32
2.2. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu Peneliti
Judul Variabel
Alat Penelitian Hasil
Indah 2010
Pengaruh Konflik Pekerjaan dan Konflik
Keluarga Terhadap Kinerja dengan
Konflik Pekerjaan Keluarga Sebagai
Intervening Variabel Studi pada Dual
Career Couple di Jabodetabek .
1. Konflik
Pekerjaan 2.
Konflik Keluarga
3. kinerja
Analisis regresi linier sedehana, uji validitas,
uji reabilitas, uji hipotesis dan koefisien
determinasi R2 Terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara
Konflik Pekerjaan dan konflik keluarga
terhadap kinerja.
Eka Pratiwi 2013
Pengaruh Konflik Pekerjaan Dan
Konflik Keluarga Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pasangan Karir Ganda
Dual Career Couple di Bank Syariah
Mandiri Cabang Medan
1. Konflik
Pekerjaan 2.
Konflik Keluarga
3. kinerja
Analisis regresi linier berganda, uji asumsi
klasik, uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji heteroskedastisitas, uji-t, uji-F, dan
koefisien determinasi R²
Pengaruh Konflik Pekerjaan Dan
Konflik Keluarga sangat berpegaruh
signifikan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Pasangan Karir Ganda Dual Career
Couple
Hendra 2010
Pengaruh Manajemen Konflik terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. BPR
Mitradana Madani Medan
1. Manajemen
Konflik 2.
kinerja Analisis regresi linier
berganda, uji asumsi klasik, uji normalitas,
uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
uji-t, uji-F, dan koefisien determinasi
Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan Manajemen Konflik
terhadap kinerja.
Andi Syaputra
2009 Pengaruh Manajemen
Konflik terhadap Stress Karyawan pada
PT. Surya Timur Sakti Jatim
1. Manajemen
Konflik 2.
Stress Karyawan
Analisis regresi linier berganda, uji asumsi
klasik, uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji heteroskedastisitas, uji-t, uji-F, dan
koefisien determinasi R²
Manajemen Konflik memiliki hubungan
positif dan signifikan terhadap Stress
karyawan dimana variabel terikat stress
karyawan memiliki pengaruh yang kuat.
Universitas Sumatera Utara
33
2.3. Kerangka Konseptual
Menurut Sugiono 2006:49 kerangka konseptual dan kerangka berpikir merupakan gambaran tentang hubungan antara variabel
yang diteliti, yang tersusun dari teori yang telah dideskripsikan. Menurut Rusell 2003:130 konflik pekerjaan adalah kondisi
dimana seseorang mengalami tekanan yang tidak cocok dalam wilayah pekerjaannya
yang akan
berdampak pada
hasil kinerjanya
diperusahaan.Biasanya terjadi karena ada tujuan yang saling bertentangan dan ketidakjelasan dalam melakukan pekerjaan.
Menurut Handoko 2003: 96 konflik keluarga adalah kondisi dimana seseorang mengalami tekanan dalam lingkungan keluarga, timbul
karena seseorang lebih mencurahkan perhatiannya pada pekerjaannya, sehingga kurang mempunyai waktu untuk keluarga. Sulitnya bagi
seseorang untuk membedakan masalah pekerjaan dan keluarga inilah yang menimbulkan konflik yang berpengaruh pada kinerja karyawan.
Menurut Flippo 2002:177 kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai
peranannya dalam organisasi. Penelitian ini akan melihat pengaruh konflik pekerjaan, dan
konflik keluarga terhadap kinerja yang mengenai individu kerena tidak bisa membagi waktunya antara bekerja dan keluarga. Salah satu peran
akan menghambat peran lain untuk melaksanakannya.
Universitas Sumatera Utara
34 Jika konflik ini tidak bisa diselesaikan dengan baik maka
tekanan-tekanan yang akan terus terjadi dan mendesak seseorang, sehingga akan menimbulkan kinerja yang buruk bagi individu tersebut
karena merasa tidak mampu untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Kedua variabletersebut dapat dijelaskan dengan Gambar 2.2:
Gambar2.2 Kerangka Konseptual
2.9 Hipotesis