pertolongan ketika merasa ada gangguan pada kesehatannya Tjiptoherijanto dan Soestyo, 1994.
2.4. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Menurut Dever 1984, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan, yaitu:
1. Faktor Sosiokultural
a. Norma dan nilai sosial yang ada di masyarakat.
Norma, nilai sosial dan keyakinan yang ada pada masyarakat akan mempengaruhi seseorang dalam bertindak, termasuk dalam menggunakan
pelayanan kesehatan. b.
Teknologi yang digunakan dalam pelayanan kesehatan. Kemajuan di bidang teknologi dapat mengurangi atau menurunkan angka
kesakitan sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi penggunaan pelayanan kesehatan.
2. Faktor Organisasi.
a. Ketersediaan sumber daya.
Yaitu sumber daya yang mencukupi baik dari segi kuantitas dan kualitas, sangat mempengaruhi penggunaan atau permintaan terhadap pelayanan
kesehatan. Suatu sumber daya tersedia apabila sumber daya itu ada atau bisa
Rachmadiany : Pengaruh karakteristik, dukungan keluarga Dan kebutuhan pasien stres pasca trauma Terhadap pemanfaatan pelayanan Di trauma center Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,2008.
USU Repository©2008
didapat tanpa mempertimbangkan sulit atau mudah penggunaannya. Suatu pelayanan hanya bisa digunakan apabila jasa tersebut tersedia.
b. Keterjangkauan lokasi
Yaitu berkaitan dengan keterjangkauan tempat dan waktu. Keterjangkauan tempat diukur dengan jarak tempuh, waktu tempuh dan biaya perjalanan.
Peningkatan akses yang dipengaruhi oleh berkurangnya jarak, waktu, ataupun biaya tempuh mungkin mengakibatkan peningkatan pemakaian
pelayanan yang berhubungan dengan keluhan-keluhan penyakit ringan. c.
Keterjangkauan sosial. Keterjangkauan sosial terdiri dari dua dimensi yaitu dapat diterima dan
terjangkau. Dapat diterima mengarah kepada faktor psikologis, sosial dan budaya, sedangkan terjangkau mengarah kepada faktor ekonomi.
d. Karakteristik struktur organisasi formal dan cara pemberian pelayanan
kesehatan. Bentuk-bentuk praktek pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, praktek
tunggal, praktek bersama atau yang lainnya membawa pola pemanfaatan yang berbeda-beda.
3. Faktor yang berhubungan dengan konsumen.
Tingkat kesakitan atau kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen berhubungan langsung dengan penggunaan atau permintaan terhadap pelayanan kesehatan.
Rachmadiany : Pengaruh karakteristik, dukungan keluarga Dan kebutuhan pasien stres pasca trauma Terhadap pemanfaatan pelayanan Di trauma center Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,2008.
USU Repository©2008
Kebutuhan terdiri atas kebutuhan yang dirasakan perceived need dan diagnosa klinis evaluated need. Perceived need ini dipengaruhi oleh:
a. Faktor sosiodemografi, yang terdiri dari umur, jenis kelamin, ras, bangsa,
status perkawinan, jumlah keluarga, dan status sosial ekonomi. b.
Faktor sosiopsikologis, yang terdiri dari persepsi sakit, gejala sakit dan keyakinan terhadap perawatan medis atau dokter.
c. Faktor epidemiologis, yang terdiri dari mortalitas, morbiditas, dan faktor
resiko.
4. Faktor yang berhubungan dengan petugas kesehatan.
a. Faktor ekonomi.
Konsumen tidak sepenuhnya memiliki kemampuan yang cukup akan pelayanan yang akan diterima, sehingga mereka menyerahkan hal ini
sepenuhnya ke tangan provider. b.
Karakteristik dari Petugas Kesehatan Provider. Yaitu tipe pelayanan kesehatan, sikap petugas, keahlian petugas, serta
fasilitas yang dimiliki oleh pelayanan kesehatan tersebut. Menurut Sarwono 2007 yang mengutip mengutip Mechanic, sebelum
seseorang menentukan untuk mencari upaya pengobatan, terlebih dahulu terjadi
Rachmadiany : Pengaruh karakteristik, dukungan keluarga Dan kebutuhan pasien stres pasca trauma Terhadap pemanfaatan pelayanan Di trauma center Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,2008.
USU Repository©2008
proses dalam diri individu yaitu: a dikenalinya atau dirasakannya gejala- gejalatanda-tanda yang menyimpang dari keadaan biasa, b banyaknya gejala yang
dianggap serius dan diperkirakan menimbulkan bahaya, c dampak gejala tersebut terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan kerja, dan kegiatan sosial lainnya,
d frekuensi dari gejala dan tanda-tanda yang tampak, e nilai ambang dari mereka yang terkena gejala atau kemungkinan individu untuk diserang penyakit, f informasi
pengetahuan dan sumsi budaya terhadap penyakit, g perbedaan interpretasi terhadap gejala yang dikenal, h adanya kebutuhan untuk bertindakberperilaku mengatasi
gejala sakit, i tersedianya saran kesehatan, kemudahan mencapai sarana tersebut, tersedianya biaya dan kemampuan untuk mengatasi stigma dan jarak sosial.
Menurut Anderson 1995, bahwa determinan individu terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan tergantung kepada: a predisposisi untuk menggunakan jasa
pelayanan kesehatan, b kemampuan untuk melaksanakannya, c kebutuhan terhadap jasa pelayanan kesehatan.
Komponen predisposisi mencakup karakteristik keluarga sebelum kejadian penyakit dimana terdapat kecenderungan yang berbeda dalam penggunaan pelayanan
kesehatan, meliputi variabel demografi seperti: umur, jenis kelamin, status perkawinan; variabel struktur sosial seperti: pendidikan, pekerjaan, suku bangsa;
serta kepercayaan dan sikap terhadap perawatan medis, dokter dan penyakit. Komponen kemampuan melaksanakan pemanfaatan pelayanan kesehatan
adalah suatu kondisi yang memungkinkan orang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, atau setidak-tidaknya mereka siap memanfaatkannya. Meskipun keluarga
Rachmadiany : Pengaruh karakteristik, dukungan keluarga Dan kebutuhan pasien stres pasca trauma Terhadap pemanfaatan pelayanan Di trauma center Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,2008.
USU Repository©2008
memberikan predisposisi untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, namun beberapa faktor harus tersedia untuk menunjang pelaksanaannya yaitu faktor: kemampuan,
baik dari keluarga misalnya: penghasilan dan asuransi kesehatan dan dari komunitas misalnya: tersedianya fasilitas, petugas kesehatan, lamanya menunggu pelayanan
serta lamanya waktu yang digunakan untuk mencapai fasilitas pelayanan tersebut. Komponen kebutuhan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang dirasakan,
diukur dengan a perasaan subjektif terhadap penyakit meliputi: jumlah hari sakit yang dilaporkan, jumlah gejala-gejala penyakit yang dialami, dan laporan tentang
keadaan kesehatan umum; dan b evaluasi klinis terhadap penyakit biasanya didasarkan atas keluhan-keluhan yang mungkin memerlukan pengobatan menurut
kelompok usia.
2.5. Landasan Teori