Sampel BaAl Sampel BaNi

Gambar 4.4 Identifikasi Fasa Pola Difraksi Sinar-X Sampel BaNi 0,5 Al 5,5 Fe 6 O 19 Dari hasil database ICDD 96-100-6003 pada MATCH, bahan absorber berbasis barium heksaferit yang telah dibuat memiliki fasa tunggal dengan struktur kristal hexagonal. Setelah proses pendopingan terlihat bahwa unsur Al dan Ni berhasil disubsitusikan dengan barium heksaferit secara optimum. 4.1.3 Sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 x = 1 Komposisi stokiometri dari sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 disintesis berdasarkan persamaan reaksi sebagai berikut : 5Al 2 O 3 + 2BaCO 3 + 6Fe 2 O 3 + 2NiO + 0.5O 2 -------2 BaNiAl 5 Fe 6 O 19 + 2CO 2 Sedangkan hasil dari sintesis sampel BaAl 6 Fe 6 O 19 diperlihatkan seperti pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 BaNiAl 5 Fe 6 O 19 Hasil identifikasi fasa sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 menunjukkan bahwa sampel memiliki fasa tunggal berdasarkan pencocokan pola difraksi sinar-X menurut hasil penelitian BaNiAl 5 Fe 6 O 19 seperti diperlihatkan pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Identifikasi Fasa Pola Difraksi Sinar-X Sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 Dari hasil database ICDD 96-100-6003 pada MATCH, bahan absorber berbasis Barium Heksaferit yang telah dibuat memiliki fasa tunggal dengan struktur Kristal hexagonal. Setelah proses pendopingan terlihat bahwa unsur Al dan Ni berhasil disubsitusikan dengan Barium Heksaferit secara optimum.

4.1.4 Sampel BaNi

2 Al 4 Fe 6 O 19 x = 2 Komposisi stokiometri dari sampel BaNi 2 Al 4 Fe 6 O 19 disintesis berdasarkan persamaan reaksi sebagai berikut : 4Al 2 O 3 + 2BaCO 3 + 6Fe 2 O 3 + 4NiO + O 2 -------- 2BaNi 2 Al 4 Fe 6 O 19 + 2CO 2 Sedangkan hasil dari sintesis sampel BaNI 2 Al 4 Fe6O 19 diperlihatkan seperti pada Gambar 4.7. Hasil identifikasi fasa sampel BaNi 2 Al 4 Fe 6 O 19 menunjukkan bahwa sampel tidak lagi memiliki fasa tunggal karena sudah terdapat puncak asing akibat Gambar 4.7 BaNi 2 Al 4 Fe 6 O 19 penambahan variasi pada Al dan Ni berdasarkan pencocokan pola difraksi sinar-X menurut hasil penelitian BaNi 2 Al 4 Fe 6 O 19 seperti diperlihatkan pada Gambar 4.8. Gambar 4.8 Identifikasi Fasa Pola Difraksi Sinar-X Sampel BaNi 2 Al 4 Fe 6 O 19 Dari hasil ICDD pada 96-100-6003 pada MATCH, bahan absorber berbasis barium heksaferit yang telah dibuat memiliki struktur kristal hexagonal. Setelah proses pendopingan dengan menaikkan variasi Al dan Ni x=2 terlihat bahwa unsur Al dan Ni sudah terjadi kerusakan ketika disubsitusikan dengan barium heksaferit . Berdasarkan database ICDD 96-591-0065 tesebut sudah kelihatan fasa nikel ferit dan berdasarkan ICDD 96-591-0031 juga terdapat barium oksida yang bercampur.

4.1.5 Sampel BaNi

3 Al 3 Fe 6 O 19 x = 3 Komposisi stokiometri dari sampel BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 disintesis berdasarkan persamaan reaksi sebagai berikut : 3Al 2 O 3 + 2BaCO 3 + 6Fe 2 O 3 + 6NiO + 1.5O 2 ----- 2BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 + 2CO 2 Sedangkan hasil dari sintesis sampel BaNI 2 Al 4 Fe6O 19 diperlihatkan seperti pada Gambar 4.9. Gambar 4.9 BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 Hasil identifikasi fasa sampel BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 menunjukkan bahwa sampel memiliki fasa tunggal berdasarkan pencocokan pola difraksi sinar-X menurut hasil penelitian BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 seperti diperlihatkan pada Gambar 4.10. Gambar 4.10 Identifikasi Fasa Pola Difraksi Sinar-X Sampel BaNi