Minggu ke 2 : RENCANA KERJA

dengan mobilisasi tim konsultan dan koordinasi awal dengan pemberi kerja serta melakukan kajian literatur untuk menyamakan persepsi. Setelah diperoleh kesamaan persepsi tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan, maka mulai dilakukan kajian makro untuk memperoleh isu permasalahan serta pengenalan awal kondisi wilayah studi, sebagai masukan bagi penyusunan persiapan survei, dan sebagai masukan pula terhadap informasi identifikasi permasalahan dan perwujudan ruang wilayah. Pada minggu pertama tersebut sebagian tim sudah mulai melakukan kunjungan awal keberbagai instansi pemerintah yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Tujuannya adalah untuk memperlancar kegiatan survei dan pengumpulan data. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, antara lain:  Koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat Pemerintah Kota Medan dan instansi terkait lainnya mengenai adanya kegiatan Penyempurnaan RTRW Kota Medan Tahun 2008-2028, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan PembangunanDaerah Bappeda Kota Medan yang bekerjasama dengan pihak konsultan perencana;  Selanjutnya pihak konsultan akan meminta saran dan masukan dari pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja yang akan dilaksanakan, termasuk kelengkapan surat-menyurat yang dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan, seperti: surat ijin, surat survei, surat tugas dan sebagainya;  Rencana kerja dan koordinasi awal dengan pihak aparat pemerintah daerah, dan selanjutnya akan dilakukan fasilitasi pembentukan tim teknis di daerah.

2. Minggu ke 2 :

Pada minggu kedua hari kerja setelah dikeluarkannya SPMK, rencana kerja yang akan dilaksanakan lebih difokuskan pada pekerjaan survei dan pengumpulan data. Survei dan pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data-data sekunder dan data-data primer. Pengumpulan data sekunder atau studi literatur adalah metoda pengumpulan data yang Universitas Sumatera Utara dilakukan dengan mengambil data sekunder dari berbagai instansi atau dari laporan beberapa instansi terkait. Misalnya data dari kantorinstansidinasbadan yang ada dilingkungan Pemerintah Kota Medan serta instansi vertikal lainnya. Data-data sekunder yang akan dikumpulkan pada tahap ini antara lain: 1. Data Rencana dan Kebijakan Pembangunan, meliputi :  Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara;  Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MedanTahun 2006-2016;  RPJP dan RPJM Daerah;  Dokumen Perencanaan Pembangunan lainnya yang berkaitan dengan materi dan wilayah perencanaan. 2. Data mengenai kondisi fisik dasar wilayah perencanaan, meliputi:  Letak georafis dan batas administrasi Kota Medan;  Keadaan topografi dan kemiringan lereng;  Kondisi geologi dan jenis tanah;  Keadaan iklim dan cuaca;  Keadaan hidrologi; 3. Aspek tata guna tanah yang secara umum dirinci menurut jenis-jenis penggunaan perumahan, pemerintahan dan bangunan umum, perdagangan, jasa, pelayanan sosial, jalur hijau atau ruang terbuka hijau, transportasi, penggunaan khusus seperti pariwisata, industri atau pergudangan dan lain sebagainya. 4. Data mengenai keadaan sosial dan kependudukan, yang meliputi:  Pertumbuhan penduduk;  Distribusi dan kepadatan penduduk;  Struktur penduduk menurut jenis kelamin;  Struktur penduduk menurut tingkat pendidikan; Universitas Sumatera Utara  Struktur penduduk menurut usia dan kelompok umur;  Struktur penduduk menurut agama;  Struktur penduduk menurut mata pencaharian;  Adat Istiadatbudaya yang ada di wilayah perencanaan; 5. Data mengenai keadaan perekonomian kota, meliputi:  Jumlah dan perkembangan PDRB;  Pendapatan perkapita;  APBD;  Sektor unggulan maupun kegiatan-kegiatan usaha yang memberikan kontribusi paling besar terhadap PDRB Kota Medan, seperti sektor jasa, industri, perdagangan, dan sebaginya;  Keadaan besarnya sektor-sektor kegiatan perekonomian dan penyebarannya;  Sistem hubungan antar sektor kegiatan;  Perkembangan keadaan perekonomian dalam hal besarnya produksi dan tingkat pertumbuhannya, 6. Aspek fasilitas pelayanan antara lain :  Jenis-jenis fasilitas, jumlah dan penyebarannya di wilayah kota baik untuk melayani kegiatan sosial maupun kegiatan ekonomi.  Jenis-jenis prasarana dan sarana perhubungan dan prasarana lingkungan seperti jalan, listrik, drainase, air minum, baik dalam kualitas maupun kuantitasnya.  Perkembangan mengenai keadaan fasilitas dan prasaranasarana, baik dalam hal kualitas, kwantitas maupun sumber dana yang dipergunakan bagi pembiayaan pembangunannya. 7. Aspek administrasipengelolaan pembangunan, antara lain :  Keadaan struktur organisasi, tata kerja, khususnya yang menggambarkan mekanisme dan tata kerja unit pelaksana teknis yang berfungsi dalam pengendalian pelaksanaan rencana kota. Universitas Sumatera Utara  Keadaan keuangan kecamatan, mengenai volume pajak dan restribusi ditinjau menurut sumber beserta perkembangannya.  Keadaan status pemilihan tanah secara umum.  Keadaan tanah dan bangunan secara umum.  Peraturan-peraturan daerah atau kebijaksanaan pemerintah daerah tentang pelaksanaan pembangunan. Selain mengumpulkan data-data sekunder juga dilakukan pengumpulan data primer. Pengumpulan data primer pada dasarnya juga dapat dilakukan dengan menggunakan metoda-metoda seperti wawancara dan diskusiFGD. Namun untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan kondisi faktual lapangan maka dilakukan metoda observasi lapangan yaitu melakukan peninjauan langsung kelapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat observasi lapangan adalah: 1. Kondisi infrastruktur kawasan, perumahan dan permukiman, prasarana perkonomian, pola lalu lintas dan aliran barang, sarana dan prasana transportasi, kondisi fasilitas dan utilitas kawasan dan pola penggunaan lahannya. Data-data dan kondisi fisik lapangan tersebut sedapat mungkin dituangkan dalam peta eksisting, seperti;  Peta Daya Dukung Pengembangan Fisik;  Peta Pemanfaatan Ruang Kawasan Budidaya dan Kawasan Lindung;  Peta Sebaran Kegiatan Eksisting;  Peta Pemanfaatan dan Kecenderungan Perubahan Lahan;  Peta Sebaran Penduduk;  Peta Sebaran Pelayanan Kegiatan Kawasan Perdaganagan, Pemerintahan, Pendidikan, Kesehatan, Rekreasi, Olahraga, Ruang Terbuka Hijau;  Peta Jaringan Transportasi dan Pergerakan;  Peta Jaringan Persampahan;  Peta Jaringan Listrik;  Peta Jaringan Air Hujan; Universitas Sumatera Utara  Peta Jaringan Air Bersih;  Peta Jaringan Air Limbah;  Peta Jaringan Telepon;  Peta Jaringan Irigasi dan sebagainya 2. Melihat kondisi dan perkembangan fisik Kota Medan, seperti: kondisi topografi dan kemiringan lereng;kawasan yang sering terjadi genangan atau rawan banjir; kawasan lindung; kawasan konservasi dan sebagainya. Data-data dan kondisi fisik lapangan tersebut sedapat mungkin dituangkan dalam peta eksisting dan dijadikan sebagai bahan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang wilayah Kota Medan; 3. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang wilayah Kota Medan; 4. Pengumpulan data primer dapat juga dilakukan dengan pembagian quiesionar, wawancaa terstruktur dan mendalamin-depth interview, Forum Diskusi Kelompok Terarah Focus Group DiscussionFGD, diskusi dan sebagainya kepada berbagai sumber, seperti tokoh masyarakat, kelompok pengusaha dan stakeholders lainnya. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi dan menjaring aspirasi dari masyarakat dan stakeholders lainnya, khususnya dari perasaan dan pendapat secara mendalam.

3. Minggu ke 3 :