Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
USU Repository © 2009
anggaran yang telah ditetapkan. Adakalanya realisasi tidak mencapai anggaran dan adakalanya pula melebihi anggara yang telah ditetapkan. Namun jika dilihat
dari kualitas kredit yang diberikan menunjukkan bahwa persentase kredit bermasalah hingga melebihi 5 terjadi pada tahun 2003 dan 2005. Peningkatan
rasio Non Performing Loan NPL yang paling besar terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 5,68, hal ini menunjukkan bahwa kredit yang disalurkan memiliki
resiko yang tinggi. Permasalahan kredit pada umumnya terjadi karena kurangnya analisis bank
dalam pemberian kredit. Penilaian atas pemberian kredit yang terlalu longgar dan kurang selektif, serta kelengkapan administrasi nasabah sering tidak lengkap dan
akurat sehingga terjadi taksiran nilai barang yang dijaminkan tidak tepat. Untuk itu perlu adanya pengamanan kredit melalui analisis dalam pemberian kredit dan
peningkatan sistem penagihan piutang baik secara langsung maupun melalui proses hukum. Kesemua ini adalah untuk meningkatkan pelayanan terhadap
kebutuhan pembiayaan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Non Performing Loan NPL pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin.
B. Perumusan Masalah
Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
USU Repository © 2009
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perbandingan anggaran kredit dan realisasi kredit dari tahun 2002
sampai dengan tahun 2006 pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin.
2. Bagaimanakah kondisi Non Performing Loan NPL masing-masing jenis
kredit dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin?
3. Apakah faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya Non Performing Loan
NPL pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin berdasarkan masing-masing jenis kredit?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Untuk mengetahui kondisi Non Performing Loan NPL masing-masing jenis kredit dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 pada PT. Bank Mandiri
Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin. b.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya Non Performing Loan NPL pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan
Zainul Arifin berdasarkan masing-masing jenis kredit.
2. Manfaat Penelitian
Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
USU Repository © 2009
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a.
Memperluas pengetahuan dan wawasan penulis dalam hal kredit khususnya mengenai Non Performing Loan NPL.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak bank dalam hal manajemen kredit
untuk meminimalisasi resiko di masa yang akan datang. c.
Sebagai bahan referensi bagi pihak lain terutama mahasiswa dalam melakuka n penelitian selanjutnya khususnya mengenai Non Performing Loan NPL.
D. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Dalam penelitian ini penulis membatasi analisis dengan menggunakan data kolektibilitas kredit PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin
dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006.
2. Lokasi dan Waktu Penelitan
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 16D Medan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2007 dan selesai pada bulan Desember 2007.
3. Jenis Data
Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder berupa data atau informasi yang diperoleh dari objek penelitian berupa sejarah perusahaan, struktur
organisasi, laporan keuangan, dan dokumen yang berkaitan dengan kredit. Data sekunder juga didukung data primer yang merupakan hasil wawancara untuk
menyempurnakan data sekunder.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis memakai beberapa metode pengumpulan data, yaitu:
a. Studi dokumentasi, dilakukan dengan menelitit dokumen-dokumen berupa
laporan mengenai kredit perusahaan dan bahan tulisan dari perusahaan serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian.
b. Wawancara interview, yaitu melakukan wawancara langsung dengan pihak
perusahaan seperti staf dan karyawan yang dianggap berwenang memberikan keterangan yang dibutuhkan.
5. Metode Analisis Data
Penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan formulasi matematik berupa formulasi untuk mencari rasio
Performing Loan PL dan Non Performing Loan NPL yang menghasilkan output analisis berupa besara-besaran kuantitatif yang secara langsung maupun
tidak langsung menjawab permasalahan yang ada.
BAB II
Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
USU Repository © 2009
URAIAN TEORITIS
A. Pengertian Bank
Pengertian bank pada awal dikenalnya adalah meja tempat menukar uang. Pengertian berkembang menjadi tempat penyimpanan uang sesuai dengan
kegiatan bank pada saat itu, namun semakin modernnya perkembangan dunia perbankan, maka pengertian bank berubah pula.
Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kasmir 2004:9, bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya
adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya.
Berdasarkan beberapa pengertian bank di atas dapat disimpulkan bahwa bank memiliki fungsi sebagai lembaga perantara keuangan antara masyarakat
yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Masyarakat kelebihan dana adalah masyarakat yang memeiliki dana yang berlebih kemudian
disimpan di bank. Dana simpanan masyarakat ini disalurakan kembali oleh bank kepada masyarakat yang kekurangan dana membutuhkan dana. Masyarakat
yang kekurangan dana dapat menggunakan pinjaman ke bank atau biasa disebut dengan kredit.
B. Pengertian Kredit