Pengaruh Perasaan Subjektif terhadap Pemanfaatan Pelayanan di Pengaruh Evaluasi Klinis terhadap Pemanfaatan Pelayanan di Trauma Center Lhoksukon

5.3. Pengaruh Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan di Trauma Center Lhoksukon

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji regresi logistik, diketahui faktor kebutuhan pasien stres pasca-trauma yang dilihat dari aspek perasan subjektif dan evaluasi klinis tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon.

5.3.1. Pengaruh Perasaan Subjektif terhadap Pemanfaatan Pelayanan di

Trauma Center Lhoksukon Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa faktor perasaan subjektif tidak mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang mempunyai perasaan subjektif kuat terhadap stres pasca-trauma yang dideritanya, yaitu merasa terganggu dalam hubungan keluarga, melakukan pekerjaan, melakukan aktivitas sehari-hari, melakukan sosialisasi dengan masyarakat tidak berbeda tingkat pemanfaatan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Sesuai dengan pemantauan di lapangan bahwa kemauan keluarga dan kemauan pasien ingin sembuh merupakan faktor dominan untuk mengeliminasi perasaan subjektif dalam memanfaatkan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Penelitian Ogrodnick 2004, menyimpulkan bahwa perasaan subjektif merupakan faktor predisposisi yang paling kuat terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan mental. Namun penelitian Ogrodnick tidak sama dengan hasil penelitian ini. Rachmadiany : Pengaruh karakteristik, dukungan keluarga Dan kebutuhan pasien stres pasca trauma Terhadap pemanfaatan pelayanan Di trauma center Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,2008. USU Repository©2008 Komponen kebutuhan yang disebutkan Anderson 1995 terhadap jasa pelayanan kesehatan yang dirasakan, terkait dengan perasaan subjektif terhadap penyakit meliputi: jumlah hari sakit yang dilaporkan, jumlah gejala-gejala penyakit yang dialami, dan laporan tentang keadaan kesehatan umum. Dalam kasus pasien stres pasca-trauma ini yang lebih mengarah kepada kesakitan secara psikis, maka aspek pengukuran terhadap perasaan subjektif lebih diarahkan kepada sejauh mana perasaan terganggu dari penderita dalam melakukan kegiatan maupun berhubungan dengan orang lain.

5.3.2. Pengaruh Evaluasi Klinis terhadap Pemanfaatan Pelayanan di Trauma Center Lhoksukon

Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa faktor evaluasi klinis tidak mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang hasil evaluasi klinisnya mempunyai gangguan stres pasca-trauma yang dideritanya, stres pasca-trauma dapat diobati secara medis, perlu konseling dengan psikolog dalam pengobatan, perlu mengonsumsi obat, serta Trauma Center Lhoksukon sebagai sarana pelayanan yang sesuai untuk penanganan penderita stres pasca-trauma tidak berbeda dengan responden yang evaluasi klinisnya menyatakan stres pasca-trauma yang dideritanya tidak perlu penanganan. Sesuai dengan pemantauan di lapangan bahwa pasien dengan tingkat keyakinan dan persepsi yang berbeda tentang cara penanganan dan perasaan ingin sembuh dalam memanfaatkan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon. Rachmadiany : Pengaruh karakteristik, dukungan keluarga Dan kebutuhan pasien stres pasca trauma Terhadap pemanfaatan pelayanan Di trauma center Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,2008. USU Repository©2008 Penelitian Ogrodnick 2004, menyimpulkan pasien dengan diagnosa klinis hampir 6 kali lebih sering memanfaatkan pelayanan kesehatan mental daripada yang tidak dilakukan diagnosa klinis. Namun penelitian Ogrodnick tidak sama dengan hasil penelitian ini. Komponen kebutuhan yang disebutkan Anderson 1995 terhadap jasa pelayanan kesehatan yang dirasakan, terkait dengan evaluasi klinis didasarkan atas keluhan-keluhan yang mungkin memerlukan pengobatan. Namun tidak sama dengan tingkat kebutuhan pasien stres pasca-trauma mengacu kepada hasil evaluasinya terhadap kondisi psikisnya, khususnya apakah merasa perlu mencari pengobatan dengan kondisinya yang sedemikian rupa. Apabila seseorang merasakan perlu mencari pengobatan akibat dirinya mengalami ganguan kesehatan, tentunya akan memastikan pengobatan yang bagaimana yang diperlukannya, bagaimana cara dan proses pengobatan yang harus dijalani, serta sarana pelayanan kesehatan yang mana yang sesuai dengan kondisi penyakit yang dideritanya. Rachmadiany : Pengaruh karakteristik, dukungan keluarga Dan kebutuhan pasien stres pasca trauma Terhadap pemanfaatan pelayanan Di trauma center Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,2008. USU Repository©2008 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh karakteristik, dukungan keluarga dan kebutuhan terhadap pemanfaatan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon, maka diambil suatu kesimpulan dan saran sebagai berikut :

6.1. Kesimpulan