Respons terhadap Ketidakpuasan Kerja Pedoman Meningkatkan Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja dapat diukur dengan cara Rating scales dan kuesioner, Critical incident, dan Critical incidents. Greenberg dan Baron dalam Wibowo 2007:334. a. Rating scales dan kuesioner Metode yang dilakukan dengan memberikan seseorang pertanyaan yang memungkinkan mereka melaporkan reaksi mereka pada pekerjaan mereka. b. Critical incidents Individu menjelaskan kejadian yang menghubungkan pekerjaan mereka yang mereka rasakan terutama memuaskan atau tidak memuaskan. c. Interviews Kepuasan kerja diukur dengan melakukan wawancara tatap muka dengan pekerja dengan menanyakan secara langsung tentang sikap mereka.

7. Respons terhadap Ketidakpuasan Kerja

Ketidakpuasan pekerja dapat ditunjukan dalam sejumlah cara, Robbins dalam Wibowo 2007:338, menyatakan empat tanggapan yang berbeda satu sama lain dalam dimensi konstruktifdestruktif dan aktifpasif, yaitu : a. Exit Ketidakpuasan ditunjukan melalui perilaku diarahkan pada meninggalkan organisasi, termasuk mancari posisi baru atau mengundurkan diri. b. Voice Universitas Sumatera Utara Ketidakpuasan ditunjukan melalui usaha secara aktif dan konstruktif untuk memperbaiki keadaan, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan berbagai bentuk aktivitas perserikatan. c. Loyalty Ketidakpuasan ditunjukan secara pasif, tetapi optimistis dengan menunggu kondisi untuk memperbaiki, termasuk dengan berbicara bagi organisasi dihadapan kritik eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen melakukan hal yang benar. d. Neglect Ketidakpuasan ditunjukan melalui tindakan secara pasif membiarkan kondisi semakin buruk, termasuk kemangkiran atau keterlambatan secara kronis, mengurangi usaha, dan meningkatkan tingkat kesalahan.

8. Pedoman Meningkatkan Kepuasan Kerja

Menurut Greenberg dan Baron dalam Wibowo 2007:340, saran untuk mencegah ketidakpuasan dan meningkatkan kepuasan dengan cara sebagai berikut a. Membuat pekerjaan menyenangkan Seseorang lebih puas dengan pekerjaan yang mereka senang kerjakan daripada yang membosankan. Meskipun beberapa pekerjaan secara instrinsik membosankan, pekerjaan tersebut masih mungkin meningkatkan tingkat kesenangan ke dalam setiap pekerjaan. b. Orang dibayar dengan jujur Universitas Sumatera Utara Orang yang percaya bahwa sistem pengupahan tidak jujur cenderung tidak puas dengan pekerjaannya. Hal ini diberlakukan tidak hanya untuk gaji dan upah per jam, tetapi juga fringe benefit. Konsisten dengan value theory, mereka merasa dibayar dengan jujur dan apabila orang diberi peluang memilih fringe benefit yang paling mereka inginkan, kepuasan kerjanya cenderung naik. c. Mempertemukan orang dengan pekerjaan yang cocok dengan minatnya Semakin banyak orang menemukan bahwa mereka dapat memenuhi kepentingannya sambil di tempat kerja, semakin puas mereka dengan pekerjaannya. Perusahaan dapat menawarkan counseling individu kepada pekerja sehingga kepentingan pribadi dan professional dapat diidentifikasi dan disesuaikan. d. Menghindari kebosanan dan pekerjaan berulang-ulang Kebanyakan orang cenderung mendapatkan sedikit kepuasan dalam melakukan pekerjaan yang sangat membosankan dan berulang. Sesuai dengan two-factor theory, orang jauh lebih puas dengan pekerjaan yang meyakinkan mereka memperoleh sukses dengan secara bebas melakukan control atas bagaimana cara mereka melakukan sesuatu.

C. Promosi Jabatan