Adapun sifat dari penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu penelitian ini hanya untuk menggambarkan tentang situasi atau keadaan yang terjadi terhadap
permasalahan yang telah dikemukakan dengan membatasi kerangka studi kepada suatu analisis terhadap hukum dan peraturan mengenai wewenang dan peran KPK,
Kejaksaan dan Kepolisian dalam pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.
b. Pendekatan Penelitian
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Penelitian ini menggunakan 2 dua pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan undang-undang
statute approach Pendekatan undang-undang statute approach dilakukan dengan menelaah
semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan issue hukum yang sedang ditangani, yaitu : UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia, UU No. UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI. 2. Pendekatan kasus case approach
Pendekatan kasus case approach ini dilakukan dengan cara menelaah kasus-kasus yang berkaitan dengan issue hukum yang sedang ditangani dan menjadi
putusan pengadilan. Yang menjadi kajian pokok di dalam pendekatan kasus adalah ratio decidendi atau reasoning, yaitu pertimbangan dalam setiap proses hukum, baik
tetnang Penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Hukum pada Majalah Akreditasi, Fakultas Hukum USU, 18 Februari 2003, hal. 1.
Universitas Sumatera Utara
di tingkat penyidikan, penuntutan maupun dalam proses peradilan hingga diperoleh suatu putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
40
c. Sumber Data
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, didasarkan pada penelitian kepustakaan library research, yang dilakukan dengan menghimpun data-
data sekunder. Data sekunder tersebut diperoleh dari : 1. Bahan Hukum Primer, terdiri dari :
a. Norma atau kaedah dasar ; b. Peraturan dasar ;
c. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan, Kepolisian dan upaya-upaya pemberantasan korupsi
secara umum, beserta peraturan-peraturan terkait lainnya. 2. Bahan Hukum Sekunder, seperti : hasil-hasil penelitian, laporan-laporan, artikel,
majalah dan jurnal ilmiah, hasil-hasil seminar atau pertemuan ilmiah lainnya yang relevan dengan penelitian ini.
3. Bahan Hukum Tersier atau bahan hukum penunjang yang mencakup bahan yang memberi petunjuk-petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan
sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum serta bahan-bahan primer,
40
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Predana Media Group, Jakarta, 2007, hal. 94.
Universitas Sumatera Utara
sekunder dan tersier di luar bidang hukum yang relevan dan dapat dipergunakan untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini.
41
d. Teknik Pengumpulan Data