14 kegiatan-kegiatan kerja dan adanya kenyataan bahwa mereka mempunyai
perbedaan status, tujuan dan nilai persepsi. Konflik di dalam perusahaan tidak bisa dielakan tetapi bisa di minimalisir untuk tujuan perusaahan agar
karyawan berfikir kritis, apatis dan produktif. http:Www.Adilkurnia.ComTagDefinisitekanankerja .
2.2.2. Dampak Konflik Pekerjaan
Setiap konflik memilki dampak baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan perusahaan tersebut, dampak konflik pekerjaan ada dua yaitu
dampak positif dan dan dampak negatif. Edelmann, 2001: 14 1.
Dampak positif Meski jarang diungkap, jika dikelola sistematis konflik yang terjadi di tempat
kerja bias berdampak positif, Diantaranya: A.
Memperkuat ikatan hubungan. B.
Meningkatkan harga diri. C.
Mempertinggi produktifitas dan kreatifitas. D.
Kepuasan kerja.
Universitas Sumatera Utara
15 2.
Dampak negatif Lingkungan kerja sering kali dicirikan oleh adanya konflik destruktif yang
berrdampak negatif, diantaranya : A.
Kerusakan fisik, Tingkah laku dan emosional. B.
Tingkat psikologis atau pribadi karyawan dan perusahaan.
2.2.3 Jenis Konflik Pekerjaan
Jenis konflik kerja yang biasa terjadi dalam suatu perusahaan diantaranya yaitu :
a. Konflik dalam diri seseorang. Konflik dalam diri seseorang yaitu Seseorang dapat mengalami konflik
internal dalam dirinya karena ia harus memilih tujuan yang saling bertentangan. Ia merasa bimbang mana yang harus dipilih atau
dilakukan. Konflik dalam diri seseorang juga dapat terjadi karena tuntutan tugas yang melebihi kemampuanya.
b. Konflik antar individu. Konflik antar individu seringkali terjadi karena adanya perbedaan
tentang isu tertentu, tindakan dan tujuan dimana hasil bersama sangat menentukan, konflik antar individu ini biasanya akan berkelanjutan
apabila tidak ada konsekuensi serta pihak-pihak yang lebih dan berpengaruh di dalam konflik tersebut untuk memadamkanya.
Universitas Sumatera Utara
16 c. Konflik antar anggota kelompok.
Suatu kelompok dapat mengalami konflik Substantif dan afektif. Konflik substantif adalah konflik yang terjadi karena latar belakang
keahlian yang berbeda. Jika anggota dari suatu komit menghasilkan kesimpulan yang berbeda atas data yang sama, dikatakan kelompok
tersebut tersebut mengalami konflik Substantif. Sedangkan konflik afektif adalah konflik yang terjadi didasarkan atas tanggapan emosional
terhadap situasi tertentu. d. Konflik antar kelompok.
Konflik antar kelompok terjadi karena masing-masing kelompok ingin mengejar keinginan atau tujuan kelompoknya masing-masing. Misalnya
konflik yang mungkin terjadi antara bagian produksi dengan bagian pemasaran.
e. Konflik intra perusahaan. Konflik intra perusahaan meliputi empat sub jenis, yoitu konflik vertikal,
horizontal, lini staf dan konflik peran. Konflik vertikal terjadi antara manajer dengan bawahan. Konflik horizontal terjadi antara karyawan
atau departemen yang memiliki hierarki yang sama dalam organisasi. Konflik lini-staf terjadi karena adanya perbedaan persepsi tentang
keterlibatan staf dalam proses pengambilan keputusan oleh manajer lini.
Universitas Sumatera Utara
17 f. Konflik antar perusahaan.
Konflik antar perusahaan dapat terjadi karena mereka mempunyai ketergantungan satu sama lain terhadap pemasok, pelanggan maupun
distributor. Seberapa jauh konflik terjadi tergantung kepada seberapa besar tindakan suatu organisasi menyebabkan adanya dampak negatif
terhadap perusahaan itu, atau mencoba mengendalikan sumber-sumber vital perusahaan.
Ada dua Dimensi menyebabkan terjadinya konflik pekerjaan, yaitu tujuan yang saling bertentangan dan ketidakjelasan dalam
melakukan pekerjaan Rusell, 2003: 133. Perusahaan perlu menyertakan karyawan dalam proses
pelaksanaan kiat tersebut sehingga kebijakan yang diambil sesuai dengan yang dibutuhkan oleh karyawan yang bersangkutan. Perusahaan juga harus
menunjukkan keseriusannya dalam menangani masalah konflik pekerjaan dan konflik keluarga yang dialami karyawannya karena selain penting bagi
karyawan, ketidakseriusan perusahaan dalam menangani masalah ini dapat berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan dan akan berujung
pada kerugian yang akan ditanggung pihak perusahaan baik yang berbentuk materi maupun inmateri.
Universitas Sumatera Utara
18
2.2.4 Sumber- Sumber Konflik