Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan financial intermediaries, sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian, dalam fungsinya mentransfer dana-dana loanable funds dari penabung lenders kepada peminjam borrowers. Mengkaji peranan bank sebagai lembaga intermediasi, memiliki fungsi sebagai perantara keuangan. Dalam peranannya, terdapat hubungan antara bank dan nasabah didasarkan pada dua unsur yang saling terkait, yaitu hukum dan kepercayaan. Suatu bank hanya dapat melakukan kegiatan dan mengembangkan banknya apabila masyarakat percaya untuk menempatkan uangnya dalam produk- produk perbankan yang ada pada bank tersebut. Berdasarkan kepercayaan masyarakat tersebut, bank dapat memobilisasi dana dari masyarakat untuk ditempatkan di banknya dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa perbankan. PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin bergerak dalam usaha jasa perbankan, dimana PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin memberikan pelayanan jasa kepada para nasabahnya dalam berbagai bentuk. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan bank tersebut adalah dalam bentuk pemberian fasilitas kredit kepada para nasabahnya. Fasilitas kredit yang diberikan adalah dalam bentuk kredit konsumsi consumer loan dan Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008. USU Repository © 2009 kredit usaha mikro yang terdiri dari berbagai jenis dan masing-masing jangka waktu penagihannya tidak sama. Besarnya realisasi kredit yang disalurkan oleh PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin tidak selalu sama setiap tahunnya. Realisasi kredit tersebut kemudian akan menghasilkan kualitas dari masing-masing jenis kredit yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu kredit lancar, kredit dalam perhatian khusus, kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Penggolongan kualitas kredit kolektibilitas kredit tersebut didasarkan kepada tingkat kelancaran pembayaran kewajiban, baik bunga maupun pokok pinjaman. Berdasarkan penggolongan kualitas kredit tersebut nantinya akan dapat diketahui rasio Non Performing Loan NPL dan Performing Loan PL atas kredit yang telah disalurkan. Berikut adalah Laporan Kolektibilitas Kredit pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin yang berisikan anggaran kredit, realisasi kredit, rasio Performing Loan PL, dan rasio Non Performing Loan NPL. Tabel 1.1 Kualitas Kredit Tahun 2002 sd Tahun 2006 Tahun Anggaran Kredit Realisasi Kredit Persentase Kualitas Kredit PL NPL 2002 2003 2004 2005 2006 30.000.000.000 30.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 45.000.000.000 27.083.147.226 30.159.805.200 33.828.320.400 40.742.558.800 44.227.572.800 95,11 94,96 95,27 94,32 95,19 4,89 5,04 4,73 5,68 4,81 Sumber : PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin Data diolah. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi kredit mengalami peningkatan setiap tahunnya, tetapi realisasi kredit tersebut tidak sesuai dengan Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008. USU Repository © 2009 anggaran yang telah ditetapkan. Adakalanya realisasi tidak mencapai anggaran dan adakalanya pula melebihi anggara yang telah ditetapkan. Namun jika dilihat dari kualitas kredit yang diberikan menunjukkan bahwa persentase kredit bermasalah hingga melebihi 5 terjadi pada tahun 2003 dan 2005. Peningkatan rasio Non Performing Loan NPL yang paling besar terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 5,68, hal ini menunjukkan bahwa kredit yang disalurkan memiliki resiko yang tinggi. Permasalahan kredit pada umumnya terjadi karena kurangnya analisis bank dalam pemberian kredit. Penilaian atas pemberian kredit yang terlalu longgar dan kurang selektif, serta kelengkapan administrasi nasabah sering tidak lengkap dan akurat sehingga terjadi taksiran nilai barang yang dijaminkan tidak tepat. Untuk itu perlu adanya pengamanan kredit melalui analisis dalam pemberian kredit dan peningkatan sistem penagihan piutang baik secara langsung maupun melalui proses hukum. Kesemua ini adalah untuk meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan pembiayaan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Non Performing Loan NPL pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin.

B. Perumusan Masalah