Gambar 5.2 Proses Penyusunan Rancangan RTRW Kota Medan Tahun 2006-2016
Sumber: Penelitian, 2014
1. Penyiapan KAK dan Identifikasi Permasalahan Pembangunan
Kerangka Acuan Kerja KAK atau Term ofReference TOR dipersiapkan oleh konsultan penyusunan RTRW pada tahun 2006.Pada
proses penyiapan KAK ini juga dilakukan pemantapan terhadap metode pelaksanaan pengumpulan data. Persiapan terhadap metode pengumpulan
data yang akan digunakan dilakukan oleh konsultan yang kemudian dibahas bersama dengan Tim Teknis penyusunan RTRW Kota Medan.
Pembahasan mengenai metode ini dilakukan dalam Laporan Pendahuluan Penyusunan RTRW Kota Medan 2006-2016 yang dimaksudkan untuk
mendapatkan kesamaan persepsi antara pihak konsultan dengan
Pengumpulan Data
Perumusan Konsep dan Penyiapan
Ranperda RTRW 2006-2016
Analisis Data Penyiapan
KAKTOR dan Identifikasi
Permasalah Pembangunan
Kota
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah Kota.Metode pengumpulan data yang ditetapkan untuk penyusunan RTRW tahun 2006 adalah kuesioner, kunjungan langsung,
wawancara serta public hearing yang berbentuk seminar.Hal ini dinyatakan oleh Kasubid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda
Kota Medan : “... tahun 2006 itu disepakati antara konsultan dengan Tim
Teknis metode yang digunakan ada kuesioner, konsultan juga langsung mewawancarai masyarakat ada tukang becak yang
diwawancarai, yang punya warung dengan masyarakat yang tinggal di pinggir Sungai Deli juga pernah sama terakhir untuk
konsultasi publik untuk mendengar masukan dari masyarakat itu bentuk seminar.” Wawancara dengan Kasubid Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup Bappeda Kota Medan, 28 Mei 2014
Penetapan metode pelaksanaan pengumpulan data ini lebih banyak befokus pada pengumpulan data primer yang bersumber dari kondisi riil
yang terdapat di dalam masyarakat.Sedangkan untuk pengumpulan data skunder konsultan melakukan kunjungan langsung ke instansi terkait
serta melakukan FGD dengan instansi terkait yang difasilitasi oleh Bappeda Kota Medan.
“... kami juga ada melakukan FGD , tapi tetap konsultan yang menghimpun data-data pada saat FGD tersebut. Kami hanya
menjadi fasilitator karena memang harus melakukan FGD dengan stakeholder di luar masyarakat umum yaitu dengan pihak
utilitas seperti PLN, PDAM, Pelindo, dan dinas-dinas terkait.”Wawancara dengan Kasubid
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda Kota Medan, 6 Juni 2014
Selain menetapkan metode pelaksanaan pengumpulan data, pihak konsultan juga melakukan melakukan kajian terhadap peraturan
perundang-undangan terkait agar penyusunan RTRW tidak bertentangan
Universitas Sumatera Utara
dengan peraturan perundang-undangan diatasnya serta melakukan analisis terhadap RTRW Kota Medan 1995-2005 dan data skunder
lainnya untuk menemukan isu strategis serta permasalahan yang ada di Kota Medan. Proses analisis terhadap data awal juga dilakukan terhadap
RTRW Nasional dan RTRW Provinsi agar kebijakan yang dimuat RTRW Kota Medan disusun tidak bertentangan dengan kebijakan yang
telah disusun oleh Pusat dan Provinsi. Hasil dari proses ini terdiri atas perangkat survei, metode
pengumpulan data, rencana kerja, isu strategis pembangunan serta gagasan pengembangan kota.
2. Pengumpulan Data