17 Partikel yang mengalami penekanan pada proses pengempaan akan
berubah bentuknya. Apabila tablet terkena air maka partikel yang membentuk tablet akan kembali ke bentuk asalnya, maka partikel tablet akan berdesakan
sehingga tablet dapat hancur Bhowmik, et al., 2009. 4 Perenggangan Repulsion
Gambar 2.5. Proses perenggangan repulsion
Teori ini menerangkan bahwa partikel tidak mengembang tetapi dengan adanya air yang masuk melalui jaringan kapiler yang tersusun di dalam tablet
maka partikel akan tolak menolak sehingga akan saling memisahkan diri kemudian lepas dari susunannya di dalam tablet. Proses ini akan membantu
terjadinya disintegrasi Bhowmik, et al., 2009.
2.4 Uraian tentang Primogel
Primogel mempunyai nama kimia sodium starch glycolate atau sodium carboxymethyl starch. Serbuk higroskopis yang berwarna putih atau hampir putih,
mempunyai sifat alir yang baik. Apabila dilihat dengan mikroskop, primogel berupa granul yang bentuknya tidak teratur dengan ukuran 30-100 mikrometer.
Granul primogel menunjukkan pengembangan swelling yang besar ketika Perenggangan
Air masuk ke dalam poros dan partikel saling tolak-menolak karena hasil gaya elektrik
18 kontak dengan air. Menurut Farmakope Eropa, Primogel terbagi menjadi tiga jenis
yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C. Pembagian jenis ini berdasarkan pH, kandungan Natrium, dan kandungan Natrium Klorida. Primogel biasanya digunakan sebagai
disintegran pada tablet atau kapsul. Primogel biasanya diformulasi untuk tablet yang dicetak langsung atau dengan granulasi basah. Konsentrasi primogel yang
umum digunakan yaitu antara 2 - 8, dimana konsentrasi optimum adalah 4. Primogel juga dapat digunakan sebagai agen pensuspensi. Primogel mempunyai
kemampuan untuk mengembang sampai 300 kali Rowe, et al., 2009.
2.5 Uraian tentang Krospovidon
Krospovidon mempunyai nama kimia 1-Ethenyl-2-pyrrolidinone. Serbuk putih sampai putih kekuningan, mengalir bebas, praktis tidak berasa, tidak berbau
atau hampir tidak berbau, bersifat higroskopis, praktis tidak larut dalam air dan dalam sebagian besar pelarut organik. Krospovidon merupakan bahan
pengembang dalam tablet yang tidak larut dalam air, yang biasanya digunakan dengan konsentrasi 2 - 5 pada tablet yang dibuat dengan metode cetak
langsung ataupun granulasi basah dan ggranulasi kering. Krospovidon memiliki aktivitas kapiler yang tinggi dan cepat. Studi menunjukkan bahwa ukuran partikel
dari Krospovidon sangat mempengaruhi disintegrasi dari tablet. Partikel yang lebih besar semakin meningkatkan kecepatan disintegrasi dibandingkan dengan
partikel yang lebih kecil. Krospovidon juga dapat digunakan sebagai peningkat kelarutan. Dengan teknik co-evaporasi, Krospovidon dapat digunakan sebagai
peningkat kelarutan bagi bahan obat yang sangat sukar larut. Bahan obat diabsorbsi oleh Krospovidon dalam pelarut yang sesuai dan kemudian pelarut
19 dievaporasi. Teknik ini menunjukkan hasil laju disolusi yang lebih cepat Rowe,
et al., 2009.
2.6 Uraian tentang Selulosa mikrokristalin Avicel