Letak dan Keadaan Wilayah Sejarah Pabrik Gula Watoetoelis

51

BAB 4. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Letak dan Keadaan Wilayah

Desa Watutulis adalah salah satu Desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo. Desa Watutulis memiliki luas wilayah 98.730 Ha yang terdiri dari 27,390 Ha untuk tanah kering dan 71,390 Ha merupakan tanah basah atau sawah dan sisanya adalah tanah Ganjaran yang terletak di ketinggian ± 6 m dpl dan wilayah administrasi terdiri dari 4 dusun, yaitu Dusun Watutulis Selatan, Watutulis Utara, Sekelor Selatan dan Sekelor Utara. Desa Watutulis memiliki batas-batas administrasi, yaitu sebagai berikut: Batas Utara : Desa Tropodo Kecamatan Krian Batas Selatan : Desa Temu Kecamatan Prambon Batas Barat : Desa Seketi Kecamatan Balongbendo Batas Timur : Desa Tropodo Kecamatan Krian Desa Watutulis merupakan daerah industri yang berada di Kabupaten Sidoarjo. Terdapat beberapa pabrik yang tertelak di Desa Watutulis. Kabupaten Sidoarjo sendiri merupakan kabupaten yang berperan sebagai penopang Kota Surabaya yang merupakan Ibu Kota Propinsi Jawa Timur. Desa Watutulis sendiri memiliki pabrik gula yang bernama Pabrik Gula Watoetoelis, PG Watoetoelis adalah pabrik yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara X Persero.

4.2 Sejarah Pabrik Gula Watoetoelis

Pabrik Gula Watoetoelis didirikan pada tahun 1838 oleh perusahaan milik Belanda yang bernama NV Cooy dan Coster Van Voor Hout yang berkantor di Surabaya. Pada masa penjajahan Jepang, pabrik-pabrik gula di Indonesia dikuasai oleh Jepang, kemudian setelah Perang Dunia II kembali lagi menjadi perusahaan milik Belanda. Pada tanggal 10 Desember 1957 berdasarkan keputusan Penguasa Militer Tertinggi Menteri Pertahanan No. 1053PMT1957 tertanggal 9 Desember 1957 dan berdasarkan Undang-Undang N0. 186 tahun 1956 tentang Nasionalisasi, bahwa semua preusahaan milik Belanda dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia. Setelah mengalami berbagai macam proses, maka pada tanggal 3 Desember 1973 atas pertimbangan PNP XXI dan PNP XXII digabungkan menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan atau PT. Perkebunan XXI-XXII Persero, kemudian pada tanggal 8 Agustus 1996 berubah menjadi PT.Perkebunan Nusantara X Persero yang berkantor di Jalan Jembatan Merah No. 3 – 5 Surabaya. Setelah mengalami berbagai macam proses, maka pada tanggal 31 Desember 1973 atas pertimbangan-pertimbangan Pemerintah Republik Indonesia, maka PNP XXI-XXII digabungkan menjadi satu Direksi dengan nama Perseroan Terbatas Perkebunan atau PT. Perkebunan XXI-XXII ini membawahi Pabrik Gula yang terdiri atas : 1. Pabrik Gula Watoetoelis – Sidoarjo 2. Pabrik Gula Toelangan – Sidoarjo 3. Pabrik Gula Kremboong – Sidoarjo 4. Pabrik Gula Gempolkrep – Mojokerto 5. Pabrik Gula Tjoekir – Jombang 6. Pabrik Gula Djombang Baru – Jombang 7. Pabrik Gula Mritjan – Kediri 8. Pabrik Gula Pesantren Baru – Kediri 9. Pabrik Gula Ngadiredjo – Kediri 10. Pabrik Gula Modjopanggoong – Tulung Agung 11. Pabrik Gula Krian – Sidoarjo 12. Pabrik Gula Lestari – Kertosono Pada tahun 1996, nama PTP XXI-XXII telah berganti nama menjadi PT. Perkebunan Nusantara X Persero yang berkantor di Surabaya dan memiliki 11 Pabrik Gula, 3 Perkebunan Tembakau, dan 3 Rumah sakit, 1 Unit Industri Bobbin.

4.3 Lokasi Pabrik Gula Watoetoelis