiliki fasa hexagonal. Fasa maghemit dan hematit diperoleh melalui proses oksidasi pada temperatur sintering yang berbeda. Transisi fasa maghemit menjadi hematit telah terjadi pada suhu 550 ˚C. P ada saat suhu pemanasan 250 ˚C dan ter us meningkat hingga suhu 350 ˚C dimana pada keadaan tersebut, maghemit merupakan fasa yang mendominasi sampel. Sedangkan pada suhu 550 ˚C, telah muncul hematit yaitu fasa Fe 2 O 3 Mashuri dkk, 2007.

2.2. Absorpsi Gelombang Elektromagnetik

Absorpsi gelombang elektromagnetik adalah sebuah bentuk energi yang dapat dipancarkan atau diserap oleh partikel bermuatan, yang menunjukkan arah seperti gelombang karena perjalanan melalui ruang. Gelombang elektromagnetik dapat diabsorpsi dengan absorber yang bersifat magnetik. Gelombang elektromagnetik