Publikasi Efektif Penyelenggaraan Demokrasi Partisipatif dalam Pembentukan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

BAB VI DEMOKRASI PARTISIPATIF DALAM PENYUSUNAN RTRW KOTA MEDAN TAHUN 2011-2031 Muatan Perda Kota Medan No. 13 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Medan Tahun 2011-2031 memiliki pengaruh yang besar bagi seluruh stakehoder yang ada di Kota Medan dalam hal pembangunan baik fisik maupun non fisik. Apalagi mengingat RTRW tersebut berlaku selama dua puluh tahun, oleh karena itu partisipasi seluruh stakeholder merupakan hal yang penting dalam penyusunan RTRW tersebut.

VI.1. Publikasi Efektif

Publikasi mengenai sebuah proses pengambilan keputusan publik yang akan atau sedang dilaksanakan merupakan proses penyebaran informasi dari pemerintah yang dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan kekuatan politik masyarakat. Informasi yang diterima dapat digunakan publik untuk menganalisis permasalahan dalam hidupnya serta memberikan solusi yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Publikasi informasi bukan sekedar pemberitahuan isu atau permasalahan yang akan diselesaikan pemerintah dalam bentuk kebijakan publik, publikasi informasi haruslah dilakukan secara efektif sebagai upaya penyadaran masyarakat untuk terlibat dalam menentukan keputusan publik yang akan mempengaruhi kehidupannya. Selain itu, publikasi efektif juga akan memudahkan pemerintah dalam mengumpulkan masukan dari masyarakat dalam proses penyusunan sebuah kebijakan publik karena masyarakat Universitas Sumatera Utara sudah mengetahui dan sadar mengenai apa masalah dan atau kebutuhan mereka serta bagaimana solusi yang tepat diberikan dalam hal ini nantinya akan dituangkan dalam sebuah kebijakan publik. Salah satu saluran yang digunakan pemerintah Kota Medan untuk berkomunikasi dengan seluruh stakeholder yang ada di Kota Medan adalah melalui website resmi pemerintah Kota Medan dengan alamat www.pemkomedan.go.id. Semua aktivitas yang berkaitan dengan rencana, kegiatan, dan laporan kegiatan yang dilakukan seluruh instansidinas yang berada di naungan Pemerintah Kota Medan termasuk juga rancangan daerah dan lembaran daerah yang berbentuk peraturan daerah idealnya di publikasikan pada situs tersebut sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat Kota Medan. Situs ini merupakan situs yang terbuka sehingga seluruh masyarakat dapat mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan. Situs ini tidak dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mempublikasikan penyusunan RTRW 2011-2031 karena di awal penyusunan pada tahun 2006 situs tersebut belum ada. Namun pada tahun berikutnya dimana situs telah diresmikan, situs ini juga belum digunakan pemerintah untuk mensosialisasikan bahwa pemerintah sedang melakukan penyusunan RTRW. Hal ini diakui oleh Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda bahwa dalam penyusunan RTRW 2011-2031 tidak ada sosialisai yang memanfaatkan situs resmi pemerintah Kota Medan tersebut. Upaya sosialisasi terhadap rencana penyusunan RTRW Kota Medan dilakukan secara melalui media cetak oleh Panitia Pengadaan Bappeda Kota Universitas Sumatera Utara Medan.Namun upaya ini tidak efektif karena jangkauan informasi tidak menyentuh seluruh masyarakat. Sosialisasi penyusunan yang dilakukan Panitia Pengadaan merupakan pemberitaan akan dilaksanakannya tender penyusunan RTRW Kota Medan, jadi hanya kalangan tertentu saja yaitu pihak konsultan yang bergerak dibidang penyusunan kebijakan publik saja yang tertarik pada pemberitaan tersebut. Meski pemerintah mengakui bahwa partisipasi dari seluruh stakeholderdi Kota Medan sangat dibutuhkan sebagai masukan untuk RTRW tersebut agar RTRW yang disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tetapi upaya sosialisasi yang dilakukan pemerintah mengenai akan diadakannya penyusunan RTRW hanya dilakukan pemerintah lewat koran saja. Minimnya upaya sosialisasi ini tidak sejalan dengan pendapat pemerintah mengenai pentingnya partisipasi publik dalam penyusunan RTRW tersebut. Sikap partisipatif dan upaya melibatkan masyarakat dalam pembuatan RTRW ini justru datang dari kalangan pers dengan melakukan pemberitaan proses penyusunan RTRW dan substansi yang dibahas tapi tidak mendetail. Dalam hal ini pers menjadi media komunikasi tidak langsung antara masyarakat dengan pemerintah. Namun hal ini juga tidak dapat dikatakan sebagai proses sosialisasi yang efektif karena tidak semua masyarakat memahami RTRW dengan baik. Ini terlihat dari pemberitaan yang terdapat dalam beberapa situs pemberitaan di Kota Medan, yang disampaikan masyarakat hanya seputar keluhan masyarakat mengenai ligan ngkungan tempat tinggal mereka seperti jalanan rusak, banjir, dan nlainnya. Universitas Sumatera Utara Sosialisasi mengenai penyusunan RTRW Kota Medan juga dilakukan oleh pihak Non Government Organization NGO. NGO seperti Wahana Lingkungan Hidup Walhi melakukan forum sosialisasi yang berkaitan dengan materi maupun proses penyusunan RTRW. Seperti yang dinyatakan oleh pengurus Walhi Sumatera Utara : “... pada saat penyusunan RTRW Walhi berpartisipasi dalam hal melakukan sosialisasi di masyarakat mengenai RTRW yang sedang disusun. Ada juga kita melakukan diskusi, itu kita lakukan dengan mengundang seluruh stakeholder yang terkait dengan RTRW termasuk pemerintah dengan tujuan pemerintah mendengarkan masukan yang ada di publik.” Wawancara dengan Sahrul Manik, Walhi Sumatera Utara, 10 Juli 2014 Mengenai akses untuk mendapatkan rancangan materi teknis maupun Ranperda, pemerintah tidak mensosialisasikannya melalui situs resmi pemerintah maupun sarana publikasi lain. Oleh Kasubid Lingkungan hidup dinyatakan bahwa pemko Medan tidak memanfaatkan situs e-government milik pemko Medan untuk menyebarkan naskah materi teknis maupun naskah Ranperda.Oleh pihak NGO dinyatakan bahwa untuk mendapatkan naskah Ranperda dibutuhkan akses dengan DPRD. Berikut pernyataan pihak Wahi Sumatera Utara : “... untuk mendapatkan informasi apa pun dari pemerintah kita itu harus jemput bola istilahnya. Walaupun kata pemerintah tidak tertutup saluran partisipasi tapi kita harus tau kan apa yang ingin disampaikan? Maka dari itu kita harus datang ke pemko mendapatkan informasi tentang RTRW atau menghubungi kenalan yang ada di pemko.Untuk naskah Ranperda sendiri kita mendapat dari DPRD.” Wawancara dengan Sahrul Manik, Walhi Sumatera Utara, 10 Juli 2014 Fakta-fakta ini menjelaskan penjelasan bahwa penjelasan mengenai penyusunan RTRW Kota Medan belum dilakukan dengan baik.Pentingnya Universitas Sumatera Utara sosialisasi penyusunan RTRW oleh pemerintah masih sebatas ketentuan normatif, diatur dalam peraturan perundangan, namun belum dipraktikkan oleh pihak yang bertanggung jawab melakukan sosialisasi dalam hal ini pemerintah.

VI.2. Pelibatan Stakeholder