NAD cenderung lebih baik dalam memanfaatkan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon, dibandingkan responden yang tingkat penghasilannya
≤ UMP NAD. Meskipun pelayanan di Trauma Center Lhoksukon tanpa dipungut biaya, namun
pasien yang memanfaatkannya perlu biaya lain seperti transportasi dan makan, sehingga pasien yang penghasilannya UMP NAD yang lebih banyak
memanfaatkannya. Hal ini didukung pendapat Tjiptoherijanto dan Soestyo 1994 bahwa semakin
tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya orang tersebut akan lebih cepat tanggap terhadap gejala penyakit yang ia rasakan, sehingga orang tersebut akan segera
mencari pertolongan ketika merasa ada gangguan pada kesehatannya. Keyakinan kesehatan dan cara pelaksanaannya bagi seseorang biasanya juga dipengaruhi oleh
dukungan dan persetujuan dari kelompok sosialnya, apabila secara sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya mendukung untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan,
tentunya akan mempengaruhi seseorang dalam memutuskan untuk mencari pengobatan.
5.2. Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Pemanfaatan Pelayanan di Trauma Center Lhoksukon
Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui bahwa faktor dukungan keluarga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan di Trauma
Center Lhoksukon. Hal ini menunjukkan bahwa pasien yang anggota keluarganya memberikan dukungan dalam proses pengobatan gangguan stres pasca-trauma yang
Rachmadiany : Pengaruh karakteristik, dukungan keluarga Dan kebutuhan pasien stres pasca trauma Terhadap pemanfaatan pelayanan Di trauma center Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,2008.
USU Repository©2008
dideritanya cenderung lebih baik dalam memanfaatkan pelayanan di Trauma Center Lhoksukon, dibandingkan responden yang tidak ada dukungan keluarga.
Sesuai dengan pendapat Anderson 1995 tentang kunjungan ulang dan kebiasaan dalam model pemanfaatan pelayanan kesehatan disebutkan bahwa
dukungan keluarga pada pasien sangat memberikan pengaruh yang positif, artinya kebiasaan pasien yang melakukan kunjungan ulang ke pelayanan kesehatan sangat
ditentukan oleh dukungan anggota keluarganya. Aspek dukungan keluarga dalam proses penanganan pasian stres pasca-trauma
merupakan hal yang sangat penting diperhatikan, karena kondisi psikis penderita yang tidak dapat mampu secara mandiri dalam mencari pengobatan, artinya tingkat
ketergantungan pasien terhadap orang terdekat anggota keluarga sangat menentukan tertanganinya pasien tersebut di sarana pelayanan kesehatan. Oleh karena itu dalam
konsep pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dikemukakan Anderson 1995 yang menempatkan faktor dukungan keluarga sebagai faktor pendukung, namun dalam
penanganan kasus stres pasca-trauma, justru faktor dukungan keluarga merupakan faktor yang paling penting. Dukungan keluarga yang dimaksudkan Anderson adalah
cara anggota keluarga mengupayakan suatu kondisi yang memungkinkan penderita stres pasca-trauma mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan pelayanan
kesehatan, atau setidak-tidaknya mereka siap memanfaatkannya.
Rachmadiany : Pengaruh karakteristik, dukungan keluarga Dan kebutuhan pasien stres pasca trauma Terhadap pemanfaatan pelayanan Di trauma center Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara,2008.
USU Repository©2008
5.3. Pengaruh Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan di Trauma Center Lhoksukon