Gabungan Hasil Karakterisasi VNA Pada Sampel BaNi

sifat penyerapan sempurna. Bandwidth penyerapan 10 dB berarti frekuensi bandwidth dapat mencapai 60 dari reflection loss, jika bandwidth penyerapan adalah 20dB berarti frekuensi bandwidth dapat mencapai 90 reflection loss. Pada Gambar 4.26 memperlihatkan hasil pengukuran reflection loss sebagai fungsi frekuensi dari 8 – 12 GHz. Reflection loss ini menunjukkan adanya mekanisme resonansi spin magnetik antara gelombang elektromagnetik dengan bahan sehingga pada akhirnya dapat terjadi absorpsi gelombang elektromagnetik EM. Gambar 4.26 Kurva RL Gelombang EM Pada sampel BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 Pada Gambar 4.26 ditunjukkan bahwa absorpsi gelombang EM pada sampel meningkat setelah sampai subsitutsi nikel x = 1, namun setelah x 1 absorpsi gelombang EM tampak semakin menurun. Jadi komposisi optimum dari sistem BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 yang absorpsi gelombang dapat digunakan sebagai bahan absorpsi gelombang EM pada frekuensi 11,24 GHz adalah BaNiAl 5 Fe 6 O 19 x = 1.

4.4.4 Hasil Komposisi Optimal BaNiAl

5 Fe 6 O 19 Berdasarkan hasil analisis baik fasa dengan XRD, sifat magnet dengan VSM, dan sifat absopsi gelombang elektromagnetik dengan VNA menunjukkan bahwa komposisi terbaik dari variasi konsentrasi Ni dan Al adalah sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 . Gambar 4.27 Identifikasi Fasa Pola Difraksi Sinar-X Sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 Hasil analisa XRD menunjukkan bahwa sampel memiliki fasa tunggal dengan sktuktur Heksagonal dengan space group P63mmc dengan parameter kisi adalah a = 0,58836 nm dan c = 2,30376 nm pada temperatur ruangan. Terdapat dua unit formula dalam satu unit cell. Adanya fasa amorf artinya bahwa karena sampel partikelnya berukuran nano, sehingga semakin nano maka fasa yang tebentuk akan semakin amorf. Hasil analisisa XRD ini didukung dan dikonfirmasi terkait dengan keberadaan atom Al dan Ni di dalam sampel dengan melakukan karakterisasi morfologi dan elementer menggunakan scanning electron microscopy SEM dan energy dispersive spectroscopy EDS. Pada Gambar 4.28 ditunjukkan hasil pengamatan struktur mikro pada sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 . Gambar 4.28 Foto Hasil Pengamatan Morfologi Partikel Sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 Berdasarkan hasil pengamatan morfologi partikel menunjukkan bahwa sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 terlihat homogen dan merata diseluruh permukaan sampel yang artinya bahwa sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 memiliki fasa tunggal dengan komposisi seperti disajikan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Komposisi Sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 No. Elemen Kimia Berat Atom 1. Carbon C 9.47 18.73 2. Oksigen O 41.76 62.01 3. Natrium Na 0.34 0.35 4. Magnesium Mg 0.55 0.54 5. Alumunium Al 5.72 5.04 6. Silikon Si 0.26 0.22 7. Titanium Ti 2.95 1.46 8. Besi Fe 14.01 5.96 9. Nikel Ni 5.91 2.39 10. Barium Ba 19.01 3.29 Unsur-unsur yang terkandung di dalam sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 memiliki kesesuaian secara stokiometri dengan hasil preparasi sampel. Jadi berarti bahwa sampel fasanya telah terbentuk dengan baik yaitu fasa tunggal dengan komposisi yang telah sesuai dengan preparasi. Sehingga distribusi partikelnya merata dan tidak adanya vakansi. Pada hasil SEM terlihat bahwa pada sampel seperti terdapat pori karena yang dilakukan untuk uji SEM ini adalah dalam bentuk serbuk. Karena vakansi itu dapat dilihat dari sampel yang berbentuk padat pejal atau bulk. Pada sampel menunjukkan bahwa bahan pengotor dalam homogenetis juga akan menghasilkan pertumbuhan butir tidak normal. Hasil sifat magnetiknya juga telah sesuai harapan dari fasa hard magnetic menjadi soft magnetic yang terkendali seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.29.