sekunder dan tersier di luar bidang hukum yang relevan dan dapat dipergunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini.
41
d. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan library research, yaitu meneliti sumber-sumber bacaan yang berhubungan dengan
permasalahan dalam tesis ini, seperti buku-buku hukum, majalah hukum, artikel- artikel, peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, pendapat sarjana dan
bahan-bahan lainnya. Situs Web juga menjadi bahan bagi penulisan tesis ini sepanjang memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini.
e. Analisis Data
Seluruh data yang sudah diperoleh dan dikumpulkan selanjutnya akan ditelaah dan dianalisis. Analisis untuk data kualitatif dilakukan dengan pemilihan pasal-pasal
yang berisi kaidah-kaidah hukum yang mengatur tugas dan wewenang KPK, Kejaksaan dan Kepolisian, kemudian membuat sistematika dari pasal-pasal tersebut
sehingga akan menghasilkan klassifikasi tertentu sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Pada bagian akhir, data yang berupa peraturan
perundang-undangan ini diteliti dan dianalisis secara induktif kualitatif yang diselaraskan dengan hasil dari data pendukung yang diperoleh, yaitu berupa data-data
skunder melalui penelitian kepustakaan library research
41
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitan Hukum, Ghalia Indonesia, Jakrta 1998, hal. 195, sebagaimana dikutip dari Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif suatu
Tinjauan Singkat, Jakarta : Rajawali Pers, 1990, hal. 41.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG KPK,
KEPOLISIAN DAN KEJAKSAAN
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang KPK berdasarkan UU No. 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Didasari ketidakpercayaan terhadap instansi penegak hukum yang telah ada dalam pemberantasan korupsi, maka eksekutif dan legislatif membentuk Komisi
Pemberantasan Korupsi atau disingkat menjadi KPK. Keberadaan komisi ini mengacu pada The Independent Comission Against Corruption ICAC yang
didirikan oleh pemerintah Hongkong pada tahun 1974. Komisi Pemberantasan Korupsi KPK adalah salah satu lembaga negara baru
yang dibentuk dengan semangat reformasi hukum dalam penegakan tindak pidana korupsi, yang dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi atau disingkat menjadi KPK, merupakan suatu komisi khusus yang dasar pendiriannya
diatur dalam Pasal 43 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan secara lebih dalam diatur dalam Undang-Undang Nomor
30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. KPK adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat
independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Tujuan dibentuknya KPK tidak lain adalah meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK berwenang menindak siapa pun yang
Universitas Sumatera Utara