Pengaruh Status Perkawinan terhadap Pemanfaatan Pelayanan di Pengaruh Pendidikan terhadap Pemanfaatan Pelayanan di Trauma Center Lhoksukon

5.1.3. Pengaruh Status Perkawinan terhadap Pemanfaatan Pelayanan di

Trauma Center Lhoksukon Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa status perkawinan responden tidak mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang statusnya belum kawin, kawin maupun dudajanda tidak berbeda dalam pemanfaatan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Berdasarkan pengamatan di lapangan, kemauan untuk sembuhlah yang mendorong pasien dalam memanfaatkan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Mengacu pada hasil penelitian ini, penderita stres pasca-trauma yang statusnya belum kawin, kawin maupun dudajanda secara umum membutuhkan penanganan yang sama terhadap gangguan stres pasca-trauma yang dideritanya. Keterkaitan masalah status perkawinan dengan gangguan stres pasca-trauma dapat dijelaskan dengan mengutip Kaplan et al 2003 yang menyatakan bahwa salah satu faktor psikososial yang terkait dengan risiko terjadinya gangguan stres pasca-trauma adalah stabilitas perkawinan. Namun dalam penanganan pasien yang dilakukan di Trauma Center ternyata tidak ada pengaruh yang nyata faktor status perkawinan, artinya kondisi stabilitas perkawinan hanya merupakan faktor risiko terjadinya gangguan stres pasca-trauma. Penelitian Schimmele 2005 menyimpulkan bahwa faktor status perkawinan berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan swasta. Namun penelitian Schimmele tidak sama dengan hasil penelitian ini. Rachmadiany : Pengaruh karakteristik, dukungan keluarga Dan kebutuhan pasien stres pasca trauma Terhadap pemanfaatan pelayanan Di trauma center Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,2008. USU Repository©2008

5.1.4. Pengaruh Pendidikan terhadap Pemanfaatan Pelayanan di Trauma Center Lhoksukon

Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa tingkat pendidikan responden tidak mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang tingkat pendidikannya SD dan SLTP maupun yang berpendidikan SLTA dan AkademiPT tidak berbeda dalam hal pemanfaatan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Sesuai dengan pemantauan di lapangan bahwa musyawarah dan keyakinan keluarga merupakan salah satu faktor dominan di samping kemauan untuk sembuh dalam pemanfaatan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Sesuai penelitian Elizabeth, dkk 1996 tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan mental di Kanada, faktor pendidikan tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan mental. Menurut pendapat Anderson 1995 bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah variabel struktur sosial seperti: pendidikan. Secara umum aspek pendidikan terkait dengan tingkat pengetahuan seseorang tentang sesuatu hal.

5.1.5. Pengaruh Penghasilan terhadap Pemanfaatan Pelayanan di Trauma Center Lhoksukon