tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, Peran dan kewenangan Polri dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Namun dalam penelitian ini, penulis khusus memusatkan penelitian pada objek yang terkait dengan Sinergi antara Kepolisian, Lembaga Kejaksaan dan Komisi
Pemberantasan Korupsi KPK dalam Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia Contoh Kasus mengenai Pengambilalihan Kasus BLBI dari Lembaga
Kejaksaan oleh KPK. Selanjutnya penelitian ini adalah asli karena sesuai dengan asas-asas
keilmuan, yaitu jujur, rasional, objektif dan terbuka, sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah dan terbuka untuk kritikan-
kritikan yang sifatnya membangun sehubungan dengan topik dan permasalahan dalam penelitian ini.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tesis ini, adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kewenangan antara Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, Kejaksaan dan Kepolisian dalam penyelesaian tindak pidana korupsi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, yaitu UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU No. 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian RI dan UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui sistem koordinasi dan sinergi antara ketiga lembaga penegak hukum dalam rangka pemberantasan tindak pidana korupsi KPK, Kejaksaan dan
Kepolisian dalam penyelesaian kasus BLBI. 3. Untuk
mengetahui analisa
kasus BLBI dalam kaitannya dengan sistem koordinasi dan sinergi antara ketiga lembaga penegak hukum dalam rangka pemberantasan
tindak pidana korupsi KPK, Kejaksaan dan Kepolisian dalam penyelesaian kasus BLBI.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat dilihat dari 2 dua sisi yaitu :
1. Secara Teoritis
Dari sudut penerapannya dalam ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan dalam upaya penegakan hukum dan
pemberantasan korupsi di Indonesia yang dewasa ini sedang sangat gencar dilakukan oleh Pemerintah.
2. Secara Praktis
a. Bagi Pemerintah
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Pemerintah agar segera merumuskan peraturan perundang-undangan yang untuk
selanjutnya dapat dijadikan pedoman oleh masing-masing lembaga KPK, Kejaksaan dan Kepolisian, sehingga masing-masing lembaga memiliki
Universitas Sumatera Utara
standar yang jelas dalam melaksanakan peran, fungsi dan wewenangnya. Permasalahan ini sangat penting dikemukakan karena tidak menutup
kemungkinan akan terjadi benturan antara KPK dengan institusitim pemberantasan korupsi yang sudah ada atau bahkan terjadi tumpang tindih
over lapping. Kita tidak bisa bayangkan apabila semuanya memeriksa kasus yang sama, dalam hal ini tindak pidana korupsi dengan mekanisme yang sama
akan tetapi menyimpulkan hasil pemeriksaan yang berbeda. Tentunya hal ini akan berimplikasi terhadap ketidakpastian hukum dalam penyelesaian kasus-
kasus terkait yaitu tindak pidana korupsi, dan pasti akan menimbulkan akibat- akibat hukum lain.
b. Bagi Dunia Pendidikan dan Akademisi
Penelitian ini diharapkan juga bermanfaat bagi dunia pendidikan dan akademisi khususnya dalam rangka menumbuhkan kesadaran hukum anti
korupsi dan kesadaran hukum untuk berperan memberantas korupsi. c.
Bagi Masyarakat Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya
dalam upaya mengembalikan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, khususnya terhadap political will pemerintah dalam
pemberantasan korupsi di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
F. Kerangka Teori dan Konsepsi