19 dievaporasi. Teknik ini menunjukkan hasil laju disolusi yang lebih cepat Rowe,
et al., 2009.
2.6 Uraian tentang Selulosa mikrokristalin Avicel
Selulosa mikrokristal adalah selulosa yang dimurnikan secara parsial, berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa, serbuk kristal yang terdiri atas partikel-
partikel yang menyerap Rowe, et.al., 2009. Selulosa mikrokristalin sering juga disebut dengan avicel, suatu zat yang
dapat dicetak langsung. Sifat mengalirnya baik, dan sifat pencetakan langsungnya juga bagus sekali. Harganya cukup mahal bila digunakan sebagai pengisi dengan
kadar tinggi, karena itu sering dikombinasi dengan zat lain. Zat ini merupakan bahan pengisi yang banyak digunakan Lachman, dkk., 1994.
Selulosa mikrokristal secara luas digunakan dalam farmasi, terutama sebagai pengikatpengisi dalam formulasi tablet dan kapsul yang dapat digunakan
dalam proses granulasi basah dan kempa langsung. Selain digunakan sebagai pengikatpengisi, selulosa mikrokristalin juga mempunyai sifat lubrikan dan
disintegran yang dapat berguna dalam pembuatan tablet Rowe, et al., 2009.
2.7 Uraian tentang Camphora
Camphora adalah produk alami yang berasal dari kayu pohon Cinnamomum camphora. Camphora diperoleh melalui destilasi uap dan
pemurnian dengan sublimasi. Pohon Cinnamomum camphora yang digunakan setidaknya harus berumur 50 tahun. Camphora juga dapat disintesis dengan
menggunakan vinil klorida dan siklopentadiena Zuccarini, 2009. Camphora dapat digunakan sebagai antiseptik, analgesik, antipruritus,
counterirritant, dan rubefacient. Camphora digunakan secara luas dalam
20 pengobatan, terutama dalam bentuk topikal, hal ini berkaitan dengan aksi anastesi
lokal dan kemampuan untuk menimbulkan sensasi panas sehingga menjadi dasar yang kuat dan efektif untuk menjadi obat. Saat ini camphora paling banyak
digunakan dalam bentuk inhalasi dan minyak camphora dengan menambahkan 19 atau 20 camphora kedalam minyak pembawa, serta sebagai bahan aktif
utama dalam pembuatan obat gosok dan balsam untuk pemakaian topikal sebagai analgesik Zuccarini, 2009.
Dosis oral untuk camphora yang digunakan secara oral adalah 120-300 mg dan dosis parenteral adalah 60-200 mg dosis yang melebihi tidak disarankan.
Sedangkan dalam bentuk minyak camphora tidak terdapat batasan dosis dan dapat digunakan tanpa resiko apabila digunakan sesuai petunjuk. Tanda-tanda toksisitas
camphora yaitu menyebabkan konvulsi, letargi, ataksia, pusing berlebihan, mual, dan koma Zuccarini, 2009.
2.8 Spektrofotometer