Kolektibilitas Kredit PT. BANK MANDIRI PERSERO TBK

Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008. USU Repository © 2009 d. 100 dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi nilai agunan.

F. Kolektibilitas Kredit

Penggolongan kolektibilitas kredit menurut PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Medan Zainul Arifin adalah sebagai berikut: 1. Kredit Lancar, yaitu kredit yang pembayarannya tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit. 2. Kredit Dalam Perhatian Khusus, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga sampai dengan 90 hari. 3. Kredit Kurang Lancar, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari. 4. Kredit Diragukan, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari. 5. Kredit Macet, yaitu terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari. Berdasarkan penggolongan kolektibilitas kredit tersebut di atas maka kualitas kredit berdasarkan kolektibilitas tersebut dibagi dalam dua kelompok, yaitu: 1. Non Performing Loan NPL, dikatakan baik dengan syarat maksimal 5 dari total kredit NPL5. 2. Performing Loan PL, dikatakan baik dengan syarat minimal 95 dari total kredit PL95. Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008. USU Repository © 2009 Berikut rumus perhitungan rasio NPL dan PL: NPL = Kredit Kurang Lancar + Kredit Diragukan + Kredit Macet x 100 Total Kredit PL = Kredit Lancar + Kredit Dalam Perhatian Khusus x 100 Total Kredit Gusnita Sari : Analisis Kredit Ditinjau dari Posisi Non Performing Loan pada PT. Bank Mandiri PERSERO tbk Cabang Medan Zainul Arifin, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

A. Analisis Anggaran Kredit dan Realisasi Kredit

1. Analisis Perbandingan Anggaran Kredit dan Realisasi Kredit Tahun 2002 sampai dengan Tahun 2006. Tabel 4.1 Analisis Perbandingan Anggaran Kredit dan Realisasi Kredit Tahun 2002 sampai dengan Tahun 2006 Tahun Anggaran Kredit Realisasi Kredit Selisih Persentase Kenaikan Rp Rp Realisasi Kredit 2002 30.000.000.000 27.083.147.226 90,28 2.916.852.774 9,72 - 2003 30.000.000.000 30.159.805.200 100,53 -159.805.200 -0,53 11,36 2004 40.000.000.000 33.828.320.400 84,57 6.171.679.600 15,43 12,16 2005 40.000.000.000 40.742.558.800 101,86 -742.558.800 -1,86 20,44 2006 45.000.000.000 44.227.572.800 98,28 772.427.200 1,72 8,55 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa selama lima tahun realisasi kredit mengalami kenaikan, namun besarnya persentase kenaikan realisasi kredit setiap tahunnya tidak sama. Pada tahun 2003 realisasi kredit naik sebesar 11,36, pada tahun 2004 naik sebesar 12,16, pada tahun 2005 naik sebesar 20,44, dan tahun 2006 naik sebesar 8,55. Peningkatan realisasi kredit yang paling besar terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 20,44, dan peningkatan realisasi kredit yang paling kecil terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 8,55, sementara persentase kenaikan realisasi kredit rata-rata adalah sebesar 10,55. Besarnya realisasi kredit tiap tahunnya tidak selalu sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan oleh pihak bank. Pada tahun 2002 realisasi kredit tidak mencapai anggaran yang telah ditetapkan sehingga pada tahun 2003 anggaran