Gambar5.4 Proses Legislasi Perda RTRW Kota Medan Tahun 2011- 2031
Sumber : Penelitian Fitri, 2014
a. Rekomendasi Gubernur Sumatera Utara
Sebagai salah satu dokumen yang harus ada pada saat pengajuan subsatansi ke Kementerian PU, maka sebelumnya Pemerintah Daerah
Kota Medan melakukan permohonan rekomendasi terhadap RTRW Kota Medan kepada Gubernur Sumatera Utara. Dokumen yang dilampirkan
ketika mengajukan permohonan ini adalah : •
Rancangan Perda Kota Medan tentang RTRW Kota Medan. •
Berita acara Konsultasi Publik RTRW Kota Medan.
Rancangan Perda disiapkan oleh
SKPD yang ditunjuk oleh
Walikota
Pengajuan Rancangan Perda kepada BKPRD
Provinsi untuk di bahas dan mendapat
Rekomendasi Gubernur Hasil pembahasan
berupa rekomendasi Gubernur diterima dan
disampaikan walikota ke Kementerian PU
untuk dikonsultasikan bersama BKTRN
Ranperda disahkan menjadi Perda oleh
Sekretaris Daerah Ranperda yang telah
disetujui bersama DPRD diajukan lagi kepada
Gubernur untuk dievaluasi
Hasil uji substansi di Kementeria PU diterima
oleh walikota dan disampaikan ke DPRD
untuk mendapatkan kesepakatan bersama
dengan DPRD
Universitas Sumatera Utara
• Berita acara Pemaduserasian RTRW Kota Medan dengan RTRW
daerah yang berbatasan dalam hal ini RTRW Kabupaten Deli Serdang tertanggal 4 November 2009.
RTRW yang diajukan untuk mendapatkan rekomendasi Gubernur Sumatera Utara adalah RTRW yang telah disempurnakan pada tahun
2008. Rekomendasi atas RTRW Kota Medan dengan surat rekomendasi Gubernur No. 050551 tertanggal 17 Juli 2009 diberikan setelah melalui
proses pembahasan bersama BKPRD Provinsi Sumatera Utara dan BKPRD Kota Medan dan juga dihadiri stakeholder dari pihak tenaga
ahli, akademisi, dan perwakilan masyarakat umum pada tanggal 11 Juni 2009. Rekomendasi Gubernur atas RTRW tersebut diberikan dengan
beberapa catatan penyempurnaan terhadap muatan substansi RTRW Kota Medan 2008-2028 agar ditindaklanjuti.Lembar Rekomendasi
Penyempurnaan RTRW Kota Medan Tahun 2008-2028 b. Persetujuan Substansi oleh Kmeneterian PU
Untuk menjamin kesesuaian muatan teknis Perda RTRW di daerah makan perlu dilakukan persetujuan substansi terhadap rancangan
RTRW yang telah disusun daerah.Uji substansi ini dilakukan oleh Kementrian PU yang pembahasannya dilakukan bersama BKTRN
Badan Kordinasi Tata Ruang Nasional. Pengaturan mengenai proses uji substansi ini dimuat dalam Permen PU No. 11 Tahun 2009 tentang
Pedoman Persetujuan Substansi dalam Penetapan Ranperda tentang RTRW KabupatenKota beserta Rencana Rincinya. Untuk melakukan
Universitas Sumatera Utara
proses uji substansi ini dijelaskan dalam Permen PU No. 11 Tahun 2009 dalam Pasal 14 bahwa Ranperda RTRW harus telah melalui proses
pembahasan di BKPRD Kota dan kemudian mendapatkan rekomendasi Gubernur. Untuk pelaksanaan di Kota Medan sendiri mengenai proses uji
substansi ini dijelaskan oleh Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda Kota Medan sebagai berikut :
“... kami susun Ranperda RTRW, kemudian minta rekomendasi gubernur dengan melampirkan laporan konsultasi publik dan
Kesepakatan Bersama dengan Daerah Berbatasan. Kemudian ada persetujuan gubernur setelah itu baru kami minta
persetujuan substansi ke Kementerian PU dengan melampirkan rekomendasi gubernur dan Kesepakatan Bersama dengan
Daerah Berbatasan. Tapi data yang kita sampaikan ke provinsi itu data yang kita kerjakan pada tahun 2008 saja, kalau 2006
kan masih ada yang perlu diperbaiki. Pokoknya semua prosedur kita ikuti.”Wawancara dengan Kasubid Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup Bappeda, 28 Mei 2014.
Dalam melakukan permohonan persetujuan substansi ke Kementerian PU ada beberapa dokumen yang dilampirkan Pemerintah
Daerah Kota Medan adalah : •
Rancangan Perda Kota Medan tentang RTRW yang telah mendapatkan rekomendasi Gubernur Sumatera Utara.
• Rekomendasi Gubernur Sumatera Utara terhadap Rancangan Perda
RTRW Kota Medan dengan surat rekomendasi No. 050551 tertanggal 17 Juli 2009.
• Berita acara Konsultasi Publik RTRW Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
• Berita acara Pemaduserasian RTRW Kota Medan dengan RTRW daerah
yang berbatasan dalam hal ini RTRW Kabupaten Deli Serdang tertanggal 4 November 2009.
Persetujuan Substansi atas Ranperda RTRW Kota Medan diajukan oleh Walikota Medan kepada Kemeterian PU tertanggal 6
Oktober 2009 diterbitkan oleh Kementerian PU tertanggal 20 Oktober 2010. Proses pengajuan permohonan sampai dengan diterbitkannya surat
persetujuan substansi menghabiskan waktu selma satu tahun. Menurut Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda Kota Medan hal ini
terjadi karena adanya penetapan Kota Medan sebagai Kota Minapolitan yang dilakukan tahun 2009 namun diakui beliau Pemerintah Daerah Kota
Medan sendiri baru mengetahuinya tahun 2010 ketika melakukan permohonan persetujuan substansi di Kementrian PU. Hal ini
menyebabkan dilakukannya lagi proses penyempurnaan materi Rancangan RTRW Kota Medan dengan memasukkan materi yang
berkaitan dengan status Medan sebagai kota Minapolitan. “... pada tahun 2010 itu kan kita sedang mengajukan
permohonan persetujuan substansi ke pusat. Tapi rancangan RTRW kita dikembalikan lagi karena harus mengadopt konsep
Kota Medan sebagai Kota Minapolitan, jadi adanya perekonomian dibidang perikanan.Nah, materinya harus
ditambah lagi itu.Setelah itu kita ajukan lagi ke pusat supaya persetujuan substansi kita dikeluarkan.” Wawancara dengan
Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda Kota Medan, 6 Mei 2014
Universitas Sumatera Utara
Persetujuan substansi terhadap rancangan RTRW Kota Medan diterbitkan Kementerian PU dengan surat berNo. HK 01 03-Dr924
tertanggal 20 Oktober 2010.
c. Persetujuan Bersama oleh DPRD dan Pemerintah Kota Medan