Parameter Intrinsik Sifat Magnetik BaNiAl Kurva histerisis BaNiAl

Sambungan … 3.7 Alat SEM-EDS Scanning Electron Microscopy SU3500 HITACHI 31 3.8 Preparasi Sampel VSM 32 3.9 Alat VSM Vibrating Sample Magnotemeter 33 3.10 Alat VNA ADVANTEST R3770 300 kHz-20 GHz 35 4.1 BaAl 6 Fe 6 O 19 37 4.2 Identifikasi fasa pola difraksi sinar-X sampel BaAl 6 Fe 6 O 19 38 4.3 BaNi 0,5 Al 5,5 Fe 6 O 19 38 4.4 Identifikasi fasa pola difraksi sinar-X sampel BaNi 0,5 Al 5,5 Fe 6 O 19 39 4.5 BaNiAl 5 Fe 6 O 19 39 4.6 Identifikasi fasa pola difraksi sinar-X sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 40 4.7 BaNi 2 Al 4 Fe 6 O 19 40 4.8 Identifikasi fasa pola difraksi sinar-X sampel BaNi 2 Al 4 Fe 6 O 19 41 4.9 BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 41 4.10 Identifikasi fasa pola difraksi sinar-X sampel BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 42 4.11 Kurva histerisis BaAl 6 Fe 6 O 19 43 4.12 Kurva histerisis BaNi 0,5 Al 5,5 Fe 6 O 19 44

4.13 Kurva histerisis BaNiAl

5 Fe 6 O 19 44 4.14 Kurva histerisis BaNi 2 Al 4 Fe 6 O 19 45 4.15 Kurva histerisis BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 46 4.16 Reflection loss BaAl 6 Fe 6 O 19 47 4.17 Reflection loss BaNi 0,5 Al 5,5 Fe 6 O 19 48 4.18 Reflection loss BaNiAl 5 Fe 6 O 19 48 4.19 Reflection loss BaNi 2 Al 4 Fe6O 19 49 4.20 Reflection loss BaNi 3 Al 3 Fe6O 19 49 Sambungan … 4.21 Hasil karakterisasi XRD bahan BaNixAl 6-x Fe 6 O 19 51 4.22 Kurva histerisis material ferromagnetik 52 4.23 Ilustrasi sifat magnetik hasil rekayasa struktur dari bahan BaNiAlFeO 19 53 4.24 Kurva histerisis sampel BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 53 4.25 Skematik proses absorpsi gelombang elektomagnetik 54 4.26 Kurva RL gelombang EM pada sampel BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 55 4.27 Identifikasi fasa pola difraksi Sinar-X sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 56 4.28 Foto hasil pengamatan morfologi partikel sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 56 4.29 Kurva histerisis sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 58 4.30 Hasil uji absorpsi gelombang elektromagnetik sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 58 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Lamp Judul Halaman A Gambar Bahan Dan Alat Penelitian L1 B Stokiometri wt Sampel BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 L4 C Hasil XRD Menggunakan MATCH Sampel BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 L6 D Hasil SEMEDS Sampel BaNiAl 5 Fe 6 O 19 L12 E Hasil VSM Kurva Histerisis Sampel BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 L13 F Hasil VNA Sampel BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 L15 DAFTAR SINGKATAN HEM : High Energy Milling XRD : X-Ray Diffraction SEM : Scanning Electron Microscopy VSM : Vibrating Sample Magnetometer VNA : Vector Network Analyzer RL : Refflection Loss PENGEMBANGAN BAHAN MAGNETIK BERBASIS BaNi X Al 6-X Fe 6 O 19 UNTUK BAHAN ABSORBER GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ABSTRAK Telah diteliti bahan absorber gelombang elektromagnetik berbasis Barium Heksaferit BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 x=0; 0,5; 1; 2; 3 dari bahan baku lokal pasir besi daerah Sukabumi. Bahan ini disintesis dengan metode kopresipitasi dan pencampurannya menggunakan solid state reaction. Bahan-bahan dimilling selama 5 jam, dan dipanaskan sintering dengan suhu 1000 ˚C selama 5 ja m. Selanjutnya sampel dikarakterisasi dengan alat XRD, VSM, VNA dan SEMEDS . Identifikasi fasa dilihat melalui XRD. Struktur morfologi yang homogen dan komposisi paling optimum dilihat melalui SEMEDS. Dari pengujian VSM dapat dilihat peningkatan substitusi Ni dan Al yang membuat sifat magnet yang awalnya memiliki pengaruh sifat magnet yang tinggi hard magnetic berhasil dibuat menjadi soft magnetic. Namun variasi optimum diperoleh pada x=1 yang ditandai dengan nilai medan koersivitas Hc yang kecil yaitu 473 oe, dan memiliki nilai magnetic remanent Mr besar yaitu 4,4 emugr. Dari pengujian VNA Vector Network Analyzer didapatkan kemampuan absorpsi gelombang elektromagnetiknya sebesar -36 dB dengan frekuensi 11,24 GHz. Artinya bahan dapat menyerap hingga 95 dengan ketebalan bidang absorps sebesar 2 mm. Kata kunci : Barium Hexaferrite, Substitusi Ni-Al, Struktur, sifat magnetik, absorpsi gelombang elektromagnetik. DEVELOPMENT BASED MAGNETIC MATERIALS BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 FOR THE ELECTROMAGNETIC WAVE ABSORPTION MATERIAL ABSTRACT Material absorber based of Barium Hexaferrite BaNi x Al 6-x Fe 6 O 19 x=0; 0,5; 1; 2; 3 made by iron from Sukabumi has been conducted. Using copresipitation method for synthesis, mixed by solid state reaction. The process is milling for 5 hours, and heating sintering for 5 hours. XRD, SEMEDS, VSM, VNA use for characterization. Phase identification visible by XRD. The structure of morphology has been homogeneous and the best material indicated by SEMEDS. VSM characterization show step-up the substitution of Ni and Al made the material of based hard magnetic hence soft magnetic. The best material lead to x=1 because coersivity field Hc small 473 oe and the magnetic remanent M r big there are 4,4 emugr. VNA characterization show the ability of materials to absorp electromagnetic waves -36 dB with the frequency 11,24 GHz. Means, that the material can absorp up to 95 with the thickness of the field absorp 2 mm. Keyword: Barium Hexaferrite, Substitution Ni-Al, structure, magnetic properties, electromagnetic wave absorption BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Material magnet oksida BaO6Fe 2 O 3 merupakan jenis keramik yang banyak dijumpai disamping material magnet lain, seperti SrO.6Fe 2 O 3 dan PbO.6Fe 2 O 3 . Pengembangan material BaFe 12 O 19 M-type feritte hexagonal sebagai bahan magnetik sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang aplikasi, karena memiliki karakteristik : temperatur Curie yang relatif tinggi, nilai koersifitas, saturasi magnetik dan anisotropi magnetik tinggi serta stabilitas kimia yang sangat baik dan murah serta mudah didapat. Salah satu aplikasi material magnet permanen barium heksaferit yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagai alat penyerap gelombang mikro RAM. Hal ini karena sifat listrik dan magnetik dari material ferrimagnetik ini sangat mendukung dalam aplikasi tersebut, yaitu memiliki permeabilitas dan resistivitas yang tinggi Silviana, 2013. Radar Radar Detection And Ranging adalah suatu system pendeteksi obyek yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk identifikasi jarak range, arah direction atau kecepatan speed baik obyek bergerak maupun diam seperti pesawat terbang, kapal kendaraan, keadaan cuaca, dan lain-lain. Sistem radar terdiri dari transmitter dan receiver yang letaknya pada lokasi yang sama atau dapat terpisah. Transmitter akan mengimisikan radio wave pada frekuensi dan daya tertentu. Ketika energi dari emisi gelombang radio mengenai obyek akan dipantulkan ke semua arah scattered. Sebagian dipantulkan kembali reflected back ke receiver dan mempunyai sedikit perubahan panjang gelombang wavelength bahkan frekuensi apabila target bergerak. Energi sinyal yang kembali biasanya sangat lemah sehingga perlu diperkuat menggunakan teknik elektronika direceiver dan dikonfigurasi antenna Rustamaji, Elan, 2012. Di bidang pertahanan, penyerapan gelombang mikro ini digunakan untuk pelapisan atau coating pada pesawat tempur stealth aircraft, kapal perang atau kapal selam war ship, dan untuk baju tentara terutama bagian garda depan I Putu, dkk 2012. Pesawat radar sejauh ini telah diduga mempunyai dampak terhadap manusia yang berada pada sekitar instalasi radar. Dampak tersebut adalah kempuan radar mengagitasi molekul air yang ada dalam tubuh manusia. Kalau intensitas radiasi elektromagnetiknya cukup kuat, maka molekul-moleku air terionisasi, dampak yang ditimbulkan mirip dengan dampak yang ditimbulkan oleh radiasi nuklir Wisnu, 2000. Untuk mengatasi dampak perkembangan teknologi informasi tersebut diperlukan suatu material yang mampu mengabsorpsi radiasi gelombang elektromagnetik guna memperkecil atau mengurangi bahaya yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik tersebut. Material magnetik barium heksaferit memiliki keunggulan antara lain nilai koersivitas Hc dan saturasi magnet Ms tinggi, suhu transisi Tc = suhu curie tinggi serta sifat kimia yang stabil dan tahan korosi Sebayang, Muljadi, 2011. Pasir merupakan bahan alam yang tersedia sangat melimpah di Indonesia. Pasir biasa dimanfaatkan untuk bahan bangunan sebagai campuran semen dalam pembuatan tembok sebagai pelapis batu bata. Pasir besi pada umumnya mempunyai komposisi utama besi oksida Fe 2 O 3 dan Fe 2 O 3 Sholihah, 2010. Pada penelitian yang dilakukan oleh wisnu Ari Adi pada tahun 2010 yang membuat barium heksaferit dengan substitusi Mn dan Ti menunjukkan bahwa pendopingan telah berhasil dilakukan dengan memperkecil Hc medan koersivitas akan tetapi magnetisasi saturasi Ms yang dihasilkan juga rendah Wisnu, 2010. Sehingga pada penelitian, saya membuat dengan sistem yang sama dengan substitusi Al 2 O 3 dan NiO. Pasir besi yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari pasir besi daerah Sukabumi. Pada tahap awal penelitian ini menggunakan metode kopresipitasi pengendapan untuk mendapatkan Fe 3 O 4. Metode kopresipitasi merupakan salah satu metode sintesis senyawa anorganik yang didasarkan pada proses pengendapan. Proses selanjutnya menggunakan metode reaksi padatan solid state reaction. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan material penyerap gelombang dari campuran oksida besi Fe 2 O 3 dari bahan lokal pasir besi yang ditambahkan dengan BaCO 3 . Al 2 O 3 , NiO.

1.2. Rumusan Masalah

1. Untuk meningkatkan kualitas bahan absorber gelombang elektromagnetik perlu dipertimbangkan penambahan Ni-Al pada material barium heksaferit. 2. Dengan demikian perlu diperhitungkan bagaimana pengaruh struktur Kristal, struktur mikro dan sifat magnetik material barium heksaferit.

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk melihat bagaimana pengaruh pemberian Ni-Al yang berbeda x = 0; 0,5; 1; 2; 3 pada material barium heksaferit. 2. Untuk meneliti karakteristik absorpsi gelombang elektromagnetik pada barium heksaferit dengan penambahan Ni-Al x = 0; 0,5; 1; 2; 3.

1.4. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang akan dibahas dapat menjadi terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup yaitu difokuskan pada pengaruh variasi konsentrasi Al 2 O 3 dan NiO terhadap struktur kristal, struktur mikro, sifat magnetik dan absorpsi gelombang elektromagnetik pada bahan barium heksaferit dengan perlakuan sintering pada suhu 1000 ˚C selama 5 jam.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diambil dari penelitian ini adalah : Diharapkan riset penelitian ini mampu memberikan informasi dalam pembuatan absorber anti radar di bidang pertahanan dan berperan dalam pengembangan teknologi serta aplikasi bahan magnetik absorber berbasis