Sejarah Bank Mandiri PT. BANK MANDIRI PERSERO TBK

Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008. USU Repository © 2009

A. Sejarah Bank Mandiri

PT. Bank Mandiri Persero Tbk didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan atas Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tertanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akte Nomor 10 Notaris Sutjipto, SH tanggal 2 Oktober 1998. Akte pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan Nomor C2.16561 HT 01.01 Tahun 1998 tanggal 12 Oktober 1998 serta diumumkan pada Tambahan Nomor 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 97 tanggal 4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui pengambilalihan hampir seluruh saham Pemerintah Republik Indonesia di PT. Bank Bumi Daya Persero, PT. Bank Dagang Negara Persero, PT. Bank Ekspor Impor Indonesia Persero, PT. Bank Pembangunan Indonesia Persero, dan setoran tunai Pemerintah. Secara legal bergabung ke Bank Mandiri pada tanggal 31 Juli 1999. Bank-bank yang sahamnya diambil alih tersebut selanjutnya disebut sebagai Bank Peserta Penggabungan Pemerintah Republik Indonesia dengan bantuan IMF, Bank Dunia, dan Asian Development Bank ADB, telah menetapkan kebijaksanaan dan program rekapitulasi bank umum baik swasta maupun pemerintah. Disamping itu Pemerintah Republik Indonesia juga telah membentuk BPPN Badan Penyehatan Perbankan Nasional sebagai salah satu unit pelaksanaannya untuk melaksanakan penyehatan sektor perbankan nasional. Penggabungan keempat bank pemerintah ini menghasilkan asset sebesar Rp. 205.436.051.000.000,- sehingga menempatkan PT. Bank Mandiri Persero Tbk sebagai bank terbesar di Indonesia saat ini. Merger tersebut juga merupakan Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008. USU Repository © 2009 langkah penting untuk memungkinkan dunia perbankan untuk membantu pemulihan ekonomi Indonesia. Dengan dilakukannya restrukturisasi sebelum merger dan kapitalisasi, maka saat merger secara hukum sudah dilaksanakan. Tertanggal 1 Agustus 1999 Bank Mandiri beroperasi sebagai bank hasil merger dan seluruh jaringan cabang dari Bank Peserta Penggabungan akan menjadi kantor cabang Bank Mandiri dipimpin oleh seorang Direktur utama. Salah satu jaringan cabang dari Bank Peserta Penggabungan tersebut adalah Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin. Jumlah jaringan Bank Mandiri di Indonesia saat ini berjumlah 2560 untuk ATM, 4 kantor cabang luar negeri, 1 kantor perwakilan luar negeri, dan kantor cabang dalam negeri berjumlah 909 yang terdiri dari 10 kantor wilyah, 54 kantor hub, 98 kantor community, 334 kantor spoke, 423 kantor cash outlet. Kegiatan usaha Bank Mandiri Persero Tbk akan memusatkan diri pada kegiatan perbankan ritel. Selain itu Bank Mandiri juga akan memberi pelayanan kepada perusahaan-perusahaan kecil dan menengah serta sektor korporasi pada umumnya.

B. Visi dan Misi