Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan Starbucks

Shabrina Masvira Halim : Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan, 2009. produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menentukan kegunaan baru produk tersebut.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

STARBUCKS

A. Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan Starbucks

Perusahaan Starbucks adalah suatu perusahaan kopi multinasional dan merupakan chain coffeehouse yang bermarkas di Unites States. Starbucks adalah perusahaan Coffeehouse yang paling besar di dunia. Dengan 15,011 toko di 44 negara. Starbucks menjual kopi tetes yang dimasak atau diolah seperti beer, minuman panas yang berbasis espresso, minuman panas dan dingin yang lain, snacks dan item seperti coffee mug dan biji kopi. Starbucks selain tempat Entertainment division dan Hear Music Brand, perusahaan juga menjual buku, musick dan film. Banyak dari produk ini adalah musiman atau dikhususkan lokal di toko tersebut. Eskrim Starbucks dan kopi juga dijual di toko makanan lainnya. Starbucks didirikan di Seattle, Washington, sebagai pedagang eceran dan pemanggang biji kopi yang lokal, Starbucks telah berkembang dengan cepat. Di tahun 1990-an, perusahaan membuka suatu toko yang baru buka setiap hari kerja, suatu Shabrina Masvira Halim : Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan, 2009. langkah untuk melaju ke dalam era 2000-an. Pertumbuhan domestik berjalan dengan lambat, meskipun demikian perusahaan tetap melanjut untuk memperluas ke pasar asing dan membuka 7 toko di seluruh dunia. Penempatan yang pertama di luar United States U.S dan di Canada telah didirikan tahun 1996, dan mereka sekarang membangun hampir sepertiga toko Starbucks. Mulai dari November 2007. Starbucks mempunyai 8,505 outlet company-owned di seluruh dunia: 6,793 darinya di U. S dan 1,712 di negara-negara yang lain dan di Negara bagian U.S. Sebagai tambahan, perusahaan mempunyai 6,506 usaha join dan outlet yang diizinkan, 3,891 darinya di United StatesAmerika Serikat dan 2,615 di negara-negara yang lain dan di Negara bagian U.S. Ini membawa total lokasi hingga November 2007 sampai 15,011 di seluruh dunia. Starbucks dapat ditemukan di banyak chain toko bahan makanan yang populer di U.S. dan Canada, seperti halnya di banyak bandar udara. Markas besar perusahaan Starbucks adalah di Seattle, Washington, Amerika Serikat. Starbucks yang asli didirikan di Seattle, Washington, di tahun 1971 dengan tiga mitra: guru Inggris Jerry Baldwin, guru Sejarah Zev Siegel, dan Penulis Gordon Bowker. Mereka bertiga diilhami oleh Peet Alfred, ia adalah campuran Dutch- American usahawan dan pendiri dari Peets Coffee Tea. Ia orang yang paling terkenal untuk memperkenalkan kebiasaan memanggang kopi kepada Amerika Serikat. Mereka mengenal secara pribadi, lalu membuka toko yang pertama mereka di Pike Place Market, tempat untuk menjual kopi dengan kualitas yang tinggi dan peralatannya. Starbucks yang asli berlokasi di 2000 Western Avenue dari tahun 1971- 1976. Toko itu kemudian berpindah ke 1912 Pike Place; dan masih tetap buka. Shabrina Masvira Halim : Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan, 2009. Selama tahun pertama dari operasi mereka, mereka membeli biji kopi yang hijau dari PeetS, kemudian mulai membeli secara langsung dari penanam. Entrepreneur Howards Schultz bergabung kedalam perusahaan pada tahun 1982, dan setelah perjalannya dari Milan, ia menyarankan perusahaan untuk menjual minuman Coffee dan Espresso seperti halnya mereka menjual biji kopi. Pemilik menolak ide tersebut, mereka percaya bahwa memasuki bisnis minuman akan mengacaukan perusahaan dari tujuan utamanya, yaitu hanya menjual biji kopi yang berkualiatas saja. Bagi mereka, kopi adalah sesuatu yang seharusnya untuk disiapkan dirumah. Mengetahui bahwa banyak uang yang bisa dibuat dari menjual Coffee yang sudah jadi di Amerika, Schultz memulai Il Giornale coffee bar chain di tahun 1985. Tahun 1984, para pemimpin Starbucks yang asli, yang dipimpin oleh Baldwin, mengambil kesempatan untuk membeli Baldwin masih bekaerja disana sampai sekarang. Di tahun 1987, mereka menjual Starbucks chain ke Schultzs Il Giornale, yang menggantikan merk Il Giornale outlets menjadi Starbucks dan dengan cepat mulai untuk memperluas. Starbucks membuka lokasi pertama diluar kota Seattle yaitu Waterfront Station di Vancouver, British Columbia, Canada dan Chicago, Illinois, United States ditahun yang sama. Diwaktu penawaran publik pertamanya di bursa saham pada tahun 1992, Starbucks telah tumbuh menjadi 165 outlets di dunia. Starbucks pertama yang berada diluar Amerika Utara adalah di Tokyo yang dibuka tahun 1996. Starbucks masuk ke pasar U.K. pada tahun 1998 dengan pengadaan sebanyak 60-outlet, U.K. merupakan markas dari Seattle Coffee Company, dan semuanya berubah namabrand menjadi Starbucks. Di bulan November 2005, Shabrina Masvira Halim : Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan, 2009. London memiliki lebih banyak outlet daripada Manhattan, suatu tanda bahwa Starbucks menjadi merek Internasional. Tahun 1999, Starbucks mengadakan percobaan dengan sebuah kedai makanan di San Francisco Bay, untuk menembus chain restauran yang bernama Circadia. Rumah makan ini segera “keluar” ketika berdirinya Starbucks dan di Konversi menjadi Starbucks Cafe. Tahun 2003 bulan April, Starbucks menyelesaikan pembelian dari Seattles Best Coffee dan Torrefazione Italia dari AFC Enterprises, membawa total jumlah Starbucks yang beroperasi diseluruh dunia lebih dari 6,400. Di tanggal 14 September 2006, rival-nya yaitu Diedrich Coffee mengumumkan bahwa ia akan menjual kebanyakan toko miliknya kepada Starbucks. Penjualan ini meliputi markas perusahaan yang berlokasi di Oregon yang bernama Coffee People Chain. Wakil Starbucks berkata mereka akan mengkonversi lokasi Diedrich Coffee and Coffee People menjadi toko Starbucks. Ketua Starbucks, Howard Schultz, telah membicarakan tentang meyakinkan pertumbuhan seperti ini tidak melemahkan budaya perusahaan dan sasaran umum kepemimpinan perusahaan untuk bertindak seperti perusahaan kecil. Bulan January 2008, sang Ketua Howard Schultz kembali ke perannya Chief Executive Officer, menggantikan Jim Donald, yang telah berhasil menggantikan Schultz di tahun 2000. Tantangan utama Schultz adalah untuk mengembalikan kembali apa yang dia sebut distinctive Starbucks experience diwajah perluasan yang cepat. Analis percaya bahwa Schultz harus menentukan bagaimana cara mengatasi dengan harga bahan yang bakal lebih tinggi dan meningkatkan kompetisi Shabrina Masvira Halim : Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan, 2009. dari lower-price fast food chains termasuk McDonald’s dan Dunkin Donuts. Pada tanggal 31 January 2008, Schultz mengumumkan bahwa Starbucks akan menghentikan proses produksi sarapan hangat yaitu Sandwich, rencananya diluncurkan di seluruh dunia pada 2008, dalam rangka memfokuskan kembali merek dari berbagai macam kopi. Ancaman terbesar Starbucks sekarang adalah Mc Cafe yang di buat oleh Mc.Donald, hal ini dikarenakan Mc.Cafe lebih murah harga kopinya dan buka 24 jam. Starbucks sering menguji produk baru sebagai bagian dari perubahan bentuk dan inovasi yang berkelanjutan, Starbucks mulai mengetes menjual 8oz short brewed coffee untuk 1 dan memberikan gratis untuk refill untuk semua brewed coffee. Sejauh ini test ini dibatasi pada semakin besar pasar Seattle, dengan tidak ada rencana untuk perluasan ke pasar nasional. Harga normal untuk kopi yang dimasak short brewed coffee pada Starbucks sekitar 1.50, ketika 10ons kopi Dunkin Donuts berharga 1.39 dan 12ons kopi McDonalds adalah 1.07. Bulan maret 2008, Schultz mengumumkan kepada para pemegang saham bahwa perusahaan berharap untuk masuk kedalam minuman energi dan memperkenalkan suatu program penghargaan pelanggan. Pre-Ground kacang juga akan tidak lagi dijual, supaya penggilingan dari semua biji kopi yang utuh akan membawa bau harum, romans dan teater toko Amerika. Perusahaan ini mempunyai policy di hampir semua outlet didunia yaitu, non- smoking policy. Meskipun policy ini tidak berjalan dengan baik, contohnya di Jerman yang dulu mempunyai sedikit batasan atas rokok. Tapi ini berubah di tahun 2007, yang dimana pemerintah Jerman mulai menggalakkan program dilarang merokok di Shabrina Masvira Halim : Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan, 2009. restorant dan di bar. Outlets di Vienna dan Mexico City, mempunyai smoking room yang dipisahkan dengan pintu ganda dari coffee shop itu sendiri. Menurut perusahaan, pelarangan merokok adalah untuk memastikan bahwa aroma dari kopi itu tidak tercemar oleh bau rokok. Perusahaan juga meminta karyawannya untuk menahan diri menggunakan parfum yang kuat untuk mempertimbangkan hal tersebut. Starbucks secara umum tidak melarang merokok di area tempat duduk bagian luar, kecuali jika ada suatu peraturan daerah yang melarangnya Starbucks ada di beberapa kota di Indonesia. Hingga September 2006, kafe- kafe Starbucks sudah ada di Jakarta, Bogor, Surabanya, Bandung, Medan dan Bali. Di Indonesia, Starbucks bersaing dengan jaringan kafe dari AS lainnya, Coffee Bean, Groria Jean’s Kanada dan Excelso jaringan kafe lokal. Gerai-gerai Starbucks sudah dibuka di Jakarta dan biasanya terletak di pusat perbelanjaan dan hiburan yang menjadi pusat kegiatan masyarakat khususnya masyarakat urban. Beberapa gerai Starbucks di Jakarta adalah: 1. Wisma 46 Kota BNI 2. Mal Pondok Indah 3. Cilandak Town Square 4. Entertaiment X’nter, Plaza Indonesia 5. Mal Kelapa Gading 6. Mal Ciputat, Jakarta 7. Mal Taman Anggrek. Beberapa gerai Starbucks di bandung: Shabrina Masvira Halim : Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan, 2009. 1. Bandung Indah Plaza 2. Bandung Super Mall 3. Cihampelas walk. Gerai Starbucks di Bogor hanya berlokasi di Botani atau IPB Conventional Center, dan di Medan juga hanya berlokasi pusat perbelanjaan di San Plaza Medan. Gerai Starbucks di Amerika Serikat telah menjadi sasaran serangan sejumlah pihak yang berpendapat bahwa perusahaan ini menjadi bagian dari homogenisasi kebudayaan Amerika dan arus gobalisasi yang melanda dunia. Bentuk serangan berbeda-beda, dari corat-coret di dinding, penuangan lem pada kunci pintu dan jendela gerai untuk mempersulit orang masuk mengotori jendelanya, sehingga pemasangan surat pemberitahuan dengan kop surat palsu Starbucks yang sisinya mengumumkan dengan penyesalan tentang ditutupnya”ribuan gerai di seluruh duani;.

B. Minuman dan Makanan Starbucks 1. Minuman Starbucks

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Donat Kemasan Paket Pada J.CO Donuts & Coffee Cabang Sun Plaza Medan

16 118 114

Pengaruh Promosi dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Merek The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan

8 63 117

PENDAHULUAN POLA HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STARBUCKS COFFEE ( Studi Path Analysis pada Pengunjung Gerai Starbucks Ambarrukmo Plaza Yogyakarta ).

0 2 51

Pengaruh Periklanan terhadap Pembentukan Kesadaran Merek Serta Dampaknya pada Keputusan Pembelian pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan

0 0 10

Pengaruh Periklanan terhadap Pembentukan Kesadaran Merek Serta Dampaknya pada Keputusan Pembelian pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan

0 0 2

Pengaruh Periklanan terhadap Pembentukan Kesadaran Merek Serta Dampaknya pada Keputusan Pembelian pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan

0 0 8

Pengaruh Periklanan terhadap Pembentukan Kesadaran Merek Serta Dampaknya pada Keputusan Pembelian pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan

0 1 30

Pengaruh Periklanan terhadap Pembentukan Kesadaran Merek Serta Dampaknya pada Keputusan Pembelian pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan

0 0 3

Pengaruh Periklanan terhadap Pembentukan Kesadaran Merek Serta Dampaknya pada Keputusan Pembelian pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH LIFESTYLE DAN EMOTIONAL BRANDING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STARBUCKS COFFEE SHOP (SURVEI KONSUMEN STARBUCKS COFFEE SHOP TIS SQUARE JAKARTA) - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9