Sifat kemagnetan Barium M-Heksaferit dapat diindentifikasi dengan pengujian VSM Vibrating Sample Magnetometer. Besarnya sifat magnet suatu
bahan dapat diketahui melalui kurva histeris. Dari kurva histeris tersebut dapat diketahui magnetisasi remanansi Mr dan medan koersivitas Hc. Pada
pengujian ini menggunakan besar magnetisasi sebesar 1 gauss saturasi Ms sampel. Pada kurva histeris berikut juga dapat diketahui magnetisasi tertinggi
Ariza, Zainuri, 2012.
Gambar 3.9 Alat VSM Vibrating Sample Magnotemeter
3.8.4 VNA Vector Network Analyzer
VNA  Vector Network Analyzer  digunakan untuk mengetahui besarnya penyerapan gelombang mikro Dessy, dkk, 2012. Dari uji VNA akan dihasilkan
nilai reflection loss dB seberapa besar daya serap spesimen terhadap gelombang elektromagnetik. Kurva reflection loss  akan semakin turun seiring dengan
semakin besarnya nilai reflection loss. Semakin besar nilai reflection loss  maka akan semakin besar nilai penyerapan yang dapat dilakukan oleh spesimen
tersebut. RAM Radar Absorbern Material bekerja dengan dengan beberapa cara yaitu mengubah gelombang elektromagnetik yang masuk medan listrik menjadi
panas oleh bahan dielektrik dan dengan menyerap medan magnet oleh material magnetik. Ketebalan lapisan juga berpengaruh terhadap reflection loss. Dengan
semakin tebalnya spesimen maka gelombang elektromagnetik akan semakin
terserap Adelia, dkk, 2011. Impedansi karakteristik merupakan konsekuensi dari permeabilitas  relatif  µr  dan  permitivitas  relatif  εr  yang  mempunyai  nilai
kompleks pada suatu bahan. Sehingga diperlukan bahan yang memiliki µr dan εr yang sesuai dengan µ dan ε udara atau vakum agar terjadi resonansi impedansi
sehingga dihasilkan reflektansi loss yang cukup besar. Untuk mendapatkan nilai µ dan  ε  dapat  diketahui  dengan  cara  mengukur  besarnya  Reflektansi  dan
Transmitansi yang terjadi bila sampel diberikan gelombang elektromagnetik.
Menurut metode pengukuran sifat dielektrik material pada proses konversi Nicholson-Ross-Weir parameter yang didapat dari pengukuran adalah :
S
11
= S
11
’ + S
11
’ 3.2
S
21
= S
21
’ + S
21
’ 3.3
dimana S
11
dan S
21
merupakan bilangan kompleks dari parameter hamburan Scattering parameter yaitu parameter reflektansi dan parameter transmitansi.
Dengan S
11
’ dan S
21
’ sebagai bilangan riilnya, serta S
11
” dan S
21
” sebagai bilangan imajinernya. Dari parameter-parameter tersebut, dapat diperoleh koefisien refleksi
Γ  sebagai berikut : Γ =
�
112−
�
212
2�
11
± ��
�
112− �212 +1
2�
11
�
2 __
1, | Γ|  1                            3.4 Setelah  mendapatkan  koefisien  refleksi    Γ  ,  koefisien  transmisi  T  bias
didapat dengan cara : Γ =
�
11+
�
21+1− Γ
1−��
11−�21
�Γ
3.5 Dengan menggunakan bantuan :
1 ˄
2
= �
1 2��
ln �
1 �
��
2
3.6 Dari persamaan 3.5 dimana L adalah tebal sampel.
Permeabilitas suatu bahan dapat dihitung :
2 2
1 r
1 1
1 1
C
r r
λ λ
µ −
− ∧
+ =
3.7