BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
IV.1. Gambaran Umum Kota Medan
Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di provinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis
secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintah daerah
45
45
http:www.pemkomedan.go.id
.Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif
dekat dengan kota-kota negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan
diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar.Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007
diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa.Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota
Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regionalnasional. Secara umum ada 3 tiga faktor utama yang mempengaruhi
kinerja pembangunan kota, 1 faktor geografis, 2 faktor demografis dan 3 faktor sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan lainnya,
yang secara simultan mempengaruhi daya guna dan hasil guna pembangunan kota termasuk pilihan-pilihan penanaman modal investasi.Sesuai dengan dinamika
Universitas Sumatera Utara
pembangunan kota, luas wilayah administrasi Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951, Walikota Medan mengeluarkan Maklumat
Nomor 21 tanggal 29 September 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan dengan 59 Kelurahan. Maklumat
Walikota Medan dikeluarkan menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66IIIPSU tanggal 21 September 1951, agar daerah Kota Medan
diperluas menjadi tiga kali lipat. Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973 Kota Medan kemudian mengalami pemekaran
wilayah menjadi 26.510 Ha yang terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan.
Berdasarkan luas administrasi yang sama maka melalui Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor 1402271PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan
melakukan pemekaran Kelurahan menjadi 144 Kelurahan. Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor
140.222772.K1996 tanggal 30 September 1996 tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi
Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan administrative ini Kota Medan kemudian
tumbuh secara geografis, demografis dan sosial ekonomis Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan
berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan
Universitas Sumatera Utara
dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di
dunia.Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya alam SDA, Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan.
Karenanya secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli
Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai
kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya Di samping itu sebagai daerah yang pada
pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa,
baik perdagangan domestik maupun kuar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan
secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. Perkembangan Kota Medan dengan dua kutub pertumbuhan secara fisik
merupakan aspirasi masyarakat yang merasakan adanya ketimpangan pembangunan secara fisik di daerah Utara Kota Medan dibandingkan dengan
daerah yang dekat dengan pusat kota yang telah ada sebelumnya. Aspirasi ini diserap oleh pemerintah kota dengan baik dan diwujudkan dalam bentuk
dibangunnya sebuah kutub pertumbuhan baru di daerah Utara kota Medan, yang dikenal dengan istilah “Pusat Utara”.
Universitas Sumatera Utara
IV.1.1. Geografi dan Demografi
Karakteristik Kota Medan didukung oleh luas wilayah 265,10 km
2
atau 3,6 persen dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Secara administratif,Kota Medanberbatasan dengan Selat Malaka di sebelah utara,
dan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur, barat, serta selatan. Kota Medan sebagai pusat pemerintahan Provinsi Sumatera
Utara memiliki posisi strategis yang semakin menguat baik secara regional maupun nasional. Posisi ini menjadi modal dasar dalam pembangunan kota.
Secara astronomis, Kota Medan terletak pada posisi koordinat 2
.27’ – 2 .47’Lintang Utara dan 98
.35’ – 98 44’ Bujur Timur dengan
ketinggian 2,5 – 37,5 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan tanah 0 - 4. Sebagian wilayah Kota Medan pada 2,5 – 5,0 meter berada pada
tanah rawa yang ditumbuhi oleh pohon-pohon. Kota Medan, sebagai salah satu pusat perekonomian regional
terpenting di pulau Sumatera dan salah satu dari tiga kota metropolitan terbesar di Indonesia, memiliki kedudukan, fungsi dan peranan strategis
sebagai pintu gerbang utama bagi kegiatan jasa perdagangan dan keuangan secara regionalinternasional di kawasan barat Indonesia, yang didukung
oleh ketersediaan Bandara Polonia dan Pelabuhan Laut Belawan serta infrastruktur dan utilitas kota lainnya.
Kota Medan secara administratif pemerintahan saat ini terdiri dari 21 Kecamatan dengan151
Kelurahan, yang
terbagi atas
Universitas Sumatera Utara
2.001 lingkungan. Berdasarkan batas wilayah administratif, Kota Medan relatif kecil dibanding kota lainnya, tetapi posisi secara ekonomi regional
Kota Medan sangat penting karena berada dalam wilayah hinterland dengan basis ekonomi sumberdaya alam yang relatif besar dan beragam, serta
dukungan kepelabuhanan. Dibanding kota besar lainnya, Kota Medan memiliki keterbatasan
ruang sebagai akibat bentuk wilayah administrastif yang ramping di tengah. Dengan keterbatasan ruang tersebut, daya dukung lingkungan perkotaan
menjadi kurang optimal terutama hambatan alamiah dalam pengembangan wilayah utara Kota Medan, khususnya dalam penyediaan prasarana dan
sarana perkotaan. Kondisi tersebut juga menyebabkan cenderung kurang seimbangnya dan kurang terpadunya penataan ruang kota di bagian utara
dan bagian selatan. Kondisi klimatologi Kota Medan menunjukkan bahwa suhu
minimum rata-rata 23,0°C - 24,1°C dan suhu maksimum rata-rata 30,6°C- 33,1°C. Kelembaban udara Kota Medan rata-rata 78-82. Kecepatan angin
rata-rata sebesar 0,42 msec dan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 100,6 mm. Hari hujan di Kota Medan pada tahun 2009 rata-rata perbulan 19
hari dengan rata-rata curah hujan per bulannya berkisar antara 211,67 mm- 230,3 mm. Kecenderungan utama yang harus diantisipasi dari sisi iklim
daerah adalah potensi bencana alam seperti suhu udara yang cenderung terus meningkat, angin kencang, dan potensi banjir akibat curah hujan yang
terus meningkat ataupun banjir kiriman dari daerah hulu.
Universitas Sumatera Utara
Kota Medan secara hidrologi dipengaruhi dan dikelilingi oleh beberapa sungai besar dan anak sungai seperti sungai percut, sungai deli,
sungai babura, sei belawan dan sungai-sungai lainnya. Sungai-sungai yang melintas di Kota Medan mempengaruhi bentuk fisik, ruang dan lingkungan
serta berdampak pada pola perkembangan Kota Medan.Sungai-sungai tersebut sampai saat ini masih digunakan sebagai salah satu sumber air
untuk sebagian masyarakat yang tinggal di daerah sekitar aliran sungai, sekaligus berfungsi sebagai drainase primer dalam rangka pengendalian
banjir, serta tempat pembuangan air hujan. Tantangan yang dihadapi adalah fungsi sungai yang cenderung semakin terbatas akibat pendangkalan dan
degradasi lingkungan.
IV.1.2. Visi dan Misi Kota Medan
Secara umum arah dan agenda pembangunan kota mengacu kepada visi
46
1. Jangka Panjang Visi 2025 berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2009 :
Kota Medan yang maju, sejahtera, religius dan berwawasan lingkungan Indikasi : Income perkapita Rp 72 Juta tahun
:
2. Jangka Menengah Visi 2015 : Kota Medan menjadi Kota Metropolitan
yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera Misi Pemerintah Kota Medan Tahun 2011: Melaksanakan
percepatan dan perluasan pembangunan kota terutama pada 6 enam aspek dasar, yaitu :
46
http:www.pemkomedan.go.idpemerintah_visi.php
Universitas Sumatera Utara
1. Pelayanan pendidikan baik akses, kualitas maupun manajemen
pendidikan yang semakin baik, sehingga dapat menciptakan lulusan yang unggul.
2. Perbaikan infrastruktur, utamanya perbaikan jalan kota, jalan lingkungan,
taman kota dan drainase serta penataan pasar tradisional secara simultan. 3.
Pelayanan kesehatan, baik akses, mutu maupun manajemen kesehatan yang semakin baik.
4. Peningkatan pelayanan administrasi public terutama pelayanan
KTPKKAkte kelahiran dan perizinan usaha. 5.
Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil PNS untuk meningkatkan kapasitas dan prestasi kerjanya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
masing-masing. 6.
Menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan. Catatan : Misi ini tidak ringan dan pencapaiannya akan dipengaruhi faktor eksternal dan
internal. Untuk itu, kita harus bekerja lebih efektif.
Universitas Sumatera Utara
IV.1.3. Susunan Organisasi Pemerintah Kota Medan Gambar 4.1 Susunan Organisasi Pemerintah Kota Medan
1. Walikota
Walikota merupakan kepala daerah untuk daerah kota yang menjalankan penyelenggaraan pemerintah dan melaksanakan kebijakan-kebijakan
pemerintahan kota yang ditetapkan bersama-sama dengan DPRD. Walikota merupakan sebuah jabatan politis bukan Pegawai Negeri Sipil
yang sejajar dengan Bupati dalam daerah kabupaten dan dipilih melalui Pemilihan Umum Daerah PILKADA.
2. Sekretaris Daerah
Sekretaris Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah Kota yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Walikota.
Sekretaris daerah mempunyai tugas membantu walikota dibidang hukum dan perundang-undangan, organisasi dan tatalaksana, hubungan
masyarakat, protokol serta fungsi pemerintah umum lainnya yang tidak tercakup dalam tugas dinas dan lembaga teknis, misalnya penanganan
urusan kerjasama, perbatasan dan lain-lain, serta mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah.
Fungsi Sekretasis daerah dalam penyelenggaraan tugas-tugasnya ialah, sebagai berikut:
1. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan pemerintah daerah
Universitas Sumatera Utara
2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas dan lembaga teknis daerah
3. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah
4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan fungsi
dan tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat daerah
membawahkan 4 empat Asisten meliputi 1.
Asisten Pemerintahan , terdiri dari : a.
Bagian Administrasi Pemerintahan Umum b.
Bagian Hubungan Masyrakat c.
Bagian Hubungan Kerjasama 2.
Asisten Kesejahteraan dan Kemasyarakatan , terdiri dari : a.
Bagian Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat b.
Bagian Agama dan Pendidikan c.
Bagian Administrasi Kemasyrakatan 3.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan , terdiri dari : a.
Bagian Adminstrasi Pembangunan b.
Bagian Administrasi Sumber Daya Alam c.
Bagian Administrasi Perekonomian 4.
Asisten Administrasi Umum, terdiri dari : a.
Bagian Hukum b.
Bagian Organisasi dan Tata Laksana c.
Bagian Keuangan d.
Bagian Perlengkapan dan Aset
Universitas Sumatera Utara
e. Bagian Umum
IV.2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Medan IV.2.1. Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda Kota Medan
Sesuai den gan pasal 10 9 dan 110 Peraturan Daerah Kota Medan Nom or 3 Tahun 20 0 9 ten tang pem ben tukan organ isasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Medan, telah diatur tugas dan fun gsi Badan Peren can aan Pem bangun an Daerah Kota Medan.
Badan Peren canaan Pem bangun an Daerah Kota Medan BAPPEDA Kota Medan , m erupakan un sur pen dukun g tugas
Walikota, yang dipim pin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggun g jawab kepada Walikota
Medan m elalui Sekretaris Daerah. Bappeda m em pun yai tugas m elaksan akan pen yusun an dan pelaksan aan kebijakan daerah di
bidang peren can aan pem bangun an kota. Un tuk m elaksanakan tugas sebagaim ana tersebut di atas
Bappeda Kota Medan m em pun yai tugas-tugas pokok : 1.
Merumuskan kebijakan teknis dalam lingkup perencanaan pembangunan daerah;
3. Menyusun pola dasar pembangunan daerah yang terdiri dari pola umum
pembangunan daerah jangka panjang dan pola pembangunan lima tahun;
Universitas Sumatera Utara
4. Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD
bersama-sama tim penyusun anggaran Pemerintah Kota Medan dan berkoordinasi dengan unit organisasi terkait;
5. Mengikuti perkembangan dan mempersiapkan rencana pembangunan
untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut; 6.
Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya;
7. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
Dan un tuk m elaksanakan tugas pokok Bappeda Kota Medan m em iliki fun gsi pokok :
1. Fun gsi koordin asi peren canaan kota
2. Pen yediaan kebijakan di bidan g peren can aan pem bangunan
kota. Tugas pokok dan fun gsi dalam Bappeda dibagi m en jadi
tupoksi Bidang dan Sekretariat Bappeda Kota Medan , yang terdiri dari :
1. Sekretariat
2. Bidang ekon om i
3. Bidang Sosial dan Budaya
4. Bidang Fisik dan Tata Ruang
5. Bidang Data Mon itorin g dan Evaluasi
Universitas Sumatera Utara
IV.2.2. Visi dan Misi Bappeda Kota Medan
Berdasarkan kondisi eksisting, potensi, karakteristik, peluang, tantangan, sikap dan pandangan hidup bersama serta modal sosial
pembangunan kota yang dimiliki maka dirumuskan visi Bappeda Kota Medan tahun 2011-2015 sebagai berikut :
“Terwujudnya Bappeda yang Profesional dan Partisipatif untuk Mendukung Akselerasi Pembangunan Kota.”
Adapun makna dari visi tersebut adalah proses perencanaan
pembangunan kota harus melibatkan para pelaku pembangunan dan dilaksanakan secara akuntabel serta diarahkan untuk menyelesaikan
permasalahan pembangunan di berbagai bidang. Sejalan dengan itu, maka pengertian perencanaan profesional dan
partisipatif serta fungsi akselerasipembangunan kota dimaknai sebagai berikut :
1. Profesional
Segenap jajaran Bappeda Kota Medan mampu bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta mampu melakukan koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi rencana pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan kota yang akan dicapai, fokus terhadap tujuan yang akan
dicapai serta peka terhadap segala perubahan dan tuntutan perkembangan dalam lingkungan strategis yang terjadi.
2. Partisipatif
Masyarakat aktif dalam turut menentukan arah dan tujuan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan kota serta
Universitas Sumatera Utara
memberikan kontribusi secara signifikan dalam penyelesaian permasalahan pembangunan kota.
3. Akselerasi Pembangunan Kota
Mampu berperan sebagai pendorong dan penggerak dalam percepatan pembangunan kota, guna mewujudkan kota yang maju, berkemakmuran
dan berkeadilan
Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan misi Bappeda Kota Medan tahun 2011-2015 sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas ketersediaan rencana pembangunan kota.
2. Meningkatkan efektivitas pengukuran, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan capaian kinerja pembangunan kota. 3.
Meningkatkan integrasi dan koordinasi rencana pembangunan kota. Adapun makna dari misi merupakan langkah utama dalam mencapai
visi “Terwujudnya Bappeda yang Profesional dan Partisipatif untuk Mendukung Akselerasi Pembangunan Kota.”Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Medan berkewajiban dan bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas ketersediaan rencana pembangnan kota,
meningkatkan efektivitas pengukuran, pemantauan, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja pembangunan kota serta meningkatkan integrasi dan
koordinasi rencana pembangunan kota. Lebih spesifik, makna masing-masing misi Bappeda Kota Medan
Tahun 2011-2015 sebagai berikut : 1.
Meningkatkan kualitas ketersediaan rencana pembangunan kota, merupakan langkah strategis yang dilaksanakan agar rencana
Universitas Sumatera Utara
pembangunan kota tidak hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan formal tetapi dilandasi kebutuhan material dalam rangka
mengidentifikasi, menemukenali masalah dasar dalam pembangunan kota, potensi yang tersedia sekaligus alternatif kebijakan dan formulasi
program serta kegiatan dan penganggaran pelayanan umum yang ditetapkan
2. Meningkatkan efektivitas pengukuran, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan capaian kinerja pembangunan kota, merupakan siklus manajemen pembangunan kota yang diarahkan untuk mendapatkan data
dan informasi bahwa implementasi pelaksanaan rencana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, sekaligus memberikan
umpan balik bagi siklus perencanaan berikutnya. Meningkatkan integrasi dan koordinasi rencana pembangunan kota,
merupakan upaya meningkatkan nilai optimum dari setiap pemanfaatan sumber daya pembangunan yang digunakan baik secara makro maupun
mikro. Di samping itu pengintegrasian dan pengkoordinasian juga diarahkan untuk memaduserasikan tujuan nasional dan regional dan lokal dalam
pembangunan secara hirarkis, sehingga dapat diformulasikan berbagai rencana efektif dan yang bersifat implementatif.
IV.2.3. Tujuan Badan Perencanaan Pembangunan Kota Medan
Berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan dirumuskan tujuan Bappeda Kota Medan tahun 2011-2015 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Meningkatkan kualitas rencana pembangunan kota jangka menengah
dan jangka pendek. 2.
Meningkatkan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota. 3.
Meningkatkan pengendalian dan evaluasi implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota
4. Meningkatkan penyelenggaraan tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh
Kepala Daerah dalam kaitan dengan kebijakan pembangunan kota.
IV.2.4. Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Kota Medan
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Kota Medan
Sumber :Bappeda Kota Medan, 2014
Universitas Sumatera Utara
IV.3. Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Medan