Pengumpulan Data Proses Pembentukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan

dengan peraturan perundang-undangan diatasnya serta melakukan analisis terhadap RTRW Kota Medan 1995-2005 dan data skunder lainnya untuk menemukan isu strategis serta permasalahan yang ada di Kota Medan. Proses analisis terhadap data awal juga dilakukan terhadap RTRW Nasional dan RTRW Provinsi agar kebijakan yang dimuat RTRW Kota Medan disusun tidak bertentangan dengan kebijakan yang telah disusun oleh Pusat dan Provinsi. Hasil dari proses ini terdiri atas perangkat survei, metode pengumpulan data, rencana kerja, isu strategis pembangunan serta gagasan pengembangan kota.

2. Pengumpulan Data

Untuk keperluan pengenalan karakteristik wilayah kota dan penyusunan rencana struktur dan pola ruang kota, dilakukan pengumpulan data primer dan skunder. Proses pengumpulan data ini juga dilakukan oleh konsultan Pengumpulan data primermeliputi : a. Jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner, wawancara langsung dan seminar. Proses ini dilakukan dengan melibatkan masyarakatperwakilan masyarakat dengan pertimbangan bahwa RTRW ini ditujukan untuk pengaturan kehidupan masyarakat Kota Medan jadi masyarakat harus dilibatkan dalam pembuatannya. Alasan lain adalah keterlibatan masyarakat dalam proses penyusunan RTRW Kota merupakan sebuah ketentuan Universitas Sumatera Utara yang telah diatur dalam pearturan perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan terkait antara lain Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, PP No. 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang, UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Hal ini dinyatakan oleh Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda Kota Medan dalam wawancara pada 28 Mei 2014 : “... jadi pengumpulan data ini dilakukan konsultan tapi tetap kita mendampingi dilakukan dengan melibatkan masyarakat dari berbagai golongan ya, kan masyarakat yang nantinya merasakan RTRW ini jadi harapannya mereka terlibat dalam proses ini. Lagi pula kan dalam peraturannya memang harus ada dilakukan jaring aspirasi.” .”Wawancara dengan Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda Kota Medan, 28 Mei 2014 Pernyataan ini diperkuat oleh Kepala Sub Dinas Tata Kota Dinas TRTB Kota Medan dalam wawancara pada 28 Mei 2014 : “... pada proses pengumpulan data itu peran serta masyarakat sangat dibutuhkan karena pertama, yang mau diatur dengan adanya RTRW ini kan masyarakat dan yang kedua, syarat sahnya RTRW ini adalah adanya pelibatan masyarakat.” Wawancara dengan Kepala Sub Dinas Tata Kota Dinas TRTB Kota Medan, 28 Mei 2014 b. Kunjungan langsung ke seluruh wilayah kota yang dilakukan oleh konsultan. Kunjungan ini dilakukaan bersamaan dengan penyebaran kuesioner yang skala kedalamannya adalah kelurahan. Jadi, selain mendapatkan data melalui kuesioner yang disebarkan di seluruh kelurahan di Kota Medan, konsultan juga mendapatkan informasi riil mengenai kondsi fisik dan non fisik dari hasil observasi lapangan yang dilakukan. Universitas Sumatera Utara Selain melakukan pengumpulan data primer, data skunder juga merupakan hal yang dibutuhkan dalam penyusunan RTRW ini.Kegiatan ini dilakukan oleh konsultan langsung dengan mengunjungi instansi terkait, untuk beberapa data yang berasal dari luar lingkungan pemerintah daerah konsultan berkordinasi dengan Bappeda dalam melakukan pengumpulan data.Data yang dikumpulkan konsultan merupakan data fisik dan non fisik yang ada di Kota Medan.Pertama, peta yang terdiri atas peta rupa bumi, foto satelit, peta batas wlayah administrasi, peta potensi sumberdaya, dan peta analisis kebencanaan.Kedua, informasi dan data mengenai kenijakan yang terkait dengan penataan ruang RPJP, RPJM, RTRW Nasiolan, RTRW Provinsi, RTRW Kota Medan 1995- 2005, data kependudukan, data anggaran daerah dalam bidang pembangunan, data perekonomian wilayah data mengenai srana, prasaana serta utilitas wilayah. Pengumpulan data utilitas wilayah difasilitasi oleh Bappeda melalui FGD yang dilakukan Bappeda.Namun, menurut Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda kegiatan FGD ini kurang maksimal karena pihak utilitas tidak memberikan data yang dibutuhkan. Hasil dari proses pengumpulan data ini adalah kumpulan data yang didokumentasikan dalam Buku Data dan nantinya akan digunakan untuk proses analisis. Universitas Sumatera Utara

3. Analisis Data