12 a.
Zydis oleh R.P.Scherer Inc. b.
Quicksolv oleh Jansen Pharmaceutical c.
Flashtab oleh Ethypharm d.
Lyoc oleh Farmlyoc e.
Orasolv oleh Cima Labs Inc. f.
Durasolv oleh Cima Lab Inc. g.
RapiTab oleh Schwarz Pharma h.
Wow Tab oleh Yamanouchi Pharma Technologies, Inc. i.
Fast melt oleh Elan Corp. j.
Ziplets oleh Eurand k.
FlashDose oleh Fuisz Technology Ltd. l.
Oraquick oleh KV Pharm, Co., Inc. m.
Advatab oleh Eurand International
2.2.4.2 Teknik konvensional
a. Freeze drying
Freeze drying merupakan proses dimana air disublimasi dari produk setelah dibekukan. Teknik ini menciptakan suatu struktur amorf berpori yang
dapat melarut dengan cepat Lailla dan Sharma, 1993. Bahan aktif dilarutkan atau didispersikan dalam suatu larutan sebagai
carrierpolimer. Campuran ini ditimbang lalu dituang pada dinding kemasan blister. Kemasan blister dilewatkan pada saluran pembeku nitrogen cair untuk
membekukan larutan obat. Kemudian kemasan blister beku diletakkan pada lemari pembeku untuk melanjutkan pengeringan beku. Setelah pengeringan beku
selesai, aluminium foil digunakan pada mesin penutupanpenyegelan blister.
13 Terakhir blister dikemas dan didistribusikan Renon dan Corveleyn, 2000.
Teknik kering beku menunjukkan peningkatan absorbs dan meningkatkan bioavailabilitas. Kekurangan utama dari teknik liofilisasi adalah mahal dan
membutuhkan waktu yang lama; kerapuhan membuat kemasan konvensional tidak sesuai untuk produk ini dan stabilitas buruk pada kondisi di bawah tekanan
Bhowmik, et al., 2009. b.
Tablet molding Proses molding terbagi menjadi dua yaitu metode pelarut dan metode
panas. Metode pelarut dilakukan dengan membasahi campuran massa dengan pelarut hidroalkohol kemudian dikompres dengan tekanan yang rendah. Tablet
yang terbentuk kemudian dikeringkan untuk menghilangkan pelarut yang digunakan. Metode panas dilakukan dengan menyiapkan suspensi yang
mengandung bahan obat, agar-agar, dan gula contohnya manitol atau laktosa lalu suspensi dituangkan ke dalam blister dan dibiarkan mengeras pada suhu
kamar sehingga terbentuk jelly dan kemudian dikeringkan secara vakum pada suhu 30ÂșC Bhowmik, et al., 2009.
c. Spray drying
Pada teknik ini, gelatin dapat digunakan sebagai bahan pendukung dan sebagai matriks, maltodekstrin sebagai bahan pengisi dan Crosscarmellosa serta
crosspovidone digunakan sebagai superdisintegran. Tablet yang dibuat selama 20 detik dalam medium berair. Serbuk semprot kering ini yang dikompresi menjadi
tablet menunjukkan disintegrasi secara cepat dan meningkatkan disolusi Bhowmik, et al., 2009.
14 d.
Sublimation sublimasi Untuk mendapatkan matriks berpori, bahan-bahan volatil ditambahkan
pada formulasi yang kemudian akan diproses dengan sublimasi. Bahan yang sangat mudah menguap seperti ammonium bikarbonat, ammonium karbonat,
camphora, dan urea dapat dikompresi bersama eksipien lainnya hingga membentuk tablet. Bahan volatil ini kemudian dihilangkan dengan sublimasi dan
akan meningkatkan matriks yang berpori. Tablet yang dihasilkan dengan teknik ini dilaporkan biasanya terdisintegrasi dalam waktu 10-20 detik Bhowmik, et al.,
2009.
Gambar 2.1. Proses sublimasi
e. Direct compression cetak langsung
Metode cetak langsung dapat digunakan untuk membuat sediaan ODT dengan cara memilih kombinasi bahan tambahan yang tepat, yang mana dapat
menghasilkan disintegrasi cepat dan daya tahan fisik yang baik. Bahan tambahan yang dimaksudkan di sini adalah bahan penghancur disintegrant. Beberapa
Agen volatil
kompresi
Obat + Agen volatil + Bahan tambahan
sublimasi
Poros yang timbul akibat proses sublimasi
15 peneliti menggunakan bahan effervescent sebagai disintegrant, sementara yang
lain mengkombinasi berbagai disintegrant yang ada Fu, et al., 2004. f.
Mass extrusion Teknologi ini termasuk pencampuran aktif dengan menggunakan
campuran pelarut yang bercampur dengan air dari polietilen glikol Bhowmik, et al., 2009.
2.3 Superdisintegrants