7. Teknik Pengumpulan Data
a. Angket kuesioner
Angket kuesioner yaitu daftar pertanyaan dalam bentuk angket tentang Promosi jabatan dan kepuasan kerja yang ditunjukan kepada responden di
objek penelitian yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Pratama Medan Petisah.
b. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penulis dalam melakukan penelitianwawancara
menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu oleh peneliti yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan data
yang diperlukan oleh peneliti. c.
Studi dokumentasi Studi dokumentasi yaitu memperoleh data dari buku-buku, dokumen, dan
literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
8. Uji Validitas dan Uji Realibilitas a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
kuesioner. Menurut Umar 2000:60, validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk uji coba
disarankan agar jumlah responden minimal 30 orang.
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini mengambil sampel sebagai uji validitas sebanyak 30 orang di luar dari pada sampel, yaitu pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama
KPP Pratama Medan Polonia Jl. Diponegoro No. 30 A Medan dengan menggunakan program SPSS 15.00 for windows dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2.
Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
b. Uji Realibilitas
Realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. bila suatu alat pengukur dipakai
dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable Situmorang et al. 2007:37.
Uji reliabilitas akan dapat menunjukan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan
yang diuji merupakan pernyataan yang telah valid. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,60
9. Metode Analisis Data
a. Metode Deskriptif
Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokannya, selanjutnya menginterprestasikannya, sehingga diperoleh
gambaran sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Metode Analisis Statistik
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode regresi liniar berganda yaitu analisis regresi yang memiliki lebih dari satu variabel dependen. Untuk memperoleh hasil analisis data, peneliti
menggunakan SPSS versi 15.0 for windows. Model persamaannya sebagai berikut.
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Keterangan :
Y = Kepuasan Kerja a = Konstanta
b
1,2,3
= Koefisien regresi X
1
= Senioritas X
2
= Kecakapan X
3
= Kombinasi Senioritas dan Kecakapan e = Standar Error
Pengujian hipotesis dilakukan setelah pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik, yaitu :
1. 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji model regresi, variabel independen, variabel dpenden atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model
yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji dilakukan melalui analisis grafik P-P Plot dan dengan melihat histogram dari
residualnya.
Universitas Sumatera Utara
1. 2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling
berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF melalui
program SPSS. Uji Multikolinieritas menggunakan kriteria VIF dengan ketentuan bila VIF 5 terjadi kesalahan masalah multikolinearitas yang
serius. 1.
3. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan
pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heterokedastisitas. 2.
Uji Hipotesis 2.
1. Uji F Uji Serempak Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas
secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujian : H
0 :
b
1
= b
2
= b
3
= 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari
variabel bebas X
1
, X
2,
X
3
terhadap variabel terikat Y. H
0 :
b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ 0
Universitas Sumatera Utara
Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel bebas X
1,
X
2,
X
3
terhadap variabel terikat Y. Pada penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat signifikansi α = 5.
Kriteria penilaian hipotesis pada uji F ini adalah : Terima H
bila F
hitung
≤ F
tabel
Tolak H H
a
diterima bila F
hitung
F
tabel
2. 2. Uji t parsial
T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas independent secara individu parsial terhadap variabel terikat
dependent. Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada Tabel Coefficients
a
. Kriteria pengujiannya sebagai berikut :
H : b
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh X
i
terhadap kepuasan kerja pegawai
H
a :
b = 0, artinya terdapat pengaruh X
i
terhadap kepuasan kerja pegawai Kriteria pengambilan keputusan :
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
2. 3. Koefisien Determinan R
2
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat Y yaitu kepuasan kerja pegawai
Dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. 0 R
2
1, artinya jika R
2
semakin besar mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas kebijakan promosi jabatan
adalah besar terhadap variabel terikat kepuasan kerja pegawai. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan
pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. b.
0 R
2
1, artinya jika R
2
semakin mengecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas kebijakan promosi
jabatan adalah kecil terhadap variabel terikat kepuasan kerja pegawai. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Hiya 2009 dengan judul “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Selular Medan”. Hasil
analisis pada PT. Telekomunikasi Selular Medan menunjukan bahwa promosi jabatan berpengaruh kepuasan kerja karyawan pada taraf signifikan 5. Kepuasan
kerja karyawan dipengaruhi oleh promosi jabatan sebesar 62,3, sedangkan sisanya 37,7 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar dari indikator promosi
jabatan dan kepuasan kerja karyawan. Sitepu 2009 dengan judul “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap
Semangat Kerja Pegawai Pada Bagian Pemasaran Pada Asuransi Bumi Asih Jaya Kabanjahe”. Hasil penelitian menunjukan bahwa promosi jabatan berpengaruh
terhadap semangat kerja pegawai bagaian pemasaran pada Asuransi Bumi Asih Jaya Kabanjahe sebesar 0,220 pada tingkat signifikan 33. Artinya semangat
kerja pegawai dipengaruhi oleh promosi jabatan sebesar 22 sedangkan sisanya sebesar 78 dipengaruhi oleh faktor lain.
B. Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja
Universitas Sumatera Utara