Shabrina Masvira Halim : Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan, 2009.
Keluarga. Keluarga merupakan peran penting dalam perilaku konsumen.
Konsumen sebagai anggota keluarga yang sering berintekrasi dengan angota keluarga yang lan, perilakunya secara tidak langsug dipengaruh oleh hasil interaksi tersebut.
Keluarga mempengaruhi proses pembelajaran, sikap, persepsi, dan perilaku orang- orang yang ada di dalamnya. Oleh karena itu perilaku konsumen secara langsung atau
tidak langsung sangat dipengaruhi oleh keluarga. Kelurga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari
orang tua seseorang mendapat orientas atas agama, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika pembeli tidak lagi berintekrasi secara
mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap perilaku pembelian dapat tetap signifikan.
Peran dan Status. Posisi seseorang dalam suatu keompok dapat ditentukan
dari segi peran dan status. Tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan dan konsep diri pembeli yang bersangkutan.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipenguhi oleh karakteristik individu seperti usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian.
Usia dan Daur Hidup. Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda
sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap pakaian, makanan, perabotan dan rekreasi juga berhubungan dengan usia. Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah sesuai
dengan perubahan usia. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, yaitu tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya.
Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap dan daur hidup dan
Shabrina Masvira Halim : Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan, 2009.
mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahapan. Tahapan-tahapan daur hidup keluarga tradisional meliputi orang yang belum menikah
dan pasangan muda dengan anak. Akan tatapi dewasa ini pemasar semakin banyak melayani tahap alternatif non-tradisional yang jumlahnya bertambah, seperti
pasangan yang tidak menikah, pasangan yang menikah di kemudian hari, pasangan tanpa anak, orang tua tunggal, orang tua dengan anak dewasa yang pulang lagi ke
rumah dan lain-lain.
Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat mengidentifikasikan kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk
mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya pada kelompok pekerja tertentu. Pekerjaan kasar cenderung membeli banyak pakaian untuk kerja, sedangkan
pekerja kantor membeli lebih banyak jas dan dasi.
Keadaan Ekonomi. Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang
adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya, tabungan dan hartanya termasuk persentase yang mudah dijadikan uang,
kemudian untuk meminjam dan sikap terhadap pengeluaran lawan menabung. Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Seseorang
dapat mempertimbangkan produk yang mahal bila dia mempunyai cukup pendapatan untuk dibelanjakan, tabungan atau kemampuan meminjam. Para pemasar yang peka
terhadap harga terus-menerus memerhatikan kecenderungan penghasilan pribadi, tabungan, dan tingkat suku bunga. Jika indikator ekonomi menandakan adanya resesi,
para pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, melakukan
Shabrina Masvira Halim : Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza Medan, 2009.
penempatan ulang, dan menetapkan kembali harga produk mereka sehingga mereka dapat terus menawarkan nilai kepada pelanggan sasaran.
Gaya Hidup. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
terungkap pada akivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berintekrasi dengan lingkungannya. Gaya hidup
lebih menunjukkan pada bagaimana individu menjalankan kehidupan, bagaimana membelanjakan uang dan bagaimana memanfaatkan waktunya. Oleh karena itu, hal
ini berhubungan dengan tindakan dan perilaku sejak lahir. Gaya hidup konsumen dapat berubah, akan tetapi perubahan ini bukan
disebabkan oleh perubahannya kebutuhan. Kebutuhan pada umumnya tetap seumur hidup, setelah sebelumnya dibentuk di masa kecil. Perubahan ini terjadi karena nilai-
nilai yang dianut konsumen dapat berubah akibat pengaruh lingkungan.
Kepribadian. Setiap individu memiliki karakteristik sendiri yang unik
kumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki oleh individu dan sifat permanen biasa disebut kepribadian. Kepribadian adalah sebagai pola perilaku yang konsisten dan
betahan lama. Oleh karena itu, variabel kepribadian bersifat lebih dalam dari pada gaya hidup.
Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, ketaatan, kemapuan bersosialisasi, daya tahan dan
kemampuan beradaptasi. Memahami kepribadian konsumen sangat berarti bagi pemasar. Karakteristik kepribadian juga dijadikan dasar untuk memposisikan produk
di pasar.
3. Faktor Psikologi